Sep 22, 2012

Mendaftarkan Bayi sebagai PR Singapura

Alhamdulillah status turis TwinS berakhir bbrp hari yang lalu. Tepat di usia 5 bulan, status penduduk tetap si kembar disetujui. Memang repot (dan keluar ongkos) jika harus mondar-mandir ke ICA tiap bulan memperpanjang status turis :-( Jadi kini status kembar sudah sama dengan ortu nya.

Prosedur mendapatkan status Singaporean PR (SPR) bagi bayi Indonesia yang lahir di Singapura adalah sbb.:

  1. Begitu lahir, buatlah surat akte kelahiran (birth certificate)
    Hal ini dapat dilakukan di rumah sakit atau datang ke kantor ICA membawa surat pemberitahuan lahir hidup (Notification of Live Birth) yg disiapkan rumah sakit. Syarat lain berupa kartu penduduk (IC) ortu, buku nikah ortu (+ terjemahan dalam bahasa Inggris) lengkapnya dapat dibaca di form tsb, dan ongkos resmi S$18. Untuk mendaftar di rumah sakit jelas lebih senang, tak perlu repot datang ke ICA, namun ada biaya kemudahan (baca: biaya administrasi) di luar ongkos resmi. Sebagai contoh di KKH tempat TwinS dikenakan biaya administrasi S$ 40 per anak. Waktu tunggu nya sih sama saja. Jadi luangkan saja masa ke ICA (tanpa perlu membawa si bayi), modal tiket MRT S$4 pp  (maksimum) selesai urusan.
    Jangan lupa laporkan kelahiran anak dalam 14 hari sesuai aturan resminya di sini. Umumnya, hari itu juga akte kelahiran Singapura selesai dalam waktu singkat.
  2. Setelah akte jadi, selanjutnya membuat paspor RI.
    Hal pertama yg sptnya mudah tapi menantang adalah membuat pasfoto bayi. Fokus ke bagian kepala bayi, ukuran 35x45 mm, latar belakang putih, buat sebanyak 4 lembar. Untuk mendapatkannya (angle, pencahayaan, mimik wajah yg pas dari si bayi berusia kurang sebulan) ternyata tidak mudah :-( Perlu kesabaran. Telentangkan bayi di atas kain atau handuk putih di ruangan yg cukup cahaya (paling bagus ada sinar matahari pagi yg tidak silau/panas), bidik dengan kamera bbrp kali utk hasil yg pas, edit foto tadi dengan software semacam MS Paint untuk memberi latar belakang putih yg mendekati sempurna. Setelah itu bawa ke kedai cetak foto digital. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dengan ongkos $6-7 untuk empat lebar passfoto. Siap cepat ... 15 menit.
  3. Berbekal akte kelahiran (+ fotokopi) dan empat lembar foto, buatlah surat catatan lahir (SCL) di bagian Konsuler KBRI (bukan bagian paspor di lantai dasar ya ...). Bagi ortu, bawa IC (KTP Singapura), Paspor RI, dan Surat nikah. Utk semua dokumen tadi, lengkapi dengan fotokopi nya (buat minimum lima). Kemudian mengisi lembar permohonan dan data lengkap mengenai bayi+ortu serta membayar S$16 (ambil resit nya sebagai bukti pengambilan nanti). SCL ini selesai satu hari, diantar hari ini (09:00 - 12:00) selesai besok hari pada waktu yg sama. Resminya baca di sini.
  4. Setelah SCL selesai, lanjutkan dengan membuat paspor.
    Bagusnya ambil SCL di pagi hari (sebelum jam 12) agar bisa langsung membuat permohonan paspor baru di bagian pelayanan paspor. Syaratnya mirip dengan permohonan SCL, jadi bagusnya bawa saja semua dokumen di atas :-) Mengisi formulir hijau yg terkenal dgn nama PERDIM14. Pasfoto bayi baru diminta di sini. Buat permohonan pagi hari (09:00 - 12:00) dan selesai sore tiga hari kemudian (15:00 - 17:00). Biaya utk paspor standar 48 halaman adalah S$35 (ambil resit nya sebagai bukti pengambilan nanti). Resminya baca di sini.
  5. Paspor RI selesai !
