Masjid An Nahdhah Singapura
15 Oktober 2006 (22 Ramadhan 1427 H)
Assalaamualaikum wr wb,
Senang sekali kami dapat berjumpa kembali dan mendengarkan tausiyah Aa Gym selepas shalat Ashr LIVE di mesjid termuda dan modern di Singapura ini. Aa Gym berbicara di dua kesempatan yaitu selepas Ashr dan selepas Isya sebelum tarawih dimulai. Berikut cuplikannya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.
Kesempatan langka untuk "bertemu" dengan Aa ini tentunya tidak disia-siakan oleh sebagian IMASers untuk mendapatkan siraman rohani dari kyai yang istiqamah dengan 3M nya ini. Bayangkan untuk mengundang Aa tampil di bulan Ramadhan bukanlah hal yang mudah, mengingat jadwal beliau yang teramat padat (mengutip pernyataan CEO An Nahdhah: "... Aa menerima jemputan untuk hadir di 2000 undangan untuk Indonesia saja"). Hmm ... sepertinya jamaah an-Nahdhah amat bertuah (beruntung) hari itu.
Sesi selepas Ashr
Dalam kesempatan pertama, Aa Gym duduk sebagai ahli panel bersama ahli kesehatan dr. Husaini Hafiz dan seorang mahasiswa lokal yang mempresentasikan kemudharatan Shisha.
Budaya menghisap asap tembakau lewat Shisa ini berakar dari India. Alat hisap ini akan mengalirkan asap tembakau dengan perantaraan uap air melalui pipa panjang ke mulut pemakai. Melalui medium air dan pipa panjang (kadang juga plus filter kapas di corong hisap), pengguna Shisha menganggap asap tembakau tsb sudah "dingin" dan zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam asap sudah mengendap atau larut di dalam air tsb. Tak mengherankan jika banyak yang beranggapan bahwa Shisha lebih aman dibanding rokok sigaret. Tiadanya larangan yang jelas menyebabkan anak di bawah umur pun (18 tahun -red) merasa aman dan "diperbolehkan" mengkonsumsinya. Padahal menurut penelitian, Shisha ini lebih berbahaya dibanding rokok (100x volume racun yang dikonsumsi rokok biasa) karena volume gas tiap hisapan jauh lebih banyak. Kenyataan yang diungkapkan pak dokter Hafiz ini didukung oleh data dan fakta yang tentu saja akurat.
Nah beralih ke materi dari Aa sekarang ...
Seperti biasa materi yang dibawakan Aa ringkas dan langsung tembak sasaran. Dalam tempo 30 menit Aa menerangkan tentang panduan ideal (goal) bagi seorang muslim. Keenam goal tersebut adalah:
- Iman, sebagai tujuan hidup tertinggi seorang muslim. Tanpa iman tiada arti hidup ini.
- Sehat, hilang kesehatan berarti hilangnya banyak kesempatan untuk melaksanakan aktivitas kehidupan.
- Rukun (harmonis, persahabatan, dan memperbanyak kawan bukan lawan)
- Manfaat, manusia mulia adalah yang paling bermanfaat bagi sekitarnya (manusia, mahluk lain, lingkungan)
- Qalbun salim (hati yang bersih), jauh dari iri dengki dan penyakit hati lainnya.
- Husnul khatimah, meninggalkan dunia fana dalam kondisi baik.
Dalam konteksnya dengan kesehatan, Aa merangkai tujuh pola hidup sehat yang Islami:
- Hiruplah udara bersih.
- Menuruti sunnah Rasul dalam diet sehari2: 1/3 untuk air, 1/3 untuk air, dan 1/3 untuk makanan.
- Makanan dan pola makanan seimbang (halalan thayyiban , sementara lazatan hanyalah optional).
- Tidur cukup: mempercepat tidur malam hingga dapat bangun awal.
- Olahraga teratur.
