Dalam kesempatan reuni kecil semalam dgn kawan sma yg sudah tak bersua dua tahun (lebay banget!) keluar joke:
"Buat apa jual mobil dengan harga murah di Indonesia, wong harga mahal sj ramai yg mau!"
Wuuih de-ja-vu banget, rasanya saya pernah dengar statement yg mirip. Alkisah ada kakak ipar yg punya bbrp counter pakaian/perhiasan di mall-mall, dia bilang "kalau batik ini dipajang dengan harga sale Rp. 30 ribu susah lakunya, makanya diletakkan harga Rp. 50 ribu, wuiih justru ramai yg beli !".
Yg pertama ngomong kawan sma saya yg udah doktor dari kampung hitler sana, dosen mesin di UI.
Yang kedua, masih famili saya yg kuliah juga belum pernah, sepuluh tahu lalu.
Kesimpulannya utk dagang di Indonesia nggak perlu gelar doktor yah he...he...
Bukan ... bukan itu pemirsa, nggak nyambung lah !
Di lima menit berikutnya kawan tadi nge-joke lagi meski dengan tampang serius (maklumlah sejak SMA memang tampangnya gitu, lengkap dengan kacamata tebal), namun kali ini lebih serius krn lebih teknis.
copy dari sini |
Doktor: Fortuner dan Avanza itu sama aj man. Harga jualnya ditetapkan pakai timbangan doang.
Ane: Maksud ente?
Doktor: Iya, besinya ditimbang, dilihat beda kiloannya, ditetapkan harganya. Avanza laku 100, Fortuner 400.
Ane: Iya memang gt lah, Audi itu lebih mahal dari mocin QQ (mobil cina merek QQ) krn body nya jauh berat.
Doktor: Kl mesin Fortuner dipasang di Avanza, nggak ada bedanya. Mesin 3000, minumnya banyak, pastilah kuat.
Ane: Bener brruuur, tak heran lah, nggak ada inovasi ceunah. Lain kalau mesin kijang, kinerja mercy, itu namanya breakthrough.
Doktor: Makanya jangan sampai tertipu, apalagi ditambahin asesoris ecek-ecek nambah harganya 25 jeti, gile ...
Ane: Iya bener, trus ditambahin stiker green (baca: tekn ramah lingk) tambah mahal lagi, makanya ane nggak beli mobil sampai sekarang
*maaf pemirsa, penutup joke nya nggak nyambung, maklum ane bukan orang mesin :-)
.....
Tak terasa kangen-kangenan antara kami pun selesai,
sang doktor termodinamika dgn istri dan anaknya pamit jam 10 lewat,
sang anak terlelap hingga perlu diangkat pulang,
ia tertidur sejak awal diskusi kami memasuki topik ESEMKA :-)
*lain kali jangan ngobrol pro-kontra ESEMKA di dekat anak, apalagi HOVERCLAP
(1) Esemka
(2) Hovercraft
No comments:
Post a Comment