Syahdan, berkumpullah para ayam dari segenap penjuru ayam semesta, mereka  berkumpul membicarakan nasib mereka yg sering diberi kesan negatif oleh  bangsa manusia, mereka ingin membuat komunike bersama,  membuat nota protes  karena merasa dirugikan.    Segala jenis ayam hadir, mulai dari ayam kampung, ayam ras, ayam jago, ayam  sayur, ayam broiler, dari jawa barat hadir ayam pelung yg datang dari  cianjur, dari jawa tengah hadir, ayam bekisar, ayam kalasan, suharti dan  wong solo, dari lombok hadir pula ayam (bakar) taliwang, dari sumatera hadir  ayam kinantan dg kostum PSMSnya serta ayam balado, yang datang di iringi dg  lagu kebangsaannya lagu "ayam den lapeh", yg begitu menggema dg kutipan  syair berikut;    "luruihlah jalan payakumbuah  babelok jalan ka biaro  ba' a ati indak ka rusuah  ayam den lapeh, oi oi ayam den lapeh"    Hadir pula perwakilan dari luar negeri, mulai yg dekat ayam bangkok, ayam  kate, ayam cemani, sampai dari negeri jauh ayam kentucky dg logo KFC  tersemat di dadanya. Setelah hadir semua, mulailah masing2 ayam hadir ke  depan mengemukakan pendapatnya.    Ayam pelung dari Cianjur maju ke depan, saya protes berat, merasa  direndahkan karena sekolah disamakan dg kandang ayam, seperti puisi guru yg  membuat heboh itu, kandang saya sama seperti kandang ayam bekisar kawan saya  memang lebih bagus, karena saya memang mahal harganya, suara saya bagus dan  bulu saya juga indah, jadi wajar saja saya dapat tempat yg bagus.    Mengapa pula kandang bangsa ayam di rendahkan, tak boleh kan kami punya  tempat ygnyaman? yah itu mah salah sendiri kontraktor yg membangun  sekolahan, mengapa mereka meng korupsi dana untuk membangun gedung sekolah,  koruptor itulah yg disalahkan, jangan merendahkan bangsa ayam, ujarnya  sengit.    Tiba tiba, ayam balado yg sering memberikan protes pedas, datang ke muka,  wahai ayam pelung dari cianjur, tahu kah kamu bahwa di Cianjur sana, ada  sekolah SMA yg ruang kelasnya akhirnya dipakai main "ayam ayaman", sampai  murid2 dipecat dari sekolah tsb, supir angkot pun menggelarinya "ayam  sekolahan", saya merasa tersinggung berat, kenapa orang yg melakukan hal2 yg  hina tsb di istilah kan dg ayam atau ayam dalam tanda kutip. Seperti istilah  ayam kampus untuk wanita2 sekolah tinggi yg berperilaku tidak senonoh, atau  ayam kantoran yg suka selingkuh.    Sebagai tokoh ayam feminis, saya protes berat, karena segenit genitnya juga  ayam betina, tak ada yg mengejar ngejar ayam jago atau memasrahkan dirinya  pada ayam jantan tua yg sudah ubanan, sebagaimana perilaku sebagian wanita2  yg digelari dg istilah ayam tsb. Maaf, kami bangsa ayam, tidak lebih hina  dari manusia untuk hal yg demikian, kami masih memegang etika kebinatangan,  ujarnya.    Kemudian datang ke depan ayam broiler, menceritakan betapa sedihnya jenis  mereka, yg banyak dibakar, dimusnahkan di berbagai peternakan ayam, bahkan  yg tak sakit sekalipun, karena dianggap menjadi biang penyakit flu burung yg  banyak menewaskan juga manusia, burung yg jadi sumber penyakit, manusia yg  kena penularan, tapi kenapa kami yg dibantai ?, katanya dengan rasa memelas.  Kalau semua ayam habis, manusia juga yg kebingunan mencari makanan enak.    Selanjutnya majulah ke depan, ayam jago, kami sekarang ayam jago yg  sebelumnya berani berkokok keras, telah mulai ketakutan, karena ketika ada  ayam jago yang berani membongkar korupsi dan kebusukan lainnya, malah  akhirnya dikorbankan, ditelikung.    kalau di China, ada pepatah lebih baik memotong se ekor ayam untuk menakuti  seribu kera, sebagai kiasan untuk menghukum keras seorang koruptor agar yg  lain takut korupsi, dalam kasus tsb (kasus ayam jago yg dikorbankan) terjadi  kebalikannya, menelikung se ekor ayam jago agar tak ada lagi ayam jago yg  berani berkokok keras, nampaknya nanti semua ayam jago hanya akan tinggal  sejarah, karena semuanya menjadi ayam sayur belaka. Mungkin karena itu  lah,saat ini, banyak yg kesiangan sholat shubuh, karena ayam jago mulai  enggan untuk berkokok di pagi subuh.    