Jul 31, 2021

S4 Pemberani

Syahimah ini terbukti sekali lagi keberaniannya. Di awal bulan Juli saya harus membawa uda ke dokter gigi appointment jam 9 pagi di NUCOHS. Lokasi klinik magang pelajar "politeknik gigi ini berdekatan dengan kantor saya. Jadi memang rencana akan membawa uda sambil saya berangkat kerja. Saya perkirakan perawatan gigi (rencana untuk ditambal) akan memakan masa sekitar dua jam. Nanti Shalih dijemput mama nya dari rumah.

Nah tiba" jadwal yang sudah rapi itu menjadi terganggu karena ada jadwal rapat yang diubah, tadinya sore lalu berubah menjadi pagi jam 11. Karena niat nya hanya untuk menambal gigi saja, saya fikir ini bisa cepat. 

Ternyata urusan si uda cukup lama sehingga diputuskan agar mama nya menjemput ke MRT Kent Ridge station karena saya perlu segera ke kantor sebelum jam 11.  Ada masalah jika harus ke Kent Ridge berarti Elwis harus berangkat awal sebelum jam 10 dan Syahimah harus ditinggal kalau dia tak mau bolos sekolah ?! Lalu siapa yang akan mengantarkannya naik van sekolah jika ia ditinggal sendiri.

Syahimah ditanya mama nya, Syahimah setuju. Dengan jawaban yg yakin dia bilang, "Imah bisa mandi sendiri, Imah bisa pakai baju sendiri, dan Imah bisa makan sendiri". Alhamdulillaah ... dia nggk perlu bolos. Tetangga sebelah rumah langsung dikontak dan setuju membantu. Dia seorang muslimah India, yang kebetulan anak" nya pun satu sekolah dengan anak" kami baik yg di madrasah Irsyad ataupun di Muhammadyah Kindergarten School (MKS). Elwis mengatakan tolong antar Imah ke bawah jika van nya datang jam 10:50 dan kunci rumah.

Sepanjang perjalanan Elwis kordinasi baik dengan saya ataupun dengan mama Katheeja utk memastikan Syahimah dan Shalih tertangani dengan baik :-)

... and Syahimah did it well !. Fatimah melaporkan si bungsu ini mampu menjalani ritual sekolah nya  dengan baik. Fatimah menjemputnya ke rumah dan membawanya turun ke tempat parkir untuk naik van sekolah nya pagi itu. 

Sesampai di rumah sore hari sepulang sekolah, hanya satu hal komplain  Imah ke mama nya. Dia diberikan air minum dari langsunng dari kran air di dapur :-) Dia tak biasa dan merasa aneh rasa airnya. Mungkin bagi tetangga kami itu hal biasa, tak perlu memasak air dulu sebelum minum.  alhamdulillaah a'a kulli hal. Bravo Syahimah.


No comments:

Post a Comment