Mar 24, 2013

[Ringan] Kebun Raya Singapura

Kami memasuki gerbang Singapore Botanical Garden ini hampir jam 09:30 pagi. Jelas saja matahari sudah mendaki dengan sinar terang benderang yg membuat taman ini berhawa 30°C. Angin berhembus malu-malu, tak mampu menyingkirkan udara panas pagi itu. Apalagi taman yg menghadap gerbang belakang kebun raya ini, yg berhampiran dengan MRT, memiliki sedikit pohon-pohon besar yg rindang dibandingkan jika kita masuk lewat pintu utama di jalan Napier.

Alhamdulillah ada beberapa gazebo yg dapat dihuni utk berteduh. DuoS dapat menikmati makan pagi dulu di bawahnya. Oke lah dengan modal kipas angin plastik yg berjuang mengusir panas dari kepala mereka. Selesai makan keduanya ngantuk berat dan tidur dulu. Tidak lama, sejam lebih dikit. Pelajaran yg dapat diambil: kalau mau bawa bayi ke sini berangkatlah usai Subuh (sebelum jam 7) sehingga bisa pulang sebelum jam 10 pagi atau sekalian sore hari menjelang Magrib.

Lihat saja foto2 si kembar ...


Saat dibawa berjalan keliling, Shalihah tetap ON, bernyanyi mulutnya. Sementara Shalih lama-kelamaan mengantuk dan tertidur lagi di antara sinar matahari yg kadang terhalang rindang dedaunan dan angin sepoi-sepoi. Akhirnya saya berhenti sejenak mendorong stroller, menurunkan Shalihah untuk lesehan di atas rerumputan teduh. Si Uni senang bisa duduk di tanah yg datar :-) Dpt pula punya mainan baru mengumpulkan daun-daun kering dan mencabuti rumput-rumput gajah pendek itu.

Benar-benar taman yg terawat. Entah serangga pada ngumpet krn saking panasnya, sudah hampir 32-33°C suhunya, atau memang mereka menghilang krn pemeliharaan kebun yg seksama. Makanya ada rasa aman membiarkan Shalih terlelap di stroller dan mendudukkan Shalihah di rumput. Tak ada nyamuk kebun ataupun semut (baik kecil ataupun salimbado/rangrang yg hitam/merah besar itu hii ...). Paling juga celana panjang si uni yg jadi becek krn ada bbrp bagian tanah yg masih lembab krn embun pagi hari yg belum mengering terlindung dari matahari.

Menjelang Zuhur kami bergerak pulang menuju MRT. Memang sudah niat akan naik MRT lagi setelah sekian lama cuti :-) Kereta jalur jingga ini memang relatif baru dan gerbongnya sepi penumpang di akhir pekan. Hmm ... akhirnya merasakan "segarnya" ruang AC lagi. DuoS dengan nikmatnya minum susu di dalamnya (ada larangan makan minum di MRT kecuali untuk balita he..he..). Hampir setengah jam di dalam jalur kuning, kami perlu tukar ke jalur hijau di stasiun Paya Lebar. Nah di sini gerbong lumayan padat dan untungnya hanya dua stasiun saja hingga Kembangan.

Total perjalanan dengan MRT sekitar 40 menitan. Untuk sampai ke rumah masih harus nyambung lagi dengan taksi. Yah ...alamat gerah lagi nih :-) Lihat aja ekspresi keduanya di foto pojok kanan atas ... nunggunya lama lagi. Petualangan banget apalagi pakai baju tangan panjang, sebab mama nya berfikir takut kembar digigit nyamuk di kebun. Alhamdulillah tiba di rumah, keduanya langsung ganti baju dan shower agar segar kembali. Zzz .... zzz....

Mar 22, 2013

470 510 512 548 564 (?!) ...

Alhamdullillah akhirnya kami bayar S$530.8 untuk pulang akhir bulan ini. Ya ... ada long weekend sejak 29 Maret namun saya ambil Sabtu pagi saja agar tetap dapat shalat Jum'at dan menikmati sehari liburan di sini.

