May 12, 2014

Umpan yang Tak Diminati

Papa gi kerja, jangan nangis ya, nti papa sedih.

Seawal ide ini diluncurkan lebih setahun lalu saya sudah pesimis bahwa strategi ini akan berhasil. Tak akan banyak perubahan dengan apa yang sudah berlaku sebelumnya. Alasan saya yg utama adalah mengapa dilakukan hanya di kawasan CBD ? Seharusnya ia dilakukan di stasiun-stasiun MRT yang ramai tiap hari oleh pekerja pabrik (work in shift) atau berdekatan dengan industri / pertokoan yg padat karya. Para karyawan yg bekerja di sekitar CBD adalah gerombolan kerah putih (white collar) yg memiliki pendapatan umumnya di atas rata-rata, sementra sentra industri dihuni kerah biru (blue collar) yg berpenghasilan menengah / rendah. Berapalah penghematan $1.50 maksimum sehari (dikalikan 22 hari kerja, yg setara dengan 6x harga makan siang para pekerja kantoran) dalam sebulan dibandingkan "pengorbanan" terhadap kebiasaan selama ini.

May 11, 2014

Tiga Masjid di Madinah

Kuliah Subuh minggu ini menampilkan ustadz Jazair Jumat. ini salahsatu ustadz favorit saya untuk topik sirah para nabi/rasul dan tafsir al-Quran kisah umat terdahulu. Karena sudah saking seringnya beliau membawa topik-topik tsb, semuanya sudah keluar mengalir lancar dari lisan beliau tanpa referensi apapun (yg tampak dari tempat saya melihat). Referensinya tentu banyak dan beliau mengingatkan juga pada jamaah, mana referensi yg shahih (al-Quran dan Hadits) ataupun yang masih samar-samar baik dari atsar sahabat atau kisah Israiliyat.

Menarik, kadang berapi-api, tak jarang memancing senyum / tawa karena cerita beliau menggelitik menantang akal kita, terutama disajikan kepada jamaah yg hidup 14 abad sesudah masa hidup Rasulullah Saw. Tak heran bagi ustadz ini memiliki penggemar setia yg mengikuti beliau ke masjid manapun beliau tampil di Singapura. Beliau menguasai tiga elemen utama berkomunikasi: isi yg akan disampaikan, cara menyampaikan, dan siapa pendengar ceramah tsb.

May 4, 2014

Bid'ah Usai Subuh

Minggu pagi biasanya ada yg spesial yaitu mendengarkan kuliah Subuh di masjid yg "lumayan" dekat rumah ini. Bersepeda sehat 10 menit untuk mencapainya. Kuliah diisi oleh ustadz yg berbeda tiap minggu dalam tiap bulan. Seperti pagi ini yg mengisi adalah ustadz yg sudah sepuh, Sallim Jasman. Mengikuti kuliah seorang ustadz senior umumnya menarik. Topiknya umum namun karena beliau membawakannya dgn menyertakan beberapa kisah nyata /pengalaman yg beliau alami selain ayat/hadist yg ada makanya kulaih ini jadi menarik.

May 2, 2014

Prioritas di Akhir Pekan

Dalam seminggu saya punya dua hari akhir pekan. Alhamdulillah benar-benar off dari urusan kantor. Asalkan tidak ada perjalanan bisnis atau deadline mendadak maka saya punya dua hari libur ini dalam sepekan. Bagi kebanyakan kawan di sini baik pekerja atau mahasiswa bernasib sama seperti saya. Ada yang memanfaatkan untuk me-time, we-time, family time, mudik (mungkin dia seorang bujang lokal alias PJKA/PJKS ... pulang jumat kembali ahad/senin), olahraga kelompok, kursus-kursus, pengajian, silaturahim, undangan nikah/syukuran/farewell, rapat organisasi, event dll.

Jalur Nikmat yang Putus

Sariawan datang dan pergi. Jika sudah datang makan dan minum pun kurang nikmat. Kadang sariawan datang krn diundang seperti tergigit bibir sendiri seperti yg saya alami beberapa hari yg lalu. Tergigit itu sudah sebuah petanda bahwa asupan gizi tak benar atau dilanda sebuah stres. Ini teori saya.

Saat sariawan di bibir maka daerah yg terluka itu menjadi sangat sensitif. Tersentuh air sedikit saja pedih, apalagi jika airnya cukup panas. Itulah yg terjadi saat saya menyeruput susu atau kopi panas beberapa hari lalu. Ayoyoh ... pedihnya, sampai ke nyut-nyut ke kepala.

Dengan sedikit kesal di hati, saya berkeluh [sensor].

May 1, 2014

Tak Nyaman karena Tak Dapat Dilupakan

Sebenarnya sudah tergesa pulang sore itu namun perut lapar membuat saya mampir ke sebuah Kopitiam. Waktu Magrib masih lebih dari sejam lagi, cukup bagi saya untuk mencapai rumah dengan memakai mrt/bus. Langsung saya memutuskan untuk memesan menu andalan di sebuah gerai makanan Jepun: salmon and chicken teriyaki set. Saat akan membayar, sang kasir wanita bertanya apa saya memiliki kartu langganan. Seingat saya memang ada tapi sudah lama tak memakainya. Cari cari sebentar, bertemu juga terselip di dompet. Bayar pakai kartu, lumayan diskon 10% dari harga resmi $5.80.

Saat menanti pesanan siap, saya pergi ke gerai minuman yg ada di tengah kopitiam tsb. Ada sekitar lima orang antri, melirik ke sekeliling, ternyata di dekatnya ada mesin otomatis untuk isi ulang (top-up) kartu langganan. Dalam hati saya berujar, nanti akan mampir mengecek kartu ini. Saya cek kartu sambil menenteng ice-tea-tarik, . Benar saja, kartu sudah expired sejak dua tahun lalu, alhamdulillah masih dapat terpakai :-) Namun anehnya tertera saldo (balance) $5.37 di monitor, persis angkanya dengan struk pembayaran makanan Jepun  tadi.

Hah .. koq bisa. Lalu saya cek struk pembelian minuman yg sudah agak lecek di tangan, nah ini pun tak membantu. Saat menerimanya tadi saya tak perhatikan, ternyata kasir asal saja memberikan struk orang lain ke saya :-(