Ini tipikal kencleng di mesjid-mesjid kampung. Jamaah berhak menentukan kemana uangnya akan dibagikan. Mau diisi satu, dua saja, atau semuanya silakan. Mau tiap pos beda2 lembar uangnya juga silakan. Kalau hanya punya selembar sepuluh ribuan bagaimana ? Nah prioritas itu perlu difikirkan daripada tidak berinfaq sama sekali. Ada lagi kotak (atau apapun wadah yg dipakai) yg dibawa berkeliling oleh anak-anak atau sukarelawan mesjid yang juga bertuliskan nama2 pos infaq. Biasanya hal ini terlihat saat shalat Jumat, tarawih, atau shalat hari raya. Cara ini lebih fleksibel, penderma dapat mengambil uang kembalian (misalnya niat menyumbang Rp. 6000 saja namun ia memasukkan uang sepuluh ribuan) atau menukarkan uangnya sehingga tiap pos infaq kebagian jumlah yang sama. Hal ini biasa dilakukan karena wadah tsb memang terbuka (tidak macam kotak yg digembok) sehingga dalam contoh tadi, si penderma dapat mengambil kembalian Rp. 4000.
No comments:
Post a Comment