Jul 29, 2010

Shortest Path is to Swim

Best advise from the best reliable local online map here. Sometimes if you want the shortest path then you need to swim. Follow their instruction below while enjoying Singapore River.


After alighting from bus 61, then it is just a decent 321 meters walk. I am not sure how big is the river. This suggestion only costs 91 cents and no traffic jam even in this after-office peak hour !

I should write to them about this hu..hu.. However I have to check it tonight whether there is really human walkable path :-)

Update:
Yes there is Cavanagh bridge that links Raffles Place business district to this museum. The bridge is not shown in the map. O..la..la this museum is just opposite the tall UOB building, very popular place to hang around, with Raffles Place MRT on its basement.

Jul 28, 2010

Obat Generik di Singapura

Di pulau kecil ini istilah dokter umum dikenal dengan nama GP atau general practitioner. Dokter ini paling populer bagi para pekerja karena kemurah-hatiannya mengeluarkan surat sakit (medical certificate atau MC letter).

Sama dengan dokter umum di Indonesia ada dua tempat kerja bagi seorang GP: ada GP yang mendirikan praktek di luar dan ada GP yang berafiliasi (atau dikontrak) sebuah perusahaan untuk berjaga di klinik tempat client nya tsb setiap hari kerja. Untuk GP yang standby di perusahaan klien ini jangan harap untuk memperoleh MC dengan mudah. Mungkin sudah dipesan agar sang GP tak mudah jatuh hati saat mendengar keluhan atau "rekayasa" keluhan pasien.

Khusus di Singapura, GP identik dengan dokter umum yang memberikan obat2 generik pada pasiennya. Sementara di Jakarta (yang saya tahu) hanya dokter umum yang bekerja di puskesmas atau klinik swasta murah meriah (macam klinik 24 jam) yang memberikan obat generik. Dokter umum yang sudah "top" biasanya meresepkan obat-obat non-generik yang lebih mahal (bahkan antibiotik atau obat puyer racikan), harus ditebus di apotek, dan katanya lebih mujarab.

Nah mau pilih yang mana ?

Obat-obat generik biasanya amat spesifik (atau sebaliknya, sehingga tumpang tindih khasiatnya). Jika pasien mengadukan lima keluhan semacam demam, pilek, batuk, badan pegal badan, dan sukar buang air besar (?) maka biasanya akan ada lima obat generik pula (paling umum yaitu Parasetamol). Makanya tak heran pulang dari GP biasanya saya membawa segepok plastik obat beragam berwarna warni. Perawat yang ada di klinik tsb sudah memiliki stok obat-obat tsb, mencetak dan menempelkan label di masing2 obat (indikasi, jadwal pemakaian, dll info), jadi pulang dari klinik langsung punya obatnya.

Saking beragam dan banyaknya obat tsb (minimum utk masing2 plastik isinya sepuluh butir/kapsul/tablet) biasanya akan bersisa banyak. Saya hanya minum untuk 1-2 hari dan sembuh, itu pun tak semuanya diminum krn tumpang tindih tadi fungsinya :-) Kulkas penuh obat, dan bila kena serangan penyakit dengan gejala yang sama, yach makan saja obat2 generik stok itu lagi, toh masih lama expired nya.

Mengingat masa-masa lalu, untuk sakit kepala, batuk, pilek, atau baru masuk angin ( cukup menenggak satu dua tablet Decolg*n saja, alhamdulillaah manjur. Tak perlu ke dokter dan memakan obat2 an yang tak jelas kandungannya itu.


Curhat Uang Admin Bank (2)

Mesin di kiri dan di kanan ini sama-sama penelan uang. Di sebelah kiri doyan makan kertas, sementara di sebelah kanan pelumat logam. Pertama kali bersua mesin-mesin ini di Singapura. Yang paling sering dipakai nasabah adalah si pelumat uang kertas (cash deposit). Pengoperasiannya mudah, masukkan kartu ATM atau buku tabungan ke slot nya, lalu masukkan uang kertas yang akan disimpan (lembar $10, $50, atau $100 pada umumnya, jarang yang bisa menerima lembar ungu seribuan), dan ikuti petunjuk di layar. Layar monitor akan menampilkan jumlah uang yang telah dimasukkan ke dalam slot penyimpanan termasuk rincian berapa lembar tiap jenisnya. Jadi misalnya 5x$10, 10x$50 sehingga total $550. Apabila cocok dengan hitungan penabung, maka tinggal tekan tombol konfirmasi (Proceed/Confirm), dan mesin akan benar-benar menelan uang tadi dan memperbarui saldo yang ada di buku tabungan. Sejauh ini saya puas dengan layanan mesin ini.