Angka-angka di atas adalah harga tiket tiket pp SIN-JKT untuk bereempat (2A + 2I) yang diperoleh dari lima situs online maskapai penerbangan. Ada penerbangan biasa dan ada yang murah. Harga termurah tetap dipegang si merah AA. Salut, memang dia juara LCC (low cost carrier lah). Sementara dua LCC lain paling konyol krn justru paling mahal: (1) si belang kuning hitam dan (2) si biru hijau yg menjanjikan "if you find a lower fare online, call us, and we'll beat it by 10%". Harga keduanya seperti tertera di atas belum termasuk bagasi (sekitar $68) dan biaya-biaya remeh temeh lain seperti convenience fee $8 per orang jika membayar pakai KK :-( Saya meyakini tiket-tiket promo dari LCC ini umumnya sudah habis diborong oleh pemudik reguler atau mereka yg sudah merencanakan liburan jauh-jauh hari, sehingga yg tersisa adalah kursi-kursi mahal dengan no-frill-service (hiks...). Apalagi mereka menetapkan bayaran untuk bayi (sama atau lebih mahal dari maskapai biasa) dan bagasi, lengkap sudah peningkatan harganya.

Lalu bagaimana dengan penumpang yg senasib dengan kami. Baru bisa pulang krn ada kesempatan tanpa bisa memutuskan lebih awal saat iklan LCC-LCC itu deras menghampiri inbox yahoo kami ? Tiada pilihan yang lebih baik selain kembali kepada maskapai negeri tercinta Garuda Indonesia. Maskapai yg bagus, dengan in-service flight yang baik, dan pilihan waktu penerbangan yg lebih sering. Mereka juga rajin memberikan promo menarik utk harga tiket langsung ke JKT/DPS/UPG. Sayangnya belinya harus antri di depan kantor mereka di United Square :-( Lha kadang tak sempat ke sana dan adapula itenary yg diinginkan sudah tak tersedia.

Namun masih ada harapan, Garuda sampai hari ini masih memberikan diskon e-voucher $30 untuk tiap satu tiket dewasa. Bebas dipakai utk penerbangan kemana saja. Syaratnya beli langsung ke mereka, bisa minta via email/telpon. Lumayan kan. Harga ekonomis dikurangi pula $30. Bagi kami yg punya dua anak bayi tentunya ini tawaran yg sangat baik. Kami perlu pelayanan yg baik, praktis, dengan harga terjangkau. Nah e-voucher tadi dapat dipakai untuk mengurangi harga tiket bayi. Total pulang pergi DuoS hanya bayar $66 berdua, tiada maskapai LCC yg dpt memberikan harga ini :-)

Alhasil setelah dikalkulasikan harga mereka berada di tengah-tengah. Alhamdulillah saya pun peroleh harga ini dua minggu sebelum berangkat, jadi tak perlu dibeli sebulan sebelumnya. Halah ... ini alasan penentram hati saja krn saya tak ikut antri saat promo tanggal 7-8 Maret lalu. Sebenarnya bisa lebih murah lagi.

Shalih dan Shalihah saat pertama kali ke Jakarta usia tujuh bulan


Kesimpulan, bagi Anda yang punya anak-anak/balita, beli tiket mendekati tanggal keberangkatan, coba tanya harga tiket Garuda dulu. Syukur bila mereka masih punya seat dengan harga yg sesuai anggaran Anda. Menurut saya beda hingga $50 per tiket adalah wajar untuk alternatif jadwal dan servis premium yang ditawarkan, terutama jika Anda masih pemegang paspor Indonesia.

PertamaKali: DuoS dan 21 Maret

Kemarin, Rabu 21 Maret, adalah pagi biasa-biasa saja bagi DuoS. Hingga sebelum zuhur pun seperti nya sama saja, bobok siang. Namun jam 3 keduanya terbangun dan melihat Papa nya ... lho sudah di rumah ? Kalau tak salah hitung, hari Minggu baru tiga hari yg lalu, koq sekarang sudah akhir pekan lagi (*ceritanya Shalihah dan Shalih berhitung dan ngobrol dengan bahasa mereka he...he..). Senang banget dong, apalagi langsung disodori susu hangat hadiah bangun tidur.

Sekitar jam 3:30 Mama DuoS punya ide untuk jjs di hari yg hampir sore ini. Judulnya memanfaatkan cuti suami di hari milad. Tujuan nya ke shopping mall anak-anak di simpang Novena. Terus terang saya pun lupa nama tempatnya meskipun pertama kali saya yang menceritakan tentang mall spesial anak-anak tsb dari info teman.


