Nasehat HAMKA untuk orang tua yang akan melepas anaknya belajar di luar rumah.
(dikutip dari novel Terusir)
Tidaklah cukup kalau hanya perasaan saja yang mengungkung langkah manusia, kalau tidak diiringi oleh pendidikan agama, kesopanan,dan kemuliaan batin.
*****
Padahal menyerahkan anak ke sekolah kalau didasarkan kepada egoistis, yaitu bukan untuk kemaslahatan anak, tetapi untuk kemaslahatan diri sendiri supaya anak itu menolong di hari tua nya, maka niat beginilah yang kerap kali tidak terkabul.
Berapa banyaknya kita lihat dengan mata kepala sendiri, orang tua yang makan hati berulam jantung, diserahkannya anaknya ke sekolah supaya menolongnya, padahal jangankan menolong orang tua dan keluarganya, sedang menolong dirinya sendiri dia tidak sanggup.
Banyak yang lepas dari sekolahnya, dia berhilang diri, terpisah dari orang tua, karena fikiran telah jauh berubah, telah terbatas oleh jurang yang sangat dalam, ayah bunda masih tetap di Timur dan anak telah jauh ke Barat. Berapa banyak kita lihat orang tua melepaskan anaknya laksana melepas burung dari sangkar, terbang membumbung ke udara, tetapi tak dapat pulang lagi, dan hanya menengadah sahaja yang dapat. Anak itu diserahkannya belajar jauh-jauh, dilepasnya dari rumah, tetapi hati anak itu tidak dikendalikannya dari rumah. Sebab itu, bila anak itu telah hilang dari rumah putuslah pertaliannya dengan orang tuanya.
No comments:
Post a Comment