OK itu cerita di mesin kiri, tak banyak ulah, as simple as that, its magic will swallow your money and turn it into one new line printed in your bank book. The bank owns the real money now and you bring home the same dull bank book.

Nah di gambar kanan, ada mesin yang dibuat lebih pintar. Namanya coin deposit machine, tidak setiap bank punya ini. Setahu saya hanya bank lokal terbesar yang memiliki mesin jenis ini. Namun ia tak mau melumat apa adanya, harus setuju dulu dengan imbalannya. Benar, tiap koin yang dimasukkan, dikenakan “biaya admin” $0.0075. Jadi jangan iseng mendepositkan sebuah koin $0.01 (alias 1 sen) karena biayanya adalah 75% dari nilai nominal ! Dan karena ada pembulatan ke satuan sen terdekat berarti biaya 0.75 sen digenapkan menjadi 1 sen, alias tabungan kita tak akan bertambah :-) Untuk koin 5 sen berarti 15% hangus untuk biaya admin.

Pemakai boleh memilih, mau meneruskan transaksi (menyimpan koin-koin tadi di account tabungan nya) atau membatalkan. Sekali ia menekan tombol setuju dan menumpahkan koin-koin simpanannya di slot penyimpan (hopper tray)… That’s It … tidak ada istilah kembali karena slot penyimpan tadi sudah menelan bulat-bulat logam-logam bundar tadi.

Kami pernah menyetor $10.05 ke dalam mesin ini dan akhirnya harus puas dengan $9.36 saja dikarenakan biaya siluman tadi. Seperti disengaja, peringatan yang ditujukan untuk pemakaian mesin yang benar (spt tidak memasukkan koin asing, koin yang kotor/basah, dll) dibuat besar dan jelas, sementara peringatan akan adanya biaya admin ini dibuat kecil menyempil :-(

Difikir-fikir kerja mesin penampung koin ini ribawi karena terjadi tukar menukar benda yang bernilai sama namun ditransaksikan dengan harga berbeda. Perhatikan hadist Rasulullah SAW:


Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran dan timbangannya, dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; perak dengan perak harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; tepung dengan tepung harus sama takarannya dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; korma dengan korma harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; garam dengan garam harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba. (HR Muslim)

Hadits di atas berlaku bagi penukaran benda sejenis: emas dengan emas, perak dengan perak, korma dengan korma, garam dengan garam, tepung dengan tepung. Syarat sahnya adalah harus sama nilai dan takarannya, dan kontan. Bila salah satu berlebih, atau salah satu ditunda penyerahannya, muncullah unsur riba. Pada yang pertama riba karena unsur tambahan disebut riba al fadl. Pada yang kedua riba karena unsur penundaan disebut riba an nasi'ah.

Jadi daripada merugi menukarkan koin logam ini di bank, lebih baik koin nya dipakai saja. Supermarket atau toko kelontong masih mau menerima koin 5 sen, meskipun mereka tak rela menerima koin 1 sen :-)

Hadits dikutip dari lelaman wakala nusantara

Curhat Uang Admin Bank

Kita sama tahu menyimpan uang di bank tanah air dikenakan biaya administrasi bank.

Selain itu ada pajak yang disetor ke pemerintah, ada bunga yang sebaiknya tidak kita makan (in theory, banks give interest as inflation leverage to ensure our money not plunging too low year by year), dan mungkin ada biaya lain seperti biaya kepemilikan buku cheque dll.

Di Singapura pun ada yg namanya biaya admin, di sini bank memberi syarat agar simpanan minimum adalah 500 dolle, agar tabungan tak kena uang admin. Nah nggak fair kan, artinya yang tidak mampu "mempertahankan" uang minimal 500 dolle di account nya (in average a month) maka siap2 kena fee 2 dolle, alias 0.4%. Nah mending simpan dibawah bantal, karena jika dibiarkan di bank maka tabungan tergerus 2 dolle tiap bulan.