- Manajemen Qalbu: hati yang bahagia memicu hidup sehat (beri kemudahan pada siapapun dan tebarkan kabar gembira)
- Memperbanyak amal shaleh: senang menolong, memberi sedekah, dll.
Sesi selepas Isya
Aa menceritakan dua kisah yang memberi teladan bagi kita betapa berbahagianya orang yang memakmurkan masjid di akhir hidup mereka.
Kisah pertama
Bermula pada saat kubur seorang lelaki dibongkar karena akan dipindahkan lokasinya. Betapa terkejut ahli keluarga dan para pekerja yang membuka kubur tsb saat melihat kain kafan sang mayit tetap putih bersih tanpa kotoran tanah sedikitpun yang melekat dan tali ikatan kafan tetap utuh seperti saat orang tua tsb mati 26 tahun yang lalu. Aa bertanya kepada anak perempuan lelaki tsb tentang amalan utama apa yang biasa dilakukan almarhum. Aa menerangkan bahwa sang ayah adalah orang yang amat cinta memakmurkan masjid. Hampir separuh hartanya dihabiskan untuk beramal bakti terhadap masjid dan kemanapun ia pergi selalu masjid yang menjadi tujuan utamanya.
Kisah kedua
Kejadian sekitar bulan Ramadhan di tahun 2002 lalu. Kala itu seorang janda berusia 75 tahun dan tidak memiliki anak, mendatangi DT dan menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan seluruh hidupnya berkhidmat di lingkungan masjid DT. Tanpa diupah sepeserpun, nenek tsb amat rajin membersihkan masjid. Cita-cita beliau hanya satu yaitu meninggal di dalam rumah Allah. Keinginannya terkabul, di suatu siang nenek tsb pingsan dan tergeletak di masjid hingga menemui ajalnya. Hal-hal menarik terjadi secara berurutan:
- Di dekat lokasi tsb ada pula orang lain meninggal (sebutlah namanya si Fulan) dan masjid sudah bersiap-siap untuk mengkafani dan menyalatkan Fulan. Namun tanpa ada skenario sebelumnya Fulan tidak jadi dibawa ke masjid tsb, padahal kain kafan dan pengurus jenazah sudah siap. Alhasil, nenek perawat masjid itulah yang dibungkus dengan kain kafan -- yang sudah tertata rapi di masjid -- tersebut. Orang pun tak henti-hentinya berdatangan untuk meshalatkan sang nenek.
- Di hari yang sama ada jenazah lain yang ingin dikuburkan di TPU tsb. Lobang sudah tergali dan petugas pun sudah siap memasukkan jenazah ke lahat. Namun tanpa ada skenario sebelumnya, jenazah tadi batal dikuburkan di sana. Alhasil, nenek perawat masjid itulah yang mendapat "hak" untuk masuk ke dalam liang lahat yang sudah siap menerima jasad nya tsb.
Benar-benar kuasa Allah, segalanya telah Ia persiapkan untuk menyambut pelayan-pelayan terbaik rumah Nya. Bilamana saja orang-orang baik di lingkungan Anda telah begitu santun menjamu Anda saat bertamu ke rumahnya, apatah lagi ini Allah (sang pemilik alam semesta) yang akan menjamu dan menyambut kepulangan Anda ke dalam genggamanNya.
Semoga kedua kisah ini memberi banyak pelajaran bagi kita, bahwasannya menjadi ahli masjid dan ahli sedekah (baik ilmu, tenaga, harta) adalah dua amal mulia di sisi Allah. Banyak bersedekah bukan akan "mengurangi" harta Anda, bahkan ia akan terus bertambah dan bertambah. Ini semua adalah janji Allah dan semoga kita dapat beribadah dengan keyakinan.
Wassalaamualaikum wr wb,
p.s Tak lengkap rasanya tanpa kenangan bersama Aa Gym. Foto-foto dapat diakses di http://www.flickr.com/photos/iman_elwis. Maaf bagi yang terjepret saat gayanya kurang OK :-)
No comments:
Post a Comment