    Nah selanjutnya adalah mampir (walk-in) ke ICA lagi. Pertama saat buat akte kelahiran sekarang utk melamar SPR. Kalau beruntung dan punya waktu, bisa dilakukan dalam minggu yg sama :-)
  6. Mendaftar SPR di ICA
    Langsung datang saja ( tanpa e-apoointment dulu) jika syarat2 sudah lengkap dan bayi harus dibawa. Nanti di resepsionis layanan SPR beritahukan bahwa Anda datang untuk mendaftarkan bayi yg baru lahir tsb. Anda diminta untuk mengisikan Form 4 (bisa download sendiri) bagi info bayi.
    Syarat2 nya mirip dgn orang dewasa ... paspor, akte kelahiran, pasfoto wajah 3x4 berlatar belakang putih, dokumen sponsor/ortu (asli dan fotokopi) seperti IC, paspor, income tax notice assesment, kontribusi 12-bulan CPF, surat nikah, surat sponsor dari tempat bekerja, ijazah sekolah, dll jika diperlukan. Untuk bayi jelas prioritas, waktu antri yang lebih pendek. Saat nomor antrian kita dipanggil, petugas akan memeriksa Form 4 dan seluruh dokumen yg diperlukan, umumnya hanya checklist saja krn data ortu tak banyak berubah, dan bayi kami yg lahir di Singapura ini pun baru memiliki akte kelahiran dari kantor yg sama :-) Pemeriksaan dokumen utk bayi kembar sekitar 30 menitan, lalu paspor akan ditahan sebentar utk verifikasi. Selanjutnya paspor akan dikembalikan dan akan ada satu halaman tempat cap (stempel) imigrasi yg memberikan izin tinggal bayi di Singapura selama 3 bulan. Izin ini berlaku selama bayi tidak ke luar negeri. Jika bayi dibawa keluar dan masuk lagi ke Singapura dalam waktu tunggu tsb maka izin 3-bulan tadi batal dan bayi akan memperoleh social visit pass biasa 30 hari sebagaimana turis lain yg masuk ke negeri ini.
  7. M.e.n.u.n.g.g.u
    Izin tinggal 3 bulan yang diberikan itu sebenarnya tidak lama :-) Shalihah dan Shalih dapat izin hingga 8 Agustus. Akhir Juli kami sudah lapor diri lagi ke ICA dengan membawa si kembar untuk perpanjangan izin tinggal nya tanpa ada pemberitaan tentang sukses atau tidaknya permohonan SPR mereka. Waktu itu bayar S$40/bayi. Hal yang sama di akhir Agustus, saya datang ke ICA utk perpanjangan kedua, kali ini saya tak membawa si kembar. Alhamdulillah tak perlu bayar apa-apa krn bayaran di akhir Juli lalu sudah mencakup biaya perpanjangan utk maksimum 3x asalkan bayi tak dibawa ke luar negeri. Pada saat menunggu nomor antrian pada tanggal 29 Agustus tsb saya iseng naik ke lantai 5 untuk menanyakan status permohonan SPR si kembar. Sepi sekali saat itu hanya ada seorang staf resepsionis dan 1-2 orang antri saja di depan meja resepsionis tsb.
  8. Alhamdulillah, saat saya cek, ibu resepsionis mengatakan bahwa permohonan kami sudah disetujui dua hari yg lalu, dan tinggal menunggu surat panggilan untuk datang dan melengkapi formalitas akhir. Hmm ... waktu penantian sebentar lagi berakhir :-) Benar saja, saat saya periksa kotak pos sore itu, surat kelulusan SPR si kembar memang sudah tiba.
  9. Di dalam surat resmi dari ICA tsb dijelaskan bahwa kami harus membooking hari interview (datang ke ICA) pada situs e-appointment mereka. Menyiapkan dokumen2 bayi (akte kelahiran, paspor, pasfoto terbaru / 2 bulan) dan IC orang tua. Kami pilih tanggal yg terdekat agar ini urusan cepat tuntas.
  10. Akhirnya 4 September 2012 14:20, tepat 5 bulan usia si kembar, keduanya resmi berstatus sama seperti ortunya. Tak ada yg berubah kecuali satu halaman lagi di paspor yg dicap petugas utk diberi stempel tanggal hari itu beserta nomor akte kelahiran mereka (T number). Petugas juga menyerahkan print out selembar Entry Permit dan Reentry Permit.
    SPR

