Apr 30, 2011

Taman Surga April


Apabila kalian melewati taman-taman surga maka hadirilah. Lalu para sahabat pun bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan taman-taman surga itu?' Rasulullah SAW menjawab, 'Majelis-majelis zikir.' Allah memiliki sepasukan malaikat yang selalu berkeliling mencari majelis-majelis zikir yang jikalau mereka menemukannya, maka majelis tersebut akan dipenuhi malaikat-malaikat itu. (Anas bin Malik dalam HR At-Tirmidzi).

Itulah prolog yg dibawakan Dr. Agus Setiawan, Lc.MA dalam Saung Istiqamah April 2011.
Inti ceramah beliau adalah tentang Keindahan Islam yang bermuara pada karakteristik Islam itu sendiri. “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukurdanitulah yang terbaik untuknya.Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulahyang terbaik untuknya.” (HR Muslim).


Ada lima karakteristik Islam yg disampaikan dalam sesi ceramah:


(1) Rabbaniyah

Islam bersumber langsung dari Allah.
Beberapa konsekuensi setelah memahami sifat ini adalah:
  1. Percaya bahwa taqdir dari Allah pasti bagus/baik untuk kita.
    (Kullu maa qaddarallaahu khaiyr)

    Ibn Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa nya mengisahkan di masa dahulu ada seorang raja dan seorang mentrinya yang amat setia. Di suatu hari tanpa sengaja jari sang raja terluka saat memotong buah. Melihat kejadian tadi, sang menteri tanpa diduga berujar bahwa kejadian itu baik bagi raja. Jelas saja raja kaget dan marah, dengan emosi ia menyuruh pengawal nya menangkap menteri tsb dan menjebloskannya ke penjara. Mengetahui hal ini menteri tidak melawan, ia berkata inilah taqdirku dan saya yakin ini bagus. Selang beberapa hari kemudian, raja ingin pergi berburu. Biasanya ia ditemani oleh menteri setianya yg kini sedang mendekam di penjara. Akhirnya ia ditemani oleh pejabat-pejabat istana yg lain. Saking semangatnya berburu di dalam hutan, raja terpisah dari rombongan dan tersesat. Malang tak dapat ditolak, tanpa diduga raja bertemu dgn warga kanibal yg tak mengenal peradaban  manusia yg sejak dulu menghuni hutan. Mereka menangkap raja dan dibawanya menghadap kepala suku mereka. Seisi kampung kanibal bersorak sorai, menyambut mahluk yg akan dipersembahkan sebagai "qurban" pada dewa mereka. Sebelum sang raja malang tadi diikat di tiang gantungan, seorang pemuka kepercayaan kaum tsb memeriksa tubuh sang raja dengan teliti. Tiba-tiba tampak olehnya bekas luka di jari raja yg baru terjadi bbrp hari yg lalu. Hmm ... sambil menggelengkan kepala tanda kurang senang, pemuka kepercayaan tadi memaklumkan kepada seluruh warga bahwa ada cacat pada calon qurban, sehingga sang raja tak layak dipersembahkan. Sang raja pun dilepas begitu saja, selamat !

    Raja pun dapat menemukan jalan pulang ke istananya dan langsung ia menemui menterinya di penjara. Ia menceritakan seluruh kisah tadi dan berterima kasih pada sang menteri yg telah mengajarinya ilmu yg sangat berharga. Sang menteri pun dibebaskan dan kembali hidup di istana. Andaikan sang menteri yg setia ini tidak dikurung di penjara dan menemani raja berburu, bisa jadi ia yg akan dikorbankan karena tubuhnya tak memiliki cacat :-)

    Ini dirangkum dalam sebuah hadits Qudsi: "Wahai hamba Ku, kalian punya keinginan, Aku juga punya keinginan. Jika engkau ridha dengan apa keinginan Ku maka akan Ku jadikan mudah segala urusanmu. Jika engkau tidak ridha dengan keinginan Ku maka akan Ku jadikan beban bagimu."

    Dengan menghayati/meyakini kenyataan ini maka hidup ini akan nyaman, tenteram, dan tidak stres.

  2. Pemberi rezeki itu Allah Swt.
    Secara umum kita memahami bahwa manusia mencari rezeki namun pada hakikatnya rezeki pun mencari manusia. Dikisahkan seorang penjual buah yg menawarkan dagangannya di sepanjang kali Malang (Jakarta) dimana berpuluh pedagang buah lainnya juga berada di sana. Sang pedagang buah tak pernah khawatir bahwa ia akan kesulitan pembeli krn "banyak saingan", semata-mata ia yakin bahwa rezeki itu datang dari Allah.

    Seorang tabi'in bernama Fudhail bin Iyadh pernah berkata "Rezeki tak akan pernah tertukar dengan yang lainnya". Hal ini menunjukkan bahwa intelektualitas semata bukan tolak ukur keyakinan kepada Allah Swt dan Allah Swt melimpahkan rasa tentram di hati hamba-hamba Nya yang percaya akan rezeki yg Ia janjikan bagi tiap orang yg berusaha.
(2) Insaniyah

Islam itu cocok dengan fitrah manusia. Tidak ada satupun ajarannya yang bertentangan dengan jiwa manusia (humanistik).
Contoh: Allah Swt menciptakan segala sesuatu berpasangan (Qs 36:36).


(3) Syumuliyah

Islam itu lengkap, mencakup semua bidang kehidupan manusia (universal).
Contoh: 
  • Pembinaan manusia yg meliputi jiwa, akal, badan.
  • Syariat perkawinan yg mencakup aspek pendidikan lengkap: agama, kejiwaan, kesehatan, keuangan.
  • Pahala/keutamaan sedeqah yg tidak hanya didominasi oleh orang mampu (kaya).


Ustadz bercerita tentang kisah tukang becak yg dapat rezeki naik haji ke Mekkah atas keikhlasan beliau yg tak pernah mengambil minta bayaran becak tiap hari Jumat.


