Oct 8, 2015

Shalih ke Barber

Setelah beberapa bulan atau mungkin sudah setahun lebih akhirnya Shalih mau dibawa cukur rambut di kedai cukur (barber shop). Dengan ditemani uni Shalihah, berdua saya dorong naik stroller ke Sri Dewa di Bedok North St. 4. Lumayan jauh sekitar 15 menitan kalau jalan kaki, kasihan mereka, mana waktu pun sudah lewat Magrib.
Sri Dewa Barber Shop (Bedok North)

Kejadian pertama kali saya bawa juga keduanya siang hari Minggu. Kl tak salah baru berusia 2 tahun lebih sedikit. Eh si Shalih menolak masuk dan ngompol pula di dalam stroller. Dia masih ingat sampai sekarang kejadian tsb. Ngompol berat, beli Drypers di NTUC Fairprice di dekat sana, dan terpaksa ganti di area parkir mobil pasar Fengshan tsb. What a wet day :-( Biasanya Shalih selalu dicukur dgn hair cutter otomatis oleh mama nya (modelnya hanya satu: botak / gundul).

Namun pada 7-10-2015 malam itu, dia sudah pede. Awalnya di hari Minggu sebelumnya dia menolak cukur rambut dgn mamanya. Sudah dipaksa masih tak mau juga. Akhirnya Rabu malam itu berangkat usai shalat Magrib.

Masuk ke Sri Dewa, alhamdulillah tanpa ngantri. Nampak dua tukang cukur standby dan dua orang bapak yang sedang asyik ngobrol sambil baca surat kabar. Shalih langsung didudukkan di kursi cukur dewasa yang legendaris itu, dengan tambahan kursi kecil di atas tentunya. Ditutupi kain pelindung dan paman cukur yang sabar dan baik hati itu mulai dengan perlahan memainkan sisir dan gunting nya. Itu trik mencukur rambut anak kecil. Tak bisa langsung dengan mesin (hair cutter) karena khawatir si anak meronta krn bunyi dan getarannya :-)

Alhamdulillah meski tampak agak stres ritual cukur dapat berjalan mulus. Uni Shalihah menyaksikan baik dari sisi kanan / kiri ataupun duduk dari jauh. Memang uni ini tak pernah tinggal diam. Akhirnya selesai juga ... bayar $6 dan Shalih pulang dengan hati riang. Mudah-mudahan dia tidak stres lagi untuk cukur berikutnya. New look after shaving, yang sekarang ini nggk pakai botak he..he..




No comments:

Post a Comment