Nov 22, 2011

Uang Singapura Palsu

Di rantauku ini semakin jarang orang memegang uang.
Uang semakin langka wujudnya dari hari ke hari. 
Uang sering muncul saat membayar makan di kedai atau bayar taksi.
Turun naik kendaraan umum pun sudah lama tak memakai uang.
Lima tahun belakangan ini daun plastik yg bernama debitcard dan cashcard semakin menggeser si daun kertas.
Pasar, mall, restoran semakin "panas" krn ulah si daun plastik.
Ia baru berharga setelah digesek :-)
Sementara creditcard kini berpenampilan baru dengan chip emas di bodi.
Membuatnya lebih awet krn tak perlu selalu digesek.
Uang kertas yg beredar umumnya hanya bernominal kecil $2, $5, $10, atau $50 sekali-sekala.
Nominal $2, $5, $10 pun sudah berbodi plastik (polimer) krn mereka yg paling sering berpindah majikan.
Alhasil masyarakat kenal sangat baik si ungu ($2), si hijau ($5), dan si merah ($10).
Si biru gagah ($50) juga lekat di hati masyarakat karena inilah nominal terbesar yg keluar dari mesin ATM. Persis mirip si biru Rp. 50 ribu di ATM di Indonesia nasibnya.

Lalu bagaimana dgn nominal besar $100, $1000, dan $10000 ?
Masih berbahan kertas hingga hari ini dan warna ketiganya pun pudar.
Tak jelas antara orange atau ungu.
Amat langka dipakai berbelanja.
Menukarnya pun harus ke bank sebab mesin ATM tak menyimpannya.
Saya pun tak pernah melihat fisik sepuluh ribuan itu.
Generasi muda (usia 20-30 tahunan) pasti tak begitu kenal ketiganya.
Karena generasi muda lahir semasa dengan naik daunnya si uang plastik.

Terbukti dua minggu lalu ada kasus terbaru uang palsu.
Seseorang yg sukses membeli barang elektronik total seharga $6000.
Tanpa diketahui (iphone4, ipad, macbookpro) berpindah tangan dgn uang palsu.
Uang palsu yg dipakai utk membeli adalah lembar-lembar uang nominal seribu.
Dicetak sendiri dengan printer rumahan yg mungkin dibeli dengan uang palsu juga :-)

*kasus pemalsuan terakhir uang singapura tahun 2010 di luar negeri yg tertangkap di Indonesia.






No comments:

Post a Comment