Sekitar 20 menitan kami siapkan segala perlengkapan tempur, tanpa ganti baju lagi langsung dinaikkan ke stroller. Sore itu panas terik, alhamdulillah cepat dapat taksi di samping rumah. Saat ditanya supir taksi, saya tak bisa menyebutkan nama mall tsb dengan spesifik, tahunya ia di seberang Novena Square, berdekatan dengan Revenue House kantor pajak Singapur. Setelah masuk PIE barulah si supir senior itu ingat nama mall nya ... United Square ! Iya, mall yg mengkhususkan untuk anak-anak (the kids learning mall motonya). Mendekati tempat tsb Elwis punya ide agar kami shalat dulu di masjid karena memang waktu sudah hampir Ashr. Sang supir pun sedikit mengubah haluannya untuk mengantar kami ke Masjid Abdul Hamid Kampung Pasiran yang terletak berdekatan dengan gerbang belakang gedung kantor pajak Singapura tadi. Masjid mungil nan cantik untuk 800 an jamaa'h di tengah pemukiman rumah tanah.

Usai shalat Ashr berjamaah, lanjut perjuangan menuju mall tsb. Matahari masih belum menyerah menyinari jalan kami. Stroller DuoS berjalan mengikuti Gilstead Rd lalu bertemu jalan besar Newton Rd. Alhamdulillah di sepanjang Newton Rd ini cukup banyak pohon besar dan gedung tinggi sehingga terlindung dari panas. Kipas kecil terus berhembus di atas masing-masing kepala si kembar mengusir panas semampunya. Namun untuk mencapai mall kami harus menyeberangi simpang tujuh Newton-Thomson-Moulmein Rd, yang artinya harus siap disapu matahari lagi :-) Ada sekitar 15 menitan dari mesjid hingga kami masuk ke pintu mall yang sejuk itu. Disambut toko pakaian anak-anak dan penjual souvenir yang berwarna-warni kami memulai penjelajahan pertama di lantai 1.

Mall nya tak terlalu besar. Konsep mall empat lantai yg bergabung di bawah gedung apartemen/perkantoran yg tinggi. Tenant nya yang populer spt Toys-R-Us, Popular, Crocs dan berbagai resto cepat saji.

Pertama kali yang dicari DuoS adalah tempat yang aman dan nyaman untuk duduk sambil makan bubur nasi :-)  Lokasi tsb ditemukan pas di depan kedai clodi (cloth diapers) Bumwear. Trafik manusia tak ramai dan sejuk suasananya. Usai makan barulah anak-anak ini terlihat bersemangat dan keluar suaranya kembali lantang hoeeey.... hoeeey.... hari spesial apa sih nih koq kita jalan2 hari kerja :-) Baru jalan dua meter, sudah ada toko kecil yg menjual buku dan hobi anak-anak ... jelas saja nggak asyik untuk DuoS. Elwis masuk toko tsb, saya hanya browsing sebentar dan kembali ke luar menemani si kembar. Maklumlah tokonya sempit mana mungkin bawa masuk stroller.

Di sinilah Shalihah mulai rewel sementara Shalih masih kekenyangan sptnya. Shalih kalem di stroller. Tak berapa lama ada dua anak perempuan yg naik mobil truk mainan berkoin yg persis di depan DuoS. Mobil mainan itu punya dua kursi pengemudi. Both girls are very chatty, ramai mulut mereka berkicau padahal itu mobil nggak diumpan koin, tentunya nggak aktif dong :-) DuoS mengamati mereka takjub dan momen itu bagus krn DuoS jadi ada teman :-) Hmm ... baby sitter utk DuoS, sementara saya dan Elwis ngobrak ngabrik toko buku lagi.

Tak berapa lama seorang kakak perempuan tadi pergi sehingga ada satu kursi kosong. Kebetulan saya pun sudah selesai dari toko buku dan mendengar Shalihah yg rewel krn bosan dalam stroller. Saya gendong dia dan letakkan di kursi kosong tadi. Shalihah memang pemberani. Dengan mantap ia pegang stir kemudi, senyum ke cie-cie di sebelah, dan mulutnya langsung ramai. Shalih tetap cool melihat dari stroller.

Klik untuk memperbesar

Lalu cie-cie tadi keluar truk krn sudah dipanggil ibunya, tinggallah Shalihah sendiri. Krn saya lihat cukup aman, Shalihah tak perlu ditunggui. Saya pun mengangkat Shalih keluar dari stroller dan membiarkan ia berjalan memegang-megang badan truk tadi. Nah kini keberanian Shalihah kembali ditampakkan. Tiba-tiba muncul anak laki-laki dengan ibunya yang minta naik truk tsb. Ia duduk santai di kursi kosong yg ditinggalkan mei- mei tadi sementara ibunya memasukkan koin $1 ke dalam mesin. Ibu tadi tak memandang saya atau Shalihah dan tak meminta Shalihah turun, padahal kakak anak laki-laki tadi ada seorang lagi ... tak ikutan naik. Bruuumm ... bruuummm ... dan truk itupun bergoyang naik turun dan bernyanyi. Itu pengalaman PertamaKali Shalihah naik mainan semacam ini. Pe-de saja dia memegang stir dan mengikuti goyangan truk tanpa cemas / menangis minta turun :-) Bravo uni, dapat tumpangan gratis pula !