Menurut kawan saya di Jepun, menarik uang di ATM itu bebas biaya admin selama dilakukan di jam kerja. Di luar jam kerja, akhir pekan atau hari libur semuanya kena biaya meskipun itu di ATM bank sendiri. Lebih sedih nih ...

Di tanah air, mau jadi orang miskin atau orang kaya, punya di bawah 10 jeti atau di atas 50 jeti tetap kena uang admin, Adil kan ... Saya belum pernah menyimpan uang 100 jeti ... mgkn dibebaskan biaya admin :-) Hitungan sederhana membuktikan bahwa minimum nasabah harus menyimpan 15 juta rupiah di bank umum/nasional di tanah air agar impas antara biaya admin (+pajak dll) dan bunga, alias jumlah tabungan tak berkurang dan tak naik. Sounds familiar ymtm ykyk ... the poor get poorer, the rich get richer.

Nah big question buat saya, apa gunanya biaya admin? Padahal:

(1) Bank sudah pegang untung dari selisih bunga tabungan dan bunga pinjaman
Kalau bunga tabungan kurang dari 1% per bulan, dan bunga pinjaman di atas 1%, bank sudah dapat untung. Lagipula itu kan uang nasabah ! Ok lah utk memarkir uang di sana (not the real paper notes I believe ... krn setelah menyetor segepok uang ke bank, that is the last chance we can see our own hard paper money) , nasabah perlu hitung berapa listrik yg harus dikeluarkan utk memelihara komputer/server/pendingin, alarm/cctv untuk memenuhi standar keamanan, menggaji pegawai/satpam di bank tsb, beli sofa/furniture/stationery dll. Apa bank perlu punya brandkas (peti uang, safety box) yg maha gede .... not really ... as I said mereka tak simpan hard cash ... just computer record in terms of byte in their hard disks/tape.

(2) Biaya transfer dana
Gilanya lagi ada konsep atm bersama ... bersama apanya ?! ... bukannya membuat nasabah senang, malah membuat nasabah tambah miskin. Tiap transfer kena fee Rp. 5000, alamak !

Ada lagi konsep mencari untung dari nasabah yg namanya transfer online, meski transfer antar rekening pada bank yg sama, nasabah kena fee Rp 1000, it is my own money hey ...hellloooo !

Jadi mo transfer via counter keq, online, atm bersama keq semua kena fee, seenaknya saja menetapkan biaya tsb ck..ck.. Transfer 1/2 jeti + kena charge Rp. 5000 itu kan artinya fee 1%.

Sebenarnya dua hal di atas berakar dari sikap permissive kita yg "rela" Rp. 2500 setiap kali melakukan penarikan uang via teller atau transfer via teller... maybe Rp. 5000 or 10000. Nah pihak bank ketagihan membuat keuntungan dengan cara-cara bego seperti ini.

(3) Skenario umum nasabah bank yang juga membayar cicilan

Nasabah menabung sebulan dapat bunga 1% (malah sekarang kurang dari ini bunganya),
Terus dia rajin transfer sana-sini krn banyak utang, ambil contoh di atas artinya 1% tiap bulan utk transfer bayar cicilan,

Lalu masih nyicil KPR-BTN yg bunganya 12% setahun, artinya 1% sebulan,

Uang admin 15000 perak sebulan, andai ia punya tabungan 15 juta, sama dgn uang hilang 0.1% sebulan, Artinya nasabah menyumbang bank 1+1+0.1-1 alias menyumbang bank 1.1% sebulan.

Apa keuntungan bank hanya 1.1% ?

Belum, dia putar lagi uang saya (dan nasabah2 lain) tadi via beli SBI, main saham, KIK/KCK/UKM dan berbagai pinjaman utk usaha, dgn return bervariasi pukul rata 1% sebulan lagi... Nah bank kumpul uang di akhir bulan 2.1%.

Ada 1 juta nasabah di bank kelas menengah, masing2 punya Rp. 15 juta, artinya bank terima bersih 2.1% kali 15 triliun alias 300 milyar lebih (minimal dalam sebulan lhoo !). Uang awalnya punya siapa ??? ya punya nasabah juga he..he.. Bank modal apa ... yah bayar gaji pegawai lah, operasional mesin, ATM... dll.