(4) Waqi'iyah

Dapat diamalkan oleh siapa saja meskipun manusia berbeda latar belakang, kekayaan, pendidikan, jenis kelamin dll. Nilai-nilai Islam sangat realistis yg artinya tidak dimonopoli sebagian orang/kelompok.
Contoh: 
  • Kisah orang biasa yg ingin menyemen tanah di samping rumahnya utk dijadikan TPA.
  • Kisah mualaf di Inggris yg langsung menyumbang $1000 bagi pendirian masjid (padahal baru 2-3 hari jadi muslim). 
  • Shalat qashr (meringkas) hanya dapat dilakukan saat safar (dalam perjalanan) sementara jama' boleh dilakukan tanpa safar sekalipun mis. sedang sakit (operasi sebelum zuhr, siuman sesudah ashr),  menanti lahirnya bayi sebelum masuk ruang bersalin, kesukaran mendapat izin shalat di tempat kerja (genting ditinggalkan jika belum ada yg menggantikan), macet di jalan, wudhu di toilet umum, wudhu dgn air hangat di saat musim dingin, dll.

Sedekah yg paling besar nilainya adalah engkau bersedekah di saat badanmu sehat dan tak ingin mati, di saat ada rasa tamak berambisi mengejar kekayaan, dan ada rasa bakhil pada hatimu krn takut miskin (HR Bukhari).


(5) Wasathiyah
 
Seimbang, moderat. Sesuai sunnatullah pembinaan manusia tidak hanya menekankan pada unsur ruh saja atau jasad saja, tetapi dilakukan bersamaan.





Shortcut


Shortcut atau jalur pintas seperti di foto ini adalah pemandangan biasa di lingkungan perumahan. Pengelola daerah (pemerintah) sudah hafal perilaku manusia di sini turun temurun. Penduduk pekerja keras yang mau praktis, serba cepat, apapun diterabas, apalagi ini hanya rumput pendek.

Benar, awalnya kawasan ini rumput semua, namun hari demi hari nampaklah ada jalur di tengahnya. Jejak langkah manusia yg membuat rumput2 di jalur tsb merunduk atau mati. Sudah dapat dipastikan orang2 yg tinggal di blok rumah di sebelah kiri atau datang dari sebelah sana yg ingin lebih cepat sampai ke halte bus yg ada di ujung jalan ini. Lama-lama rumputnya terkikis habis dan tinggal tanah saja. Jalur tanah pun bertambah lebar krn semakin banyak penduduk yg mondar mandir lewat jalur pintas ini.

Tentu pemandangannya jadi jelek, sementara nasib rumput semakin tak jelas karena langkah-langkah orang semakin tak beraturan. Krn tanah yg diinjak, akhirnya jalur normal yg dibuat rapi plus diberi atap akan kotor terkena tanah yg lengket di alas kaki. Lalu dibuatlah anggar
an utk membuat permanen jalur pintas tadi, di semen dan diberi pembatas, selebar 2-3 pejalan kaki sehingga mereka dapat berpas-pasan tanpa harus bersinggungan.

There is a time if you can't beat your enemy, join them :-)

Apr 29, 2011

S e r t u

Siapa yg sudah kenal kata ini ?
http://www.artikata.com/arti-350700-sertu.html

Saya baru tahu hari ini gara2 beberesih gudang bawah tanah dan ketemu buku berdebu yg diberi tetangga dua tahun lalu. Kata ini sangat kompak (
concise), cukup lima huruf utk menerangkan sebuah term dlm bersuci.

Buat orang Islam, tanah dipakai pada step terakhir ritual bersuci jika dijilat anjing. Wabil khususi kita yg bermazhab Syafi'i , jangankan air liurnya, badan, rambut, kotoran, dan keringat anjing adalah najis. Yang pasti kalau ia basah, kudu dibersihkan 7x air + tanah sebab ia najis berat --> mugalladhah. Berbeda dgn mazhab Hanafi/Maliki yg mengenal liur atau mulut anjing sj yg zona najis berat.

Kadang saya malas duduk di kursi2 di taman krn sering melihat pemilik anjing membiarkan anjingnya ikut duduk/tiduran di sana. Dulu waktu punya jiran2 bule, juga malas duduk di sofa mereka, krn sudah nampak rambut2 putih mengkilap yg berserakan di atas sofa/karpet.

Di google keyword ini, hasilnya tak banyak, tapi salahsatu nya adalah yg ini nih:
Sabun Sertu
Ada sabunnya, sertu memang seru :-)

Sabun sertu, inovasi jiran yg menangkap peluang bisnis. Sudah di endorse ulama sana pun. Buat saya ingat orang2 di Jepun yg berendam di dalam tanah atau timbunan pasir di dekat pemandian air panas. Utk tujuan kesehatan, kecantikan, mengobati sakit kulit, dll. Ada juga salon yg pakai master tanah liat.

Berarti 15 abad yg lalu, Allah sudah memberi
clue pada umat Islam bahwa tanah liat yg
biasa diinjak-injak itu,
  • yg membuat kesal kalau nempel di sol sepatu krn langkah jadi berat,
  • yg membuat lantai sekolah kotor di kala musim hujan,
  • yg membuat mobil blepotan jika melindasnya di kala basah,
  • dianggap tanah yg kurang subur krn tak banyak tanaman yg dpt hidup dengan media itu
memiliki nilai ekonomis yg layak jual sbg kosmetik dan obat.

Di Singapura dapat dibeli di Darul Arqam Geylang katanya.

Semoga bermanfaat !

*berawal dari diskusi bersama sahabat2 IMAS


Apr 24, 2011

Minjam dan Jaminan

Beli mobil, jaminannya mobil.

Beli rumah, jaminannya rumah.

Jadi kreditor enak banget yah, selama valuasi dilakukan dengan benar, tak ada faktor penggelapan harga sesungguhnya dari barang yg dinilai, maka kreditor tak perlu takut sang debitor kabur dan kredit macet. Memang sih bisa terjadi kecelakaan, rumah terbakar, mobil terjun jurang, dll tapi sang kreditor juga minta syarat berupa asuransi yg preminya ditanggung peminjam.

Jauh bangettt situasinya dengan para perampok uang negara pra-1998 yg
hanya mengandalkan antek2 pejabat/petinggi militer utk menggelontorkan dana tanpa agunan.