Selesai, anak laki-laki itu pun turun. Ha ... ini kesempatan untuk menaikkan Shalih ke dalam truk. Saya bergegas ambil Shalih dan mendudukkan ia di sana. Indeed he is very excited for very first time in his 11+ month life. Namun saya belum berani memasukkan koin karena takut, mau jaga di kanan atau di kiri, krn truk tadi tak punya pintu. Saya minta Elwis bergegas menyelesaikan pembelian di toko buku. He.he.. mama nya kaget berat melihat DuoS sudah sibuk di belakang kemudi. Refleks saja keduanya memutar stir atau menekan tombol2 di ruang kemudi.

Setelah Elwis keluar, barulah saya masukkan koin $1. Alhamdulillaah keduanya senang bereksplorasi dengan mainan baru ini. Meskipun tak sempat senyum atau tertawa jelas ini pengalaman mendebarkan yang asyik pikir DuoS. Terima kasih Papa atas kesempatannya. Hari ini ulang tahun ya ... met milad ya Pa, moga-moga rezeki Papa lancar dan tambah banyak agar bisa bawa kami naik mobil beneran. Amiiin (begitu doa Shalihah Shalih dalam hati).

Vrooom.... vrooom ....



Hingga hampir pukul 7 malam kami di sana dan memutuskan utk segera ambil taksi pulang sebelum Magrib tiba.

*****

Benar2 hari milad yg lengkap. Alhamdulillah bersama DuoS.

Paginya saya tak menyangka akan keluar di sore hari. Maklum pagi hingga Zuhur saya ikut prosesi shalat jenazah dan pemakaman salah seorang kakek (alm Jusmal bt Hasan) yg memang sudah menjadi warga sini. Beliau wafat sehari sebelumnya pada usia 88 tahun dan dimakamkan di TPU Pusara Aman, Jalan Bahar. Empat tahun yg lalu tepatnya Februari 2009, istrinya, nenek Saodah lebih dulu wafat dan dimakamkan di TPU yg sama. Kedua orang tua ini adalah bagian sejarah penting awal hijrah saya di sini.


Mar 21, 2013

Life of PI

Andaikan hanya ada satu partai islam (PI) alias semua partai hijau yg ada saat ini niat tulus ikhlas merger buat poros tengah. Saya yakin bukan LHI yg bakal jadi pucuk pimpinan atau HA yg dinobatkan sbg Godfather oleh detik. Banyak-banyak yg lebih baik sptnya.

Namun kini mimpi masih jauh, yg muncul hanyalah partai2 setengah matang yang:

  • kurang calon pemimpin,
  • kurang kader yg berpengalaman memimpin, berorganisasi, negosiasi yg cantik,
  • kurang dana,
  • kurang didukung oleh orang Islam sendiri krn segmentasi pasar.
  • kurang dpt simpati non muslim.

Mar 14, 2013

Home Burger: No Junk, No Zionist, but No Fast

Roti kepit isi daging ini selalu dapat julukan makanan cepat yang jorok.
Apalagi dgn memanggul nama MCD nasibnya jadi lebih buruk krn dicurigai sbg pendukung aksi Zionist since the owner and largest shareholders are Jews.

Bgm dgn burger pakcik Ramli yg stand nya selalu nongol di pasar malam atau expo makanan ?
Merk, pekerja, dan material lokal, tapi sisi junk nya tetap melekat.
Siapa tahu itu minyak yg dipakai menggoreng beef atau chicken patty sudah daur ulang berapa kali.
Belum lagi roti dan sayurannya sudah berhari-hari berkurang kesegarannya, chilli sauce, mustard yang mengandung pewarna, pengawet, msg :-)

Alhamdulillah istri boleh buat sendiri di rumah.
Sesuai judul: no junk, no donation for zionist (sure!)
Namun development time nya saya akui lama.
Padahal chicken patty sudah diganti chicken/turkey slice segar yg tinggal diselipkan tanpa harus digoreng lagi. Tambahan lainnya seperti lettuce, tomat, zucchini, cheddar slice ... tergantung stok yg ada di kulkas.
Sebagai penyedap, roti nya dipoles mayonnaise dan chilli sauce.