Beli mesin ATM, 1 buah harganya 1 milyar. Murah !! ini mesin bisa cicilan 10 tahun juga. Sebulan beli 100 buah juga, masih sisa 200 milyar. Sisa uang ini buat operasional bank dan sepertiganya bisa juga dipertaruhkan dengan berinvestasi saham primer/sekunder, transaksi di pasar uang atau produk derivatif keuangan lainnya.

Padahal it is our own money ... Apa guna jadi nasabah loyal, nggak ada untungnya !
Sama saja jadi pemakai nomor HP pascabayar yg justru tidak diperhatikan nasibnya (jauh dari bonus, gratis nelpon, gratis sms dll).

Nah semakin miris melihat bank-bank nasional yg semakin senang dibeli pihak asing.
Di negerinya praktek2 konyol di atas tak pernah terjadi (atau satu kasus macam orang pelit yg hanya rela menyimpan 500 dolle di bank). Nah sekarang, bank asing juga yang menikmati "kemudahan" semu yg sudah langgeng dilakukan di Indonesia.

Intinya: Bank wants every penny/cent/dollar from account holder money ! No matter how silly or greedy is the trick. From every transaction, for every service they try to sell to customers (personal, business) and to the other fellow banks or finance institution :-)

Bank perlu lapor kondisi kesehatannya tiap bulan ke bank sentral. Salahsatu cara dengan melaporkan level CAR Capital Adequacy Ratio) yaitu rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Namun dalam praktek, bank lebih berani memutarkan uang yang seharusnya menjadi modal "jaga-jaga" tadi untuk dipertaruhkan dalam investasi yang mungkin memberi return (pulangan) yang lebih baik namun (biasanya) beresiko tinggi. Keuntungan bank ini sebagian besar akan dinikmati pemilik bank, pemegang saham bank, dan para pegawainya. Sementara uang yang diputar .. yach uang nasabah juga he...he...

p.s Disarikan dari diskusi di lapak alumni sma kami (May 2010)

Jul 14, 2010

Otak Cerdas dengan Membaca Al-Quran



“Sebaik-baik dari kalian adalah yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya” (HR. Bukhari). Cara klasik mengawali belajar al-Quran dimulai dengan mengenal huruf Hijaiyah, lalu dilanjutkan dengan meletakkan tanda2 di atas/bawah/depan, tanwin, dan merangkainya. Kini dikenal dengan berbagai metode Iqra, al-Barqi, Qiraati, dll lengkap dengan lembar peraga berwarna, VCD, dan berbagai alat bantu mengajar/belajar lainnya. Selanjutnya didalami pula bagaimana perubahan bentuk huruf2 tadi di awal/tengah/akhir kata, mengenal sumber bunyi (makhraj), panjang pendek bacaan, cara berhenti, dll yang lebih lengkap dikenal sebagai ilmu tajwid.

Semasa di SD/SMP saya hanya belajar ilmu Tajwid dasar semacam pengenalan huruf Syamsiah/Qamariyah, tebal tipis lam atau ra, mengenal hukum idzhar/ikhfa/idhgam/ iqlab/qalqalah, mengatur panjang bacaan tanpa tahu istilahnya, cara berhenti di waqf dll. Ini semua dipelajari pelan-pelan baik di TPA dulu atau didikan Papa di rumah. Tidak bertambah ! Mencari buku-buku tajwid pun isinya sama saja. Itu 25 tahun yang lalu :-)

Pertengahan tahun 2009 di sebuah grosir buku Islam di Kramat, saya menemukan dua buku "formal"belajar tajwid diantaranya Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap dan Ilmu Tajwid Plus. Wah di dalam buku ini dibahas detail ilmu tajwid yang belum pernah saya kenal istilah2 nya malah dimulai lagi dengan tempat keluarnya huruf. Istri pun mengikuti program berijazah dari lembaga pengajaran al-Quran di sini, sehingga dirasa perlu untuk membekali diri dengan buku setebal 1000 halaman berjudul kurang lebih "Tajwid Quran QiraƔt Aashim Riwayat Hafsh" yang berwarna biru laut itu. Makin takjub saja dengan keseriusan para pengumpul ilmu baca al-Quran ini.