Ke depan juga ayam kampung, menyampaikan info intelejen, bahwa dirinya, akan  dituduh sebagai sumber teror juga, hampir saja kandang akan didatangi pihak  intelejen untuk memeriksa kurikulum sekolah ayam kampus, cakar ayam akan di  ambil sidik cakarnya. Begitu menurut data intelejen CIA, ternyata teror  memang berasal dari ayam. maksudnya, dari lubang belakang ayam lah keluar  teror, yang oleh para teroris dibuat menjadi berbagai versi, mulai dari  teror asin,teror setengah mateng sampai martabak teror.... tek..tek ko  tek... (begitulah tawa ayam)    Tiba tiba maju ke depan, ayam kentucky yg berbadan gemuk dan berbulu putih,  "ayam sorry, my prends", ayam kampung terpaksa harus mengalami nasib spt  itu, dituduh sebagai "teloris" dan kandangnya akan disusupi intel, itu  adalah imbal balik dari pencabutan embargo militer dari negeri kami, take  easy guys, ujarnya, ayam kampung pun hanya bisa terperangah ! Sambil  bergumam naonnya ari "teloris" teh? da saya mah, memang biasa menghasilkan  telor, apa salahnya?    Ayam sayur dari Purwakarta bercerita pula, bahwa tadinya ia akan disalahkan  juga sebagai penyebab amblasnya jalan tol cipularang, karena terjadi di desa  pasir honje dekat desa pasir hayam, aneh aneh saja mereka mencari alasan,  harusnya mereka membangun jalan tol itu pakai teknologi cakar ayam spt di  jalan tol bandara, tuh, dijamin nggak akan amblas lagi deh, btw, walau nama  kita dipakai utk teknologi sipil tsb (konstruksi cakar ayam) kita tak protes  karena tak kebagian royalti, kita perlu berbesar hati, telah berbuat banyak  utk manusia, walau manusia melakukan hal sebaliknya pada bangsa kita.    Akhirnya tampil pula ayam cemani yg hitam kelam, wahai para ayam, rasanya  tak ada gunanya juga kita sampaikan nota protes pada bangsa manusia, karena  nampaknya telinga mereka walaupun lebih lebar dari telinga ayam, tidaklah  lebih peka daripada kita. Kita minta saja mereka untuk introspeksi, mudah  mudahan saja, hatinya lebih besar dan lebih enak daripada hati & ampela  ayam. 
Bahwa manusia, walaupun mereka makhluk yg paling mulia di muka bumi ini,  belumlah tentu semua manusia bersikap mulia juga, bahkan bisa jadi sebagian  mereka berperilaku lebih rendah dari binatang seperti ayam. Bahkan untuk hal  hal tertentu kami lebih unggul dari manusia, bayangkan dari lubang belakang  kami bisa keluar telur yg lezat dan penuh gizi, bangsa manusia tak bisa  berlaku demikian. Daging ayam sangat lezat, bandingkan dg daging manusia yg  hanya disukai si Sumanto saja. Kaki kita saja menjadi inspirasi konstruksi  cakar ayam.  Saya, ayam cemani yg hitam, tetap dicari sebagai obat, bahkan  nasib ku lebih bagus dari sesama kulit hitam juga, si Kambing hitam.  he..he..he.., tertawa keras lah para ayam (tek kotek kek kek....)
     
Di Akhirat kelak, bangsa ayam tak akan di minta pertanggung jawaban, beda  halnya dengan bangsa manusia yg harus mempertanggung jawabkan segala  perbuatannya, tak ada ayam yg masuk neraka, tapi banyak manusia yg akan  disiksa di neraka karena kesalahannya di dunia.    Mudah mudahan manusia masih memiliki hati yg lebih besar dari yg kita  miliki, utk bisa bertindak sesuai hati nuraninya, kita sebagai makhluk Tuhan  yg mengabdi pada manusia, marilah kita bertindak sesuai tugas kita masing2,  kalau manusia masih berbuat hal2 yg tidak baik, merugikan kita, biarlah  Tuhan yg Maha Bijaksana memberikan balasannya.    Pidato ayam cemani yg bijaksana tsb menutup pertemuan para ayam dan disambut  kokokan seru dari semua ayam dan ditutup dg lengkingan keras suara kokok  ayam jago, menutup pertemuan yg menjelang subuh tsb, sekalian membangunkan  manusia yg masih tidur terlelap, Mengingatkan kita semua bahwa matahari  sebentar lagi akan terbit.    Hidup ini adalah perjuangan, Matahari telah terbit. Hari ini adalah hari  perjuangan dg semangat baru.  Majulah!
-- disadur dari milis IMAS --
 
No comments:
Post a Comment