Bagaimana dengan calon peminjam yg tak punya sesuatu utk dijaminkan ?


Ini sulitnya, tak banyak pilihan. Ada plafon misalnya 4x penghasilan (yg
harus dibuktikan dgn slip gaji, slip pajak, rekening listrik/telp, ktp, dll) dan bunganya jauh lebih tinggi dibanding orang yg punya collateral (agunan).

Memang dunia ini belum syar'i :-)


Dari salahsatu hadits, sang peminjam itu hanya boleh meletakkan satu syarat saat akad yaitu bayar sejumlah yg dipinjamkan pada tahun T bulan B hari H. Meskipun sudah ada sistem murabahah dimana si pemberi pinjaman (mis. bank) akan membeli tunai dulu benda yg diinginkan (mis. rumah) seharga H tunai dari pengembang dan menjualnya kepada si peminjam dgn harga H+++ yg telah disetujui bank+peminjam, dan dibayarkan dgn skema tertentu selama periode P.

Memang hari geneee semua projek maha besar dari tingkat personal,
company, kota, negara, semua berujung pada pinjaman. Proyek besar berskala massive development for public tentu harus ditalangi pemerintah. Uang nya darimana ... selain bongkar celengan sendiri tentunya bisa menerbitkan surat utang lagi :-(

Namun dlm Islam sebenarnya boleh juga mengajukan syarat jaminan saat
akan memberi pinjaman. Hal ini didasarkan salahsatu ayat dalam Qs 2:283:
"Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang ... "
dan hadits:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana bila tidak ada benda yg dapat dijaminkan ?


Si calon peminjam harus dapat mencari orang lain yg dapat memiliki harta untuk dijaminkan dan mau menjadi Kalfiil (penjamin) atas pinjaman yg diajukan tsb. Syarat bagi Kafiil adalah orang yang benar-benar mengenal calon peminjam sehingga dia bersedia menanggung risiko bila si peminjam sampai gagal membayar hutangnya.

Bagaimana tidak ada yg mau jadi penjamin ?


Dlm naskah "Pinjaman tanpa Beban" karya Muhaimin Iqbal, ia menyarankan agar si calon peminjam hidup berjamaah -- mengenal dan bergaul dengan sebanyak mungkin -- dengan saudara-saudara yang shaleh di sekitarnya melalui rutin shalat berjamaah di masjid salah satunya. Maka insyaallah pada saat ada masalah akan selalu ada jalan keluarnya, misalnya ada orang yang mau menjadi penjamin bagi beliau.

But above all ... hindarilah jadi peminjam terutama utk hal2 sekunder,
tersier ...
Jika dapat bayar tunai mengapa memilih menjadi hamba pinjaman.
Saya nggak tahu ya kalau mengikuti gaya hidup orang sini yg trend nya memang apa saja LOAN.

Memang sih tak ada dalilnya mengharamkan pinjaman selama akad pinjaman
tadi bukan untuk keperluan maksiat. (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Hakim). Namun juga jangan mengabaikan/menunda-nunda pengembalian utang tadi bila sudah mampu utk melunasinya, krn Rasulullah menganggap perbuatan tsb adalah zalim (HR. Thabrani, Abu Dawud) dan mengundang dosa yg bertambah tiap hari (HR. Baihaqi).

Dalam salah sebuah situs ada trik unik yg disebutkan saat memberi
pinjaman pada kawan/saudara
"Don't lend more than you are prepared to lose".
Intinya jgn sampai persahabatan kandas gara2 LOAN.

Saya pribadi lebih suka utk mengingatkan orang2 yg sedang berhutang agar
mereka melunasinya tepat waktu. Saya tak ingin kawan/saudara terkena dosa hutang ini padahal mereka mampu membayar dan hanya terlupa atau terbiasa menganggap sepele hutang kecil.

Trend zaman sekarang, melunasi hutang lebih awal kena penalti dan bisnis
jual beli surat utang pun adalah salahsatu penggerak ekonomi ribawi dunia modern :-)

Apr 21, 2011

Atas Nama Retro (2)

/dari bagian pertama/

Kembali ke soal retro/nostalgia turun temurun ini. Umumnya kedai2 populers semacam ini adalah franchisee. Utk menjaga kualitas rasa mereka buat bumbu racikan yg sudah berupa sachet-sachet berlabel A, B, C misalnya. Campurkan 1 bagian A + 2 B + 5C + 200ml air utk menghasilkan resep isi donat ChocJadule. Nah jelas MUI akan kesulitan menentukan kadar kehalalannya, wong sudah nyampur nan0-nano begini.

Mirip halnya dgn kehalalan ayam, burger, kebab, pasta dll di franchisee yg kita tak lihat logo halal nya.

Mirip dgn minuman soda, cokes, berry, icecream, jelly dll yg kita tak pernah tahu campurannya.

Ingredient nya sudah racikan, tak mgkn dipilah satu2, kecuali datang ke pabrik yg mencampur bahan2 aslinya.

Utk bahan baku yg jelas2 pada ingredients nya ditulis "ein hundert prozent" 100% tepung jagung, sari tebu, madu lebah, minyak sawit, mgkn kita jauh dari syak wasangka bahwa akan tercampur dgn zat yg haram. Meski dlm prosesnya kita tak pernah tahu. Kami sendiri mencari yg punya logo halal juga bila memang tersedia. Sekali lagi saya tekankan Mcd, Kfc, Nescafe, Walls, Cokes itu merek dunia namun logo halal itu belum "roaming" otomatis :-)

Berhati-hati itu jauh lebih baik, toh kita hanya mampir sebentar sbg pengembara di dunia ini. Adanya logo membuat kita yakin. Tak perlu berprasangka buruk misalnya dengan menganggap minimnya pengawasan dalam praktek sehari2 memungkinkan produsen memakai bahan2 haram dlm kerjanya (mgkn alasan teknis, rasa, harga). Kewajiban untuk berhati2 sudah cukup. Atau mau aman lagi, bawa bekal dari rumah misalnya abon, sosis, rendang, kecap/saos sendiri sekaligus penanak nasi mini. Ini berguna apalagi kalau trip nya hanya kurang dari seminggu. Berdoa saja agar tidak sampai dicegat petugas imigrasi bandara dan dianggap "sesuatu" yg membahayakan :-(

Ustadz Ahmad Sarwat dalam ruang diskusinya memakai dua pendekatan:

  • Pendekatan fiqh
    Kalau kita menggunakan pendekatan hukum fiqih, maka status suatu makanan itu belum bisa berubah menjadi haram, kecuali ada ketetapan yang meyakinkan tentang keharamannya. Bila belum ada kepastian, maka hukumnya kembali kepada hukum asal, yaitu halal. Maka makanan yang beredar di tengah umat Islam, meski tidak ada pengesahan dari suatu lembaga tertentu tentang kehalalannya, tidak bisa divonis hukumnya menjadi haram, tanpa ada penelitian khusus yang bisa meyakinkan munculya keharaman.

