Saya ingat di sebuah sesi tanya jawab dengan ustadz, ada seorang ibu menanyakan kepada ustadz perilaku anak perempuan saudaranya. Ibu sang anak adalah seorang muslimah berjilbab, hajjah, sering hadir di acara-acara masjid, namun koq anak perempuannya tak pernah mau menutup aurat dan mengikuti pergaulan yg cenderung kurang baik. Apa sang ibu membiarkan anaknya berbuat demikian krn sayang anak atau ingin dianggap orang tua modern ? Kisah ini mirip dan saya pun "terjebak" sebagai penonton yg menghakimi saat melihat istri/anak ustadz terkenal atau pemimpin negeri muslim koq tak berjilbab. Betul sih, jilbab itu bukan jaminan luar dalam ketaatan seorang muslimah, namun sekurangnya satu aturan agama sudah dipenuhi.
Jawaban ustadz singkat dan logis: Jangan pernah menghakimi orang lain.
Bagaimana kita tahu bahwa sebenarnya ibu tadi sudah menasehati sang anak dan berdoa tiada henti siang malam untuk perubahan akhlak sang buah hati menjadi lebih baik ? Mengapa selama ini anaknya melawan apabila diberitahu, mgkn ada sebab-sebab lain yg tidak diketahui ? Yg kita lihat hanyalah penampilan di luar saja, "Koq ibunya berbusanan muslimah, si anak putrinya malah rok mini dan baju ketat, bicaranya koq tak sopan, apa tak pernah dinasehati?" dll. Lagipula ghibbah itu dilarang dalam Islam, jika kita prihatin akan kondisi tsb, bicarakan kepada ibu tadi dan tawarkan solusi.
Ini adalah salahsatu jenis cobaan dari Allah Swt. Ia ingin melihat sejauh mana usaha yg dilakukan dan urusan hati adalah amat mudah bagi Nya. Ustadz memberi beberapa tips yg baik untuk melembutkan hati anggota keluarga kita saat mendoakannya dengan rajin membaca:
Sebelumnya: Mudahnya Memvonis !
Jawaban ustadz singkat dan logis: Jangan pernah menghakimi orang lain.
Bagaimana kita tahu bahwa sebenarnya ibu tadi sudah menasehati sang anak dan berdoa tiada henti siang malam untuk perubahan akhlak sang buah hati menjadi lebih baik ? Mengapa selama ini anaknya melawan apabila diberitahu, mgkn ada sebab-sebab lain yg tidak diketahui ? Yg kita lihat hanyalah penampilan di luar saja, "Koq ibunya berbusanan muslimah, si anak putrinya malah rok mini dan baju ketat, bicaranya koq tak sopan, apa tak pernah dinasehati?" dll. Lagipula ghibbah itu dilarang dalam Islam, jika kita prihatin akan kondisi tsb, bicarakan kepada ibu tadi dan tawarkan solusi.
Ini adalah salahsatu jenis cobaan dari Allah Swt. Ia ingin melihat sejauh mana usaha yg dilakukan dan urusan hati adalah amat mudah bagi Nya. Ustadz memberi beberapa tips yg baik untuk melembutkan hati anggota keluarga kita saat mendoakannya dengan rajin membaca:
- Surat alam nasyrah (al-Insyirah).
- Surat Thaha ayat 1-5, ini adalah sebagian dari ayat-ayat yg meluluhkan hati Umar bin Khattab saat ia mendengarkan adik perempuannya (Fatimah) membaca, dan akhirnya Umar ra masuk Islam.
- Surat Hud ayat 56.
Sebelumnya: Mudahnya Memvonis !
No comments:
Post a Comment