Melihat perkembangan al-Quran cetak di tanah air akhir-akhir ini pun amat menyeronokkan. Ada al-Quran dengan terjemahan per kata, al-Quran Bayan, ada "The Miracle 15-in-1" dll. Isinya semakin lengkap (dan tentunya semakin tebal dan besar) karena dilengkapi terjemahan, asbabun nuzul, hadits yang relevan, dan bahkan beberapa versi ADA TAJWID "on line" nya. Maksudnya di bawah kata-kata yang memiliki hukum khas maka akan ditandai dengan titik-titik berwarna atau huruf nya diberi warna berbeda. Niatnya tentu untuk memudahkan seorang pemula fasih dengan berbagai hukum tajwid tsb.

Dari sini saya menyimpulkan seorang qari/qari'ah yang sudah mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar adalah seorang yang jenius. Mata, lidah (bibir, rahang, gigi), telinga, dan otaknya berkordinasi dengan sangat baik untuk menghasilkan bacaan al-Quran yang benar ! Semakin baik kemampuan seorang membaca al-Quran artinya semakin baik ia memiliki kordinasi antara minda (otak kiri, kanan, dan bahkan bagian tengah) dan motorik penghasil suara tsb. Semacam refleks saja bacaan yg mengalir indah tanpa salah. Bila ada kesalahan di satu tempat saja, maka secara otomatis qari/qariah itu "dipaksa" berhenti karena kemungkinan akan terjadi kesalahan beruntun bila ia sengaja tak mengindahkannya :-) Tentunya Allah menjaga firman Nya dari kesalahan baca dari seorang yang telah mampu membaca dengan baik.

Seorang qari/qari'ah yang baik pada saat ia meningkat menjadi penghafal al-Quran (hafidz) akan amat baik dalam melantunkan surat-surat pendek atau panjang dalam shalatnya. Kesalahan baca di satu tempat atau hanya perbedaan pendek panjang bacaan saja dapat menyebabkan hafalan bacaan itu kacau dan perlu diulang. Ini tentunya keistimewaan yang Allah berikan kepada para tahfidz al-Quran, mereka memiliki daya ingat yang sangat kuat tanpa mengorbankan tajwid bacaan.

Sekali lagi saya tekankan bahwa membaca al-Quran yang baik dan BENAR itu memerlukan konsentrasi penuh. Oleh karena itu semakin tinggi pemahaman seorang muslim tentang tajwid yang mungkin disertai ilmu2 lain semacam tatabahasa dan bahasa Arab maka akan semakin cerdas otaknya. Konsentrasi dan kecerdasan adalah dua hal yang saling berkait. Di saat mata mengeja huruf demi huruf al-Quran, otaknya dengan aktif menentukan lantunan yang benar melalui organ wicara nya. Belum lagi otak kirinya yang terus mengalirkan informasi (background processing) akan aturan (istilah2 khusus) tajwid di setiap tempat dan di saat bersamaan (kalau mampu) arti akan tiap kata/ayat yang dibaca saat itu. Masya Allaah. Dengan berlatih atau membiasakan diri membaca al-Quran tentunya hal ini tidak berat lagi, otak sudah terbiasa bekerja multitasking antara membaca dan menampilkan informasi2 lain di saat pembacaan berlangsung (hukum tajwid, terjemahan, irama yang dipakai, dll).


Jul 1, 2010

Jus Strawberi

Seperti ungkap Aa Gym di saung istiqamah lalu,
Rezeki itu datang mendekat,
sehingga kita lebih mudah untuk menikmatinya.
Seperti jus stroberi buatan istri di pagi hari ini,
muda merahnya, ranum, dan nikmat, masya Allah.

Bayangkan kalau harus mulai dari menanam stroberinya,
dimana, bagaimana caranya ?
Memanen tebu untuk diproduksi menjadi gula,
mulainya darimana, bagaimana prosesnya ?
Tambahan susu melengkapkan tendangan lezatnya,
kemana harus dicari sapinya, lalu memerahnya, mengalengkannya

Alhamdulillaah dalam satu gelas, semuanya berkumpul, terhidang,
cukup beberapa kali teguk, tetes terakhir rezeki itu pun tuntas.
Jangan lupakan bersyukur untuk sekecil apapun nikmat yang telah dicicipi,
karena utk merasakan kenikmatan jus tadi, kita gunakan nikmat2 lain yang telah diciptakan Nya.

Dan terakhir iringkan doa bagi peraciknya,
agar beroleh pahala dan selalu dalam naungan ridha Nya

Terima kasih istriku tercinta,
untuk jus strawberi asam manis pembuka hari :-)

(*) picture from pinchmysalt.com