  • Pendekatan tasawuf
    Disebut dengan tasawuf maksudnya karena lebih menekankan sikap di dalam hati, berupa kehati-hatian dan wara'. Pendekatan ini jauh dari masalah hukum. Adalah hak setiap muslim untuk menjaga diri dari hal-hal yang meragukan hatinya. Apabila seseorang kurang yakin atas kehalalan suatu makanan, meski tidak ada fatwa yang mengharamkannya, tidak mengapa bila dia tidak menyantap makanan itu, sebagai sebuah sikap wara' (hati-hati) dari terkena kemungkinan jatuh kepada yang haram. Namun orang tsb tidak punya hak dan otoritas untuk memaksakan sikapnya tsb kepada orang lain, karena ini hanya sebuah pendekatan pribadi. Secara hukum fiqih, biar bagaimana pun tetap dibutuhkan penelitian ilmiyah secara langsung atas makanan tersebut, sampai bisa dikeluarkan fatwa keharamannya. Dan selama belum ada fatwa tentang keharamannya, kita tidak mungkin memvonisnya sebagai haram.

  • Sebagai penutup saya salin di sini jawaban dari senior otoritas MUIS yang membawahi urusan halal di Singapura mengenai status F&B yg ada di gerai2 halal di rantau ini. Terus terang selama ini kami masih bingung makan di Mcd atau Kfc karena minuman2 yg ditawarkan di sana --setahu kami-- tidak memiliki logo halal. Berikut kutipan emailnya...

    Assalamualaikum wr wb

    Saudara Imanuddin Amril

    Terima kasih diatas emel dan keprihatinan anda dalam pemakanan halal.

    Untuk pengetahuan anda Muis apabila memberi sijil Halal kepada pengusaha
    premis makanan, skop pensijilan termasuk makanan dan minuman sekali.

    Minuman yang dijual di premis Halal telah dikaji (verified) status Halal
    produk tersebut. Tidak semua produk minuman perlu ada logo Halal. Pihak
    kami boleh memberi kelurusan sesuatu produk dengan dua cara. Pertama,
    dengan memastikan produk tersebut ada sijil Halal. Tetapi sekiranya
    produk tersebut tiada sijil Halal maka cara kedua akan digunakan ia-itu
    dengan menyelidik produk spesifikasi (product specification) dan
    sekiranya bahan yang diguna tiada bahan haram atau masbooh, maka boleh
    lah produk minuman tersebut dijual.

    Wassalam

    Mohd Ariff Salleh | Senior Executive | Halal Certification Strategic Unit

    Semoga apa saja yg dapat saya bagi di sini adalah utk kemaslahatan kita bersama dan juga pembaca blog ini secara umum. Dua artikel di blog ini hasil sharing discussion kami di milis IMAS medio April 2011. Terima kasih saudara-saudari ku !

    /habis/
    /bacaan lain: Keharaman Makanan di Negara Minoritas Muslim/


    Apr 19, 2011

    Atas Nama Retro

    Sering kali anak belajar inkonsistensi dari perilaku orang tua nya.

    Hal kecil yg bermula dari memperhatikan logo kecil:

    Tjap Halal (Muis, Mui, Jakim, etc)


    Anak2 biasanya patuh dgn pakem ini.


    Namun dalam prakteknya ortu kadang alpa atas nama retro dan tetap mengkonsumsinya ... dan mengenalkannya pada anak. Sebagai anak tentunya senang2 saja dong jajan di luar sekali2 :-)

    • Dulu saya biasa makan bakmie XYZ ini dgn ortu, sudah 20 tahun tnyt masih ada tokonya. Rasanya masih sama spt dulu ... padahal bakmie yg sudah punya cabang besar dimana2 ini tak pernah pusing mengurus sertifikat halal. Toh tetap ramai pembelinya.
    • Hmmm ... kalau mencium wangi roti TanEeT ini rasanya ingat masa kecil. Duh kangen berat mau beli lagi, ada di mana ya ? Padahal dari 30 tahun lalu hingga sekarang, retail roti yg sudah terkenal di kompleks perumahan elite ini tak pernah mengurus logo halal.
    • Apapun fastfood nya, cokacola, pespi, r00tbeer minumnya. Padahal sudah jelas, ketiga merek ini beda negara beda ingredients, dan tak pernah pusing mengurus logo halal kalau tak terpaksa.

    Itu baru brand yg sudah dikenal lamaaa banget, sejak zaman Orba. Nah yg
    baru nongol sekarang saja masih diantri orang. Gerai BTalk (rotiberbicara) yg baru ultah kelima di Jkt saja masih dicari orang. Pdhl sudah jelas gerai ini gagal memperoleh ekstensi halal cert nya krn "sesuatu" hal. Gmn brand non-halal itu tak akan ada matinye ... wong yg retro macam kita masih banyak koq he...he.. Jadi bukan hanya atas nama retro, tapi juga atas nama fashion (trend saat ini).

    Apakah nostalgia masa kecil atau masa muda kita akan estafet ke generasi
    penerus ?
    Dimana lagi posisi umat muslim di Indonesia utk memaksa produsen kuliner di Indonesia memiliki sertifikat halal ? Jika kita sangat kesal saat Msia mengklaim makanan tradisional Indonesia adalah milik mereka, pernahkan kita sama kesalnya saat roti/bakmi/seafood favorit kita ternyata tak pernah punya logo halal ? (padahal *maaf* sudah jelas2 yg jual non-muslim).