Hmm ... komplit sudah, super sehat insya Allah.
Selain lama persiapannya, bahan-bahan premium tadi perlu biaya yg lebih besar.
Ya roti, sayuran nya, mayonnaise, daging segar tipis dari Zac-meat, dll.
Tak mungkin dijual dengan harga 3 dollar sebuah.
Apalagi kl dihitung intangible cost (kegusaran hati) mendengar bayi-bayi yg sudah tak sabar (baca: teriak, menangis) karena kelamaan ditinggal mama nya di dapur.

Ditanggung kenyang, makan satu cukup utk jatah makan siang hari kerja.

Mengantar nenek dan kak Sendi pulang kampuang (T1: Feb 2013)

Taklah mengherankan jika resto cepat saji macam MCD itu tetap bakal eksis meski kutukan badai deras padanya :-( Ia selalu bakal dicari terutama di tengah kota yang umatnya selalu
bekerja bergantian dalam 24 jam 7 hari semingu ini.

It is Home Burger from my lovely wife, DuoS mother:
A Premium Quality but No Fast.
Semoga Allah Swt selau merahmatimu !

Mar 8, 2013

Goldbars


Investasi emas menjanjikan pulangan yg lumayan ?

Tunggu dulu ...

Empat bulan yang lalu saya mengemasmuliakan isi amplop-amplop angpau DuoS di Jakarta dgn harapan agar nilainya awet dan tak repot menyimpan tunai. Alhamdulillah rezeki keduanya saat lahir April lalu. Nah saat kami akan ke Jakarta akhir tahun lalu terpikirlah ide ini. Gold bar/LM di Singapura lebih mahal dan dibebani GST 7% sementara logam mulia 99.99% di Indonesia tak dibebani PPN 10%.

Pengalaman pertama juga buat saya ke pasar Cikini hanya untuk membeli emas. Tiba di TKP, tengok kiri kanan, pandangan sedikit terhalang karena pasar itu sedang renovasi besar dan saya tak ada referensi arah. Akhirnya bertemu juga toko yg dimaksud, masuk ke toko antik berlantai dua setelah pintu dibukakan satpam kekar, dan langsung diarahkan ke lantai dua utk transaksi LM. Pesan di counter yg saat itu sedang melayani seorang pelanggan lain. Saya tanya stok untuk keping 10 gram, dijawab ada, dan langsung disodorkan harga. Saat itu juga saya langsung setuju tanpa menawar atau cek toko sebelah. Mixed feeling antara terburu-buru krn sudah sore, prasangka baik krn percaya cerita di internet bahwa toko emas Ibukota tsb punya track record bagus, harganya standard, atau takut dibuntutin copet :-) Memang yg resmi kudu datang ke Antam di Pulo Gadung, antri pagi-pagi ... jiaaah nggak sampai sana deh petualangannya, lagipula belum tentu ada stok utk kepingan kecil (ini juga kisah dari internet).

Kemarin sambil membaca artikel2 tanah air di situs Kompas ada artikel tentang harga emas yg turun naik. Diam-diam ternyata fluktuasi harga ini "mengikuti" kestabilan nilai tukar si dollar hijau. Langsung saya cek kurva harga emas dunia dalam rentang setahun ini di sini.



Sementara situs harian lokal mencantumkan harga keping emas mulia pada hari itu:

1 gram = Rp 566.200
5 gram = Rp 2.681.500
10 gram = Rp 5.322.000

Hasilnya secara rupiah, keping-keping kuning Antam Tbk tadi sudah jatuh 1/9 dari harga beli empat bulan y.l. Padahal seingat saya harga USD/IDR tak jauh berbeda selama empat bulan ini. Coba saja lihat grafik dari Yahoo di bawah, IDR bergerak sedikit dari 9600 - 9700 per USD. Sejak krisis keuangan 2008 harga emas memang sangat volatile (mengikuti hukum demand supply pasar) dan sudah putus hubungan dengan nilai tukar USD.

He...he memang sih jual emas saat ini akan untung 2x lipat jika membelinya empat tahun y.l atau bisa 4x lipat delapan tahun y.l. Yah memang niatnya bukan investasi untuk dijual, mudah2an tetap berharga dan bermanfaat untuk si kembar di masa datang.


(1) Dapat dibandingkan antara menyimpan dinar (4.25 gram emas 22K) dan logam mulia.