Niatnya akan shalat idul fitri di KBRI sekeluarga. Jika tak memungkinkan, shalat di masjid dekat rumah. Namun kondisi pagi itu berkata lain, kami harus mengambil plan terakhir yaitu shalat di bawah blok dekat rumah. Pergi shalat hari raya itu semakin menantang. Membangunkan dan mempersiapkan anak" pagi-pagi. Ini menjadi problem saat ini krn TrioS belum terbiasa bangun jam 7 pagi.
Idul Fitri tahun lalu kami shalat di Bukittinggi. Banyak pasukan untuk membawa anak-anak satu persatu :-) Idul Adha tahun lalu kami sudah harus shalat di bawah blok berlima. Shalih ikut saya, sementara uni dan Sakinah ikut mama nya di shaf wanita. Masih teringat Sakinah yang menangis heboh karena pengeras suara imam selama shalat dua rakaat itu. Pengalaman idul fitri tahun ini parah ... hanya uni dan Sakinah yang bangun sebelum jam 8 pagi dan mau diajak pergi shalat. Shalih mogok tak mau pergi dan memilih tinggal di rumah bersama baby Syahimah dan bude Ti. Saat ini sulit mengajak Shalih shalat berjamaah di masjid. Diawali bbrp bulan lalu saat ia tak mau diajak ikut shalat Jumat. Duh, kami belum punya trik lagi untuk membangkitkan minat nya shalat ke masjid :-(
Akhirnya last minute baru tiba di lokasi bawah blok tempat penyelenggaraan shalat Ied. Berjalan kurang dari seratus meter dan pasti dapat tempat alhamdulillaah. Saya merasakan makin ramai jamaah yang menghadiri shalat di bawah blok ini. Entah karena sudah banyak yg tahu ada tempat yg praktis (dekat dari tempat tinggal mereka terutama bagi mereka yg tua atau punya balita), atau karena jamaah wanita diperbolehkan hadir shalat (di bbrp masjid tiada jamaah wanita karena keterbatasan tempat), atau (mudah-mudahan bukan) karena malas jauh pergi ke masjid pagi-pagi.
Mohon maaf lahir bathin.
Taqabbalallaahu minna waminkum.
6 Juli 2016 (1 Syawal 1437)
Idul Fitri tahun lalu kami shalat di Bukittinggi. Banyak pasukan untuk membawa anak-anak satu persatu :-) Idul Adha tahun lalu kami sudah harus shalat di bawah blok berlima. Shalih ikut saya, sementara uni dan Sakinah ikut mama nya di shaf wanita. Masih teringat Sakinah yang menangis heboh karena pengeras suara imam selama shalat dua rakaat itu. Pengalaman idul fitri tahun ini parah ... hanya uni dan Sakinah yang bangun sebelum jam 8 pagi dan mau diajak pergi shalat. Shalih mogok tak mau pergi dan memilih tinggal di rumah bersama baby Syahimah dan bude Ti. Saat ini sulit mengajak Shalih shalat berjamaah di masjid. Diawali bbrp bulan lalu saat ia tak mau diajak ikut shalat Jumat. Duh, kami belum punya trik lagi untuk membangkitkan minat nya shalat ke masjid :-(
Akhirnya last minute baru tiba di lokasi bawah blok tempat penyelenggaraan shalat Ied. Berjalan kurang dari seratus meter dan pasti dapat tempat alhamdulillaah. Saya merasakan makin ramai jamaah yang menghadiri shalat di bawah blok ini. Entah karena sudah banyak yg tahu ada tempat yg praktis (dekat dari tempat tinggal mereka terutama bagi mereka yg tua atau punya balita), atau karena jamaah wanita diperbolehkan hadir shalat (di bbrp masjid tiada jamaah wanita karena keterbatasan tempat), atau (mudah-mudahan bukan) karena malas jauh pergi ke masjid pagi-pagi.
Mohon maaf lahir bathin.
Taqabbalallaahu minna waminkum.
6 Juli 2016 (1 Syawal 1437)
No comments:
Post a Comment