    Saya memang masih mendua jika yg menjual makanan itu muslim tapi belum
    punya logo. Ini terjadi saat makan bakso, nasgor, gorpis, martabrak sate ... dll ... di pinggir jalan tanah air. Tapi jika penjualnya sudah non-muslim dan nama tempatnya jg sudah asing, otomatis saya langsung praduga bersalah dulu.

    We dont want our offsprings follow wrong path just for the sake of parents' nostalgia. Let them write their new book, free of our past mistakes.

    **************

    Kondisi umat Islam di Singapura, Malaysia, Indonesia (sengaja diurutkan berdasarkan tingkat keberuntungan dari segi tanggung jawab otoritas terhadap kehalalan produk, mulai dari yg paling baik saat ini) jelas lebih baik dibandingkan umat Islam di negeri lain. Sertifikasi atau hanya sekedar pernyataan jujur dari penjual produk/jasa F&B (food n beverages) sudah cukup bagi saya sbg penikmat kuliner. Mau lebih profesional dan diterima sbg standar internasional, sehingga produknya dpt diekspor ke berbagai negara, tentunya perlu sertifikat yg dijamin otoritas ybs (MUI). Sementara utk level UKM (usaha kecil menengah) dalam skala di desa/kota, jaminan dari pemilik usaha saja yg ditempelkan di dinding kedai makan atau dicetak bersama sampul/kotak/bungkus makanan yg dijual sudah cukup. Konsumen puas krn hak n
    ya dihormati.

    Namun sampai hari ini prakteknya masih tak seragam. Ada rasa khawatir (mudah2n) dalam hati pelanggan bahwa apa yg dikonsumsinya tercampur zat haram. Info dari penjual tentang no-pork/no-lard/no-alcohol saja tidak berani ditampilkan meskipun ketiga statement tadi belum menjamin produk yg 100% halal namun sudah ada itikad baik dari penjual akan "keselamatan" pemakainya.


    Sama sekali memprihatinkan jika di negeri yg mayoritas muslim bernama Indonesia, kita bingung mencari makanan yg halal dan baik, spt pengalaman saat kita menjadi turis di kota2 yg muslim minoritas spt di Eropa Barat, Korea, Jepun, Australia dll secara umumnya. Padahal di negeri sendiri, tak berlaku hukum darurat, spt "dibolehkannya" makan daging dari sembelihan ahli kitab. Menjadi vegetarian atau penikmat seafood saja masih ragu-ragu juga kita di restoran asing di negara2 tsb krn khawatir tercampur pengcui (anggur putih), angcui (anggur merah), mirin, atau soyu/cuka/perisa/kaldu yg haram.

    Gerai makan cepat saji semacam Mcd, Kfc punya global brand. Hampir seluruh kota besar dunia mereka hadir. Namun jangan cepat pesan dulu krn tidak di semua negara mereka punya sertifikat halal. Awalnya saya mengira mereka aman dikonsumsi berbekal ilmu bahwa yg dijualnya hanya ayam/sapi sembelihan ahli kitab (Nasrani), keju atau fish-o-fillet, dan mereka tak menjual babi, namun teman cerita bahwa di Thailand gerai McD pun menyediakan menu 6a61 arrgggh :-(

    Kongsi pengalaman dari teman yg lama bekerja di negeri2 Islam di Timur Tengah (Middle East). Mnrt beliau semua produk makanan/penjual/pemroses diwajibkan "halal by law" sehingga hanya produk non-halal yg perlu disertifikasi. Selama tidak masuk ke rumah2 makan China/Western/di Hotel maka ia tidak khawatir. Ini persis yg diceritakan kawan yg sering ke Brunei bhw hanya deklarasi produk haram yg harus dipajang pemilik produk (Muslim not allowed / Non-muslim food sign) dan dibuat pemisahan lajur produk yg haram di supermarket :-)

    Dulu sekali saya menganggap di China itu sulit mencari resto halal. Alhamdulillah dari pengalaman teman yg biasa dinas ke China, tnyt di kota2 besar semacam Beijing, Guangzhou, Tiangjin, Shanghai, Xiamen dll justru banyak perantauan muslim dari western China (Xinjiang, Uigur) yg membuka kedai makan halal. Sama kondisinya dengan Hongkong yg memiliki jawatan halal (Islamic Union of Hongkong) sehingga di Kowloon dapat ditemui Kfc halal dan rumah2 makan Pakistan. Di situs ini malah ditulis kalau dapat menyeberang ke pulaunya nah bakal ketemu warung Malang atau warung Jawa yg jualan tempe juga di Causeway Bay. Yang agak repot hanya dapat entertainment dari rekanan, dibawa ke restoran umum, nah di sini biasanya harus puas makan sayuran atau ikan/udang rebus saja :-)

    /bersambung ke bagian dua/





    Apr 12, 2011

    Lensa Mata

    Dalam sebuah tulisan menyambut Saung Istiqamah hari Ahad 10 April 2011, yang bertemakan Islam itu Indah, seorang kawan menuliskan apa saja yang indah dalam pandangan manusia, bersumberkan Surat Ali Imran ayat 14 hingga 17.

    Dalam 3:14 disebutkan bahwa dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu:
    - wanita
    - anak-anak
    - harta yang banyak dari jenis:
    - emas
    - perak
    - kuda pilihan
    - binatang ternak
    - sawah ladang

    Kemudian disebutkan ada yang lebih baik daripada itu semua yaitu surga yang dijanjikan Allah SWT untuk orang-orang yang bertaqwa (3:15).

