Saat melintas sebuah transjakarta bbrp bulan lalu di depan kami, Papa berkata "Bus-bus buatan Korea ini sudah sering kali terbakar". Padahal baru berapa tahun, bus-bus Hyundai/Daewoo ini beroperasi di jalur busway. Itupun dapat jalur khusus, supir yg baik, dan "terhindar" dari sikut-sikutan dengan armada angkutan umum lain. Kusam, berdebu, dan kesan penyok di sana sini. Menyedihkan dibandingkan nasib rekannya seumuran bus umum di Singapura.
Mengapa di Singapura lebih baik, ini tiga poin pengamatan saya:
(3) Perawatan.
(2) Penumpang yang relatif tahu aturan.
(1) Pembelian bus/perakitan bus dengan biaya top notch !
Kusam atau berdebu itu adalah pemandangan biasa krn tingkat polusi di Jakarta lebih tinggi. Namun efek samping dari membiarkan debu adalah memperpendek umur kendaraan selain penampilan bus yg menjadi tak cerah. Sebuah bus seharusnya memiliki jadwal perawatan harian, mingguan dan bulanan atau berdasarkan kilometer perjalanan yg tepat sesuai buku panduan. Sebuah bus tidak dapat dipaksa non-stop bertugas sepanjang hari tanpa ada pengecekan rutin dan pembersihan baik interior dan eksteriornya.
Penumpang yg relatif tahu aturan. Di dalam bus tidak menyampah seenaknya, tidak sengaja merusak interior/perlengkapan bus, dan tidak "menghancurkan" bus. Merusak interior termasuk keisengan bodoh namun tindakan menyekat pintu bus sehingga tak dapat ditutup, membuka paksa pintu, atau menggedor-gedor bagian badan bus jelas merusak bus. Saya pernah berkendara dengan bus yg sesak penumpang, sudah dekat dengan halte pemberhentian namun memang belum kawasan menurunkan penumpang, sementara supir bus tak mau membuka pintu menunggu dua bus di depannya berlalu meninggalkan halte tsb. Tindakan tegas supir ini benar dan para penumpang tetap bersabar dengan tidak menggedor-gedor bus atau memaksa supir membuka pintu. Meski jengkel tetap ditahan dalam hati. Di saat lain para penumpang yg sudah lama antri menanti bus harapan tidak memaksakan diri mendesak masuk ke dalam sebuah bus yg sudah penuh.
Sebagai pengamatan terakhir dengan nomor prioritas satu, saya sebut beli bus dgn harga lebih. Kalau perlu bus dilengkapi dengan semua aksesoris yg diperlukan. Ada opsi baja tahan karat untuk pegangan penumpang, pesan itu. Ada kualitas tempat duduk penumpang nomor satu pilih itu. Pilihan lantai anti-licin berglazur, pegangan tangan tiap 30 cm, cat interior terbaik, penerangan dalam bus, kapasitas kompresor pendingin yg memadai saat full-load dan berbagai onderdil/perlengkapan lain yg tak tampak oleh penumpang ... masukkan dalam rekening harga bus ! Total general semua. Jika penawaran sebuah unit bus mulai harga Rp. 1 Milyar, pesanlah yg seharga 1.2M/unit. Lengkapi semua dgn top notch aksesoris yg benar diperlukan. Tak mengapa bayar ekstra 20-30% namun puas. Jadi kenaikan harga bukan mark-up dan tidak ada unsur manipulasi utk suap para pengambil keputusan. Diharapkan dengan begini bus akan tahan lama beroperasi meskipun bus tsb hanya merek Cina yg bagi sebagian orang hanya dipandang sebelah mata :-)
Untuk melengkapi cerita tentang bus di pulau kecil ini silakan singgah di sini. Memang bus-bus di sini secara berkala diperbaharui sekitar 7-10 tahunan namun saya masih melihat masih juga bus buatan tahun sebelum 1990 yg masih laik operasi di jalan-jalan terutama di jalur yg tidak terlalu padat penumpang. Interiornya masih baik dan AC nya teteup dingin :-)
Mengapa di Singapura lebih baik, ini tiga poin pengamatan saya:
(3) Perawatan.
(2) Penumpang yang relatif tahu aturan.
(1) Pembelian bus/perakitan bus dengan biaya top notch !
Kusam atau berdebu itu adalah pemandangan biasa krn tingkat polusi di Jakarta lebih tinggi. Namun efek samping dari membiarkan debu adalah memperpendek umur kendaraan selain penampilan bus yg menjadi tak cerah. Sebuah bus seharusnya memiliki jadwal perawatan harian, mingguan dan bulanan atau berdasarkan kilometer perjalanan yg tepat sesuai buku panduan. Sebuah bus tidak dapat dipaksa non-stop bertugas sepanjang hari tanpa ada pengecekan rutin dan pembersihan baik interior dan eksteriornya.
Penumpang yg relatif tahu aturan. Di dalam bus tidak menyampah seenaknya, tidak sengaja merusak interior/perlengkapan bus, dan tidak "menghancurkan" bus. Merusak interior termasuk keisengan bodoh namun tindakan menyekat pintu bus sehingga tak dapat ditutup, membuka paksa pintu, atau menggedor-gedor bagian badan bus jelas merusak bus. Saya pernah berkendara dengan bus yg sesak penumpang, sudah dekat dengan halte pemberhentian namun memang belum kawasan menurunkan penumpang, sementara supir bus tak mau membuka pintu menunggu dua bus di depannya berlalu meninggalkan halte tsb. Tindakan tegas supir ini benar dan para penumpang tetap bersabar dengan tidak menggedor-gedor bus atau memaksa supir membuka pintu. Meski jengkel tetap ditahan dalam hati. Di saat lain para penumpang yg sudah lama antri menanti bus harapan tidak memaksakan diri mendesak masuk ke dalam sebuah bus yg sudah penuh.
Sebagai pengamatan terakhir dengan nomor prioritas satu, saya sebut beli bus dgn harga lebih. Kalau perlu bus dilengkapi dengan semua aksesoris yg diperlukan. Ada opsi baja tahan karat untuk pegangan penumpang, pesan itu. Ada kualitas tempat duduk penumpang nomor satu pilih itu. Pilihan lantai anti-licin berglazur, pegangan tangan tiap 30 cm, cat interior terbaik, penerangan dalam bus, kapasitas kompresor pendingin yg memadai saat full-load dan berbagai onderdil/perlengkapan lain yg tak tampak oleh penumpang ... masukkan dalam rekening harga bus ! Total general semua. Jika penawaran sebuah unit bus mulai harga Rp. 1 Milyar, pesanlah yg seharga 1.2M/unit. Lengkapi semua dgn top notch aksesoris yg benar diperlukan. Tak mengapa bayar ekstra 20-30% namun puas. Jadi kenaikan harga bukan mark-up dan tidak ada unsur manipulasi utk suap para pengambil keputusan. Diharapkan dengan begini bus akan tahan lama beroperasi meskipun bus tsb hanya merek Cina yg bagi sebagian orang hanya dipandang sebelah mata :-)
Untuk melengkapi cerita tentang bus di pulau kecil ini silakan singgah di sini. Memang bus-bus di sini secara berkala diperbaharui sekitar 7-10 tahunan namun saya masih melihat masih juga bus buatan tahun sebelum 1990 yg masih laik operasi di jalan-jalan terutama di jalur yg tidak terlalu padat penumpang. Interiornya masih baik dan AC nya teteup dingin :-)
No comments:
Post a Comment