    PertamaKali: Ke Hypermart


    Negeri seluas 700 km persegi dengan sekitar lima juta orang yang lalu lalang di atasnya tiap hari ini memiliki jumlah toko waralaba yang luar biasa banyak. Dibaca di internet ada 230 gerai NTUC, 60 ShopnSave, 44 ColdStorage, 30 ShengShiong, 17 Prime, 8 Giant dan mungkin puluhan retail-chain kecil lainnya. Hebatnya pasar tradisional (wet market) juga tetap dipertahankan, dipercantik, dan modern mengikuti kemajuan zaman. Perbedaan yang sangat jelas tentulah ada kesempatan menawar di pasar basah dan ketiadaan AC/penyejuk udara :-)

    Total ada lebih dari 400 mini/supermarket. Karena terhukum luas tanah dan sewa bangunan yang mahal di sini makanya supermarket yg ada di atas umumnya tidak terlampau besar dari sisi luas. Jarak antar rak barang umumnya hanya cukup untuk mendorong satu trolley (shopping cart) belanjaan (lebar 60 cm). Hanya di supermarket di tempat pemukiman yg ramai barulah agak lega dimana dua trolley pun dapat berpas-pasan seperti di NTUC / Shengsiong dekat rumah kami.

    Namun ternyata itu belum cukup lebar untuk Goodbaby, twin stroller si kembar ! Stroller merah abu-abu hitam ini punya lebar badan 82 cm, artinya ia tak dapat dibawa berpas-pasan dengan trolley belanjaan. Belum lagi ada jalur-jalur tertentu yg memang sengaja dibuat tak lebih dari lebar satu trolley misalnya di jalur antri bayaran dekat kasir. Kasihan mama si kembar karena tak dapat sendirian membawa si kembar berbelanja dan terpaksa memarkir stroller (beserta Shalihah dan Shalih) sebelum antri membayar :-(

    Satu-satunya tempat yg dapat membawa stroller adalah hypermart semacam Giant Tampines. Sayangnya lokasinya jauh dari rumah, perlu naik taksi lima belas menitan ke sana, dan ramai di akhir pekan. Minggu pagi tadi si kembar napak tilas ke sana. Kalau di akhir Maret lalu usia mereka masih minus satu (-1) minggu saat menemani mamanya berbelanja keperluan melahirkan, nah sekarang keduanya sudah hampir enam bulan dan memakai diapers ukuran M :-)

    Sayang keinginan membawa mereka mencoba naik bus tingkat 168 menuju Giant tidak kesampaian karena supir (wanita) nya tidak membolehkan strollers naik dari pintu tengah. Stroller harus dilipat dulu dan bayi digendong. Memang sih pintu tengah itu hanya diperuntukkan bagi orang berkursi roda :-)



    Berfoto habis belanja (22.09.2012)


    Kembar masih 37 minggu 2 hari

    Sep 7, 2012

    PertamaKali: Berhari Raya

    Judulnya sudah terang sekali, benar 1433 H atau tahun 2012 ini pertama kali kami berhari raya dengan si kembar. Jika di tahun-tahun yang lalu berhari raya itu dapat kami putuskan jam dan agendanya last minute, berbeda sekali dengan tahun ini.

    Dulu, catat jadwal dan tempat halal bihalal nya, langsung meluncur ke sana. Bisa-bisa 2 sampai 3 tempat sehari kami jalani. Jika ada rezeki pulang ke tanah air, sejak H-3 atau lebih awal lagi biasanya kami telah mudik. Namun kini jelas perlu perhitungan masak, mengingat ada dua pasang kaki-kaki mungil yg ingin ikut :-)
    - Apa bukan jam tidur mereka
    - Apa sudah atau baru saja minum susu
    - Apa hari panas sekali atau mendung bakal hujan
    - Bagaimana menuju ke sana
    - Persiapan yg perlu dibawa apa saja dan berapa banyak
    - ... dan tentunya stroller merah favorit mereka.

    Alhamdulillah sejak hari raya 19 Agustus kemarin, sudah lebih dari lima tempat yg kami kunjungi. Menyambung silaturahim baik yang lama ataupun yang baru. Maklumlah idul fitri tahun lalu, Elwis baru hamil 3 bulanan dan tidak pergi kemana-mana.

    Ini sebagian foto-foto kehadiran Shalihah dan Shalih di antara teman/saudara di sini. O..ya satu kebahagiaan bagi si kembar adalah bisa merasakan karpet tebal atau sofa di tempat tujuan. Mgkn enak bisa tiduran setelah pegal dan panas di dalam stroller :-)

    HBH Hari Pertama Syawal di CCK

    Berfoto bersama uni kembar mahasiswi tingkat 1 :-)

    Mampir ke rumah Nek Safni

    Open House Tante Lia di TB

    Kunjungan spesial kawan SMA/kuliah mama TwinS

    Nah yg ini dikunjungi keluarga Om Salleh dan Nek Yusneli

    Syukuran SSS di Clementi, terima kasih semua !

    Rumah kenangan @ 873 Tampines bersama Tante Elsa dan Eliana

    Terima kasih jamuan dari Om Salim dan Tante Mariana

    Oh, ikut datang ke T3, farewell om Tan dan tante Ade


    ... bersambung ...