    Dan juga disebutkan juga ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah mereka:
    • yang berdoa "ya Tuhan kami sesungguhnya kami beriman kepadaMu, maka ampunilah
    • dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka".
    • yang sabar (dalam menjalankan ketaatan dan meninggalkan hal yang diharamkan)
    • yang benar (yang percaya kepada apa yang diberitakan atas landasan keimanan)
    • yang tetap taat (selalu dalam ketaatan)
    • yang menafkahkan hartanya
    • yang memohon ampun di waktu sahur

    Merupakan hal yang wajar jika seorang laki-laki berani berkorban untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya. Bukanlah hal yang aneh jika orang tua membanggakan anaknya, dan melakukan segala hal yang terbaik untuk masa depan anaknya. Tidak aneh pula banyak yang berusaha sekeras-kerasnya, dari pagi sampai pagi lagi, banting tulang dan peras keringat untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya. Karena ketika sesuatu tampak indah, maka sesulit apa pun jalan untuk meraihnya akan tetap ditempuh dengan semangat pantang menyerah.

    ****************

    Menelaah kembali ayat 3:14 di atas, perhatikan pemilihan kata-kata yg tersusun:
    "... dijadikan indah pada pandangan manusia ..."

    Suka atau tidak, sadar atau tanpa sadar, sebenarnya apa2 yg kita pandang atau lihat, persepsinya adalah semata-mata disebabkan atas rahmat Allah SWT. Mustahil kita bisa menilai sesuatu itu indah, jelek, menyedihkan, menggelikan, menakjubkan, dll tanpa adanya hidayah baik lewat fitrah atau ilmu yg dipinjamkan Allah kepada kita.

    Saya melihat keagungan susunan kata2 dalam 3:14 tsb. Saya memahaminya bhw tiap manusia yg terlahir di muka bumi sudah dibekali "lensa mata" yg sehat. Seumpama lensa kacamata, Allah Maha Kuasa mengatur setting +plus+ atau -minus- lensa ini. Tiap lensa mata bayi yg lahir sudah diset ke mode fitrah (default, 0/0) dan lensa ini pada saatnya kelak akan memandang indah hal2 yg disebutkan dalam 3:14 tadi. Sementara itu Allah juga menurunkan manual yaitu al-Quran agar manusia dapat merawat lensa yg sudah dikaruniakan tadi dan memanfatkannya dengan optimal utk kemaslahatan hidup mereka di dunia dan keselamatan di akhirat. Manual orisinil dari Pencipta lensa !

    Hanya saja ada manusia yg bandel. Menuruti nafsu, mengubah setting lensa tsb ke arah yg ia suka. Mereka lupa, bahwa utk mengatur setting lensa tidak dapat sembarangan, PERLU baca manual. Tanpa petunjuk yg jelas, setting baru lensa tsb justru membuat si pemakainya hamba nafsu -- super fokus pada harta, tahta, wanita, ilmu, atau gabungan semuanya -- yg membuatnya lupa siapa Sang Pencipta dan untuk apa lensa tsb dikenakan pada nya.

    Ada juga mereka yg merusak lensa. Tidak mau merenungi isi manual krn merasa hal-hal yg dituliskan di dalamnya terlampau remeh temeh. Menganggap ayat2 yg tertulis kurang "power" untuk meraih kemenangan dan kesenangan di hereafter. Mereka lah para pendeta/rabi/bhiksu yg menjauhi dunia, menyendiri, berpuasa tak henti, mengharamkan wanita, semata2 dgn tujuan menjadi manusia suci yg menafikan fitrahnya sbg manusia.

    Nah pemenangnya spt yg disebutkan di 3:15 adalah manusia yg bertaqwa. Beruntunglah orang2 yg bertaqwa krn Allah telah menghadiahkan lensa yg terbaik utk mereka. Lensa yg dapat melihat/merasakan segala hal2 gaib tentang kenikmatan surga dan mengingatkan akan tipuan senda gurau dunia. Mereka percaya diri dlm melangkah krn telah diberi lensa yg jauh lebih baik dari lensa biasa (default) yg dimiliki mayoritas manusia.

    Bgm orang bertaqwa itu memperoleh keistimewaan sehingga lensa mereka diupgrade Allah ?

    Karena mereka yakin dgn janji Allah dan tak pernah berhenti menggapai janji tsb dgn memahami/mengamalkan hal2 yg dituntunkan dlm buku petunjuk. Beberapa diantaranya disebutkan dalam 3:16-17.


    Which lens you wear today ?

    *picture from here.



    Apr 7, 2011

    Teh Tarik Ternikmat 2010

    Kaki pegal berjalan menelusuri lorong-lorong sempit di kota ini. Mata letih yg terpaksa mengalah saat disapa semburat sinar matahari sore seusai shalat Jumat tadi. Punggung pun kian berat menopang badan yg berkeringat dirongrong turunnya persediaan kalori.

    Sudah hampir dua jam saya berjalan, merekam keunikan tiap sudut di pusat sebuah kota tua yg bermetamorfosa menjadi magnet perusahaan2 teknologi kelas dunia. Menapaki pusat keramaian tradisionil bernama pasar KR, yang hingga hari ini masih ramai dikunjungi. Toko-toko material dan kelontong yg mayoritas dihuni peniaga muslim telah menempati daerah ini lebih dari seabad yg lalu. Sementara wanita-wanita Hindu bertelanjang kaki dan perut mendominasi perdagangan sayur mayur dan buah-buahan sejak pagi gelap tadi. Bukan sekali dua kali saya terjebak dengan simpang siurnya manusia, gerobak, auto (bajaj) dan penghuni berkaki empat yg setia ... sapi-sapi berbadan tegap baik besar atau kecil yg dibiarkan memamah apa saja yg ia suka di jalan2 di sekeliling pasar tsb.

    Lapar dan dahaga terus mengusik minta diperhatikan. Alhamdulillah bertemu kedai saudara seiman yg menjual teh, susu, dan roti di sebuah lorong yg berhampiran dengan sebuah masjid kecil. Kedai sempit dengan beberapa meja dan kursi kayu berukuran mini cukup melegakan hati ... dan kaki. Alhamdulillah rehat sejenak ternyata mampu mengisi ulang tenaga dan mengembalikan semangat untuk kembali berjalan menuju Jalan Punya Tuhan (Godown Street), itu benaran namanya :-). Hanya segelas teh tarik panas dan sekeping roti, total Rs 9 alias Rp 2700. Namun nilainya saat itu sungguh priceless ! Pas susunya, gurih rotinya. Koki paling hebat di dunia itu bernama LAPAR :-)





    Dan tak ketinggalan foto kasir toko dan rak anget roti (bun) nya. Bayar sesuai pesanan dan ia akan menyerahkan token (semacam koin plastik kecil berwarna) yg nanti akan ditukarkan dgn menu yg dipesan di dapur.

    Apr 6, 2011

    Halal bermula dari yang Kecil

    Istilah goodie-bags paling populer di negeri ini. Tidak lengkap sebuah acara tanpa goodie-bags. Sebut saja acara untuk warga emas (senior), warga biasa, atau krucils (kru cilik alias anak2) biasanya selalu diiming-imingi goodie-bags. Salah satu tujuan nya adalah membuat peserta lebih ramai :-) Khusus untuk anak-anak: mulai dari acara ulang tahun, cendera hati saat pulang pesta, bekal snack saat ikut latihan bersama kakak hebat, pengisi perut lapar saat pengajian, ifthar bersama, dll semuanya berbekalkan goodie-bags berupa cemilan dan minuman.

    Sesuai namanya kata goodie berasal dari kata good alias thayyiban (segala sesuatu yg baik). Sebagai muslim ada satu faktor lagi yg perlu diperhatikan yaitu kehalalan isi tas thayyiban tadi. Meskipun yg akan mengkonsumsinya adalah anak-anak balita yang belum baligh.

    Beberapa kali saya bertemu dengan paket makanan minuman yg tidak ada label halal sama sekali ! Dilihat dari isi tas nya memang minim anggaran, mgkn utk menekan biaya serendah2 nya, dipasoklah gula-gula, jelly, chips, dan minuman yg tak berlabel halal. Dari sisi ke-thayyiban nya diragukan, apalagi ini juga tidak halal.

    Kita perlu goodie-bag manners yg Islami. Isikan tas tsb dgn produk2 yg baik, sehat, dan halal. Beritahu kawan2 bila kita menyadarinya lebih awal. Periksa sebelum diberikan kepada anak2. Beritahu mereka agar SELALU berhati2 dan mengenal tanda/logo halal di tiap produk. Ingatkan si penyedia jasa saat memesan goodie-bags agar memastikan penggunaan produk2 yg halal dan belum kadaluwarsa. Singapura adalah negara yg amat memperhatikan hal ini sekaligus mempromosikan penggunaan produk2 halal.

    Berikut adalah dua sampel goodie-bags yg kami peroleh di acara pengajian SI dan satu lagi setelah menghadiri pesta pernikahan seorang sahabat. Mudah dilihat mana yg halal dan mana yg tak mempedulikan hal tsb. Kadang utk berhemat beberapa puluh sen, keyakinan ini dikorbankan. Sesuatu yg amat tidak sebanding ;-(

    Sayangi anak-anak kita. Ajari mereka sedini mungkin untuk mengenal logo halal pada makanan atau minuman yg akan dikonsumsi.

    Terbuka atau tidak, Sama saja

    Pemandangan di salahsatu stasiun MRT di YCK pada Minggu 3 April. Stasiun ini memang relatif sepi apalagi hari Minggu. Sepanjang pengamatan selama 20 menitan di sana hanya ada dua anak usia SMP yg "beneran" memperhatikan kejadian pintu terbuka ini. Kebanyakan calon penumpang mengikuti prosedur baku: mengeluarkan tiket ez-link, melangkah pasti menuju pintu tiket, dan langsung naik eskalator menuju MRT.


    Sepertinya memang tak ada yg sempat atau terfikir berbuat iseng. Pintu terbuka boleh disebut khilaf atau testcase yg disengaja he..he.. , mgkn tanpa disadari kamera cctv yg tersebar di stasiun memang sengaja menangkap candid yg terjebak di sana ... Oow kamu ketahuan :-)

    Lagipula calon penumpang pasti berfikir lolos di sini belum tentu lulus di stasiun keluar nanti. Bisa ditangkap tangan atau tertangkap kamera cctv "melompati"gerbang tiket. Dendanya jauh lebih mahal drpd sekedar beli tiket $2 an.

    Di tempat2 yg sudah jelas aturan mainnya spt ini maka orang sudah tahu kewajibannya. Amat kecil niat jahat menjadi ticket offender (tak bayar tiket) saat di MRT. Namun lain ceritanya dengan bus. Di saat jam-jam padat ada beberapa penumpang yg memanfaatkan keramaian untuk tidak men'tap' tiket nya saat memasuki bus atau naik dari pintu belakang tanpa bayar. Ada juga yg naik men'tap' di pintu depan dan di kemudian ia bergeser ke belakang dan men'tap' lagi padahal ia tidak turun di sana. Ini menyebabkan ia hanya membayar ongkos minimum dan tidak sesuai dengan rute yg ditempuh. Makanya di bus sering naik petugas pemeriksa karcis untuk menjebak orang2 ini. Tapi lagi-lagi ini sulit dilakukan di saat jam sibuk karena bus pasti penuh dan pemeriksaan akan berlangsung amat lambat, sementara si penumpang licik sudah turun duluan di halte terdekat :-)

    Di stasiun MRT, aturan yg jelas itu memang di pintu gerbang tiket masuk/keluar saja, dimana penumpang tertib satu demi satu memasukinya. Namun saat akan memasuki MRT, weleh-weleh tidak ada antri, mendesak sikut kiri kanan, menghalangi orang yg akan keluar dari MRT dll. Padahal sudah begitu banyak courtesy campaign hingga hari ini, mgkn sudah lebih dari 10 tahun: penambahan garis antrian, kampanye melalui pamflet, tv, rekaman video/audio (Love Your Ride) yg selalu diputar saat MRT hampir datang dll... tidak banyak membantu. Di link video terbaru yg saya berikan tadi tampak ulah2 umum penumpang yg menyusahkan penumpang lain. Mgkn krn pesan pada poster/video nya hiperbolik sehingga terasa hampir tak masuk akal dan menganggapnya sekedar lucu he ...he.. (message not conceivable).

    Memang saat ini jumlah penduduk sudah jauh lebih besar dari saat MRT dibuka lebih 20 tahun y.l. Tiap penumpang berusaha meraih kenyamanan utk dapat naik dan duduk menikmati sejuknya AC. Maklum saja menunggu MRT/Bus tiga menit saja sudah membuat berkeringat di pagi hari yg cerah. Nanti setelah di dalam MRT/Bus terjadi pula perebutan kursi. Ada yg tidak peduli dengan bus sesak sementara ia menguasai dua tempat duduk, ada yg tidak mau duduk di dekat jendela, ada yg tidak peduli dgn penumpang yg lebih memerlukan (manula, wanita hamil, orang sakit dll), ada yg tak mau bergeser ke dalam dan menghalangi antrian orang masuk dll.

    Apr 5, 2011

    600 minggu

    Enam ratus minggu bukan waktu yang sebentar namun juga tak terlalu lama. Masih singkat jika dibandingkan dari jumlah hari kebaikan jika seorang muslim mendapat BIG bonus lailatul qadr 1000 bulan atau sekitar 4500 minggu. Nah kegiatan bermanfaat apa2 yg baik diisi generasi muda muslim untuk menghargai waktu 600 minggu itu ?

    Salahsatu aktifitas yg dapat dipertimbangkan adalah menghafal al-Quran.

    Kurun 600 minggu itu kurang lebih sekitar 12 tahunan. Angka 600 berasal dari jumlah halaman dalam al-Quran mushaf Ustmani, yaitu 30 juz x 20 halaman per juz nya. Lebih pas lagi 604 halaman. Dengan asumsi menghafal 1 halaman mushaf per minggu, maka scr teori dalam 12 tahun hafidz ! Apalagi jika sudah hafal Juz Amma maka ada diskon 20 halaman dan membuat angka 600 minggu menjadi lebih realistis untuk 29 juz.

    Angka ini tak begitu mengejutkan apalagi kalau mau dimulai dari sekarang. Pernah di salahsatu kajian online diceritakan seorang ibu yang baru mulai menghafal al-Quran saat ia berusia 51 tahun dan ibu itu berhasil. Subhanallah ! Namun tak perlu lah menunggu usia segitu utk memulai :-)

    Memang berat. Minimal perlu 3I untuk sukses: Ikhlas, Ingin, Istiqamah. Ikhlas melakukan ini semata2 ibadah kepada Allah bukan krn faktor2 duniawi. Keinginan yg kuat (Passion) untuk mencapai target khatam. Istiqamah untuk disiplin memantau kemajuan dari hari demi hari.

    Dalam salah satu sesi TED[x] Jakarta, seorang motivator menantang pemirsa untuk melakukan satu hal yang baru selama 21 hari tanpa berhenti. Jika ini diimplementasikan dalam misi menghafal al-Quran, berarti perlu waktu untuk menghafal 2.5 baris ayat per halaman per hari.

    Cukup 2.5 baris per hari ?

    Karena di dalam satu halaman mushaf, paling banyak ada 15 baris ayat, maka dalam 7 hari target di atas dapat terpenuhi. Hanya saja misi menghafal ini berskala jauh lebih besar, misi600 tepatnya :-) Dapat diakali dengan memecah misi ini menjadi beberapa misi21. Katakan kontinu menghafal 2.5 baris perhari dari Senin ke Sabtu dan di hari ketujuh mengulang (muraja'a) hafalan halaman tsb atau halaman2 sebelumnya.

    Looks promising, easy target ?

    Ternyata dalam praktek memang tak semudah itu. Selain faktor 3I ternyata faktor muraja'ah membuat langkah penghafalan ini agak terseok. Semakin banyak hafalan maka muraja'ah pun cenderung lebih berat. Gejalanya sama: hafal 10-20 ayat pertama namun lupa ayat2 selanjutnya, tercampur antara ayat-ayat yg mirip dari surat yg sama atau surat lain, hukum tajwid yg terabaikan sehingga membuat otak kanan tak mampu membantu otak kiri menggali ingatan, dan hal2 non teknis lain seperti faktor kesibukan, kesehatan, ketiduran :-)

    Namun jangan patah semangat juga karena ternyata banyak yg dapat merampungkan hafalan dalam waktu yg lebih singkat lagi ... 6, 4, 3, 1 tahun. Intinya, perlu ada program dan taat jadwal. Perlu kuat pemahaman tajwid, rajin mendengarkan mp3, dan menambah wawasan kosa kata bahasa Arab akan mendukung upaya percepatan. Sehingga diharapkan sinergi otak kiri dan otak kanan yg seimbang.

    Jika tiba2 lupa sambungan ayatnya namun otak kanan menyimpan alunan mp3 Mishari al-Afasy (contohnya) pada ayat tsb, maka proses recalling oleh otak kiri akan amat terbantu. Apalagi jika di dalam ayat-ayat yg dihafal banyak kosa kata Arab yg sudah dikenal, ini lebih mudah. Pengalaman pribadi untuk menghafalkan empat surat di Juz 29 perlu waktu 40 hari (total 7 halaman). Namun ada pengalaman juga menghafalkan 2 halaman di juz yg sama tapi belum rampung juga padahal sudah lewat 4 minggu :-(

    ************

    Membiasakan otak menghafal adalah salah satu cara membuat otak jauh dari serangan pikun karena hubungan antar neuron (synapses) nya selalu diperbarui alias bertambah "tebal" sehingga tidak mudah "putus". Ada sekitar 10 milyar sel otak dan masing2 sel memiliki sekitar 7000 hubungan satu sama lain. Seorang anak berusia 3 tahun memiliki hampir 1000 triliun synapses, dengan bertambahnya usia jumlah ini terus menurun mendekati 100 triliun saja pada masa dewasa, dan menurun tajam mendekati tua. Nah dengan membutat otak untuk sering melatih daya ingat maka diharapkan degenerasi hubungan ini dapat diperlambat alias melambatkan kepikunan.

    Tepatlah ungkapan yg terkenal untuk otak ini Use it or Lose it. Kita tidak berhenti menghafal karena otak ini sudah pikun, namun otak ini akan menjadi pikun jika kita berhenti menghafal.
    (diadaptasi dari versi George Bernard Shaw). Semoga Allah memudahkan dan mensucikan niat kita untuk menghafalkan al-Quran.