Aug 31, 2011

Puasa 40

Selama bulan Ramadhan, masjid Kassim di Kembangan menampilkan beberapa poster berwarna berbahasa Inggris ukuran A3 di dinding luar mesjid. Sengaja diletakkan di koridor sehingga siapapun yg berjalan melaluinya pasti dapat membaca isinya. Ada satu tema yg baru bagi pemahaman saya yaitu cuplikan ajaran puasa pada agama-agama lain di muka bumi.

Secara umum dpt saya simpulkan ada tiga tipe ajaran agama tentang berpuasa: ada yg mewajibkan utk semua umatnya, ada yg menganjurkan untuk golongan masyarakat tertentu saja, atau menolak sama sekali ajaran berpuasa.
  1. Islam jelas menganjurkan puasa pada kaum muslimin kecuali yg memiliki uzur (Qs2:183-185).
  2. Hindu hanya mewajibkan puasa untuk pemuka agama saja (kaum Brahma). Budha dan Zoroaster hanya mengajarkan puasa bagi mereka yg memilih menjadi bhiksu/pendeta.
    Agama Yunani kuno hanya mewajibkan wanita utk berpuasa. Ajaran agama Yahudi dan Nasrani memberi kebebasan bagi anggotanya utk *memilih* jenis puasa apa yg ingin dilakukan (salahsatunya adalah puasa umat Yahudi utk mengenang kedukaan yg pernah dialami sehingga selama seharian itu mereka memasang mood sedih, bertampang kumal, dan tak mencuci muka).
  3. Ajaran Sikh tidak memiliki ajaran puasa

Dikisahkan juga dalam poster tsb bagaimana ayat ttg puasa yg pertama kali tercatat di kitab perjanjian lama, pd ayat Deuteronomy 9:18, tentang "Musa bersujud di hadapan Tuhan dan berpuasa tak makan roti dan tak minum air selama 40 siang 40 malam krn dosa-dosa yg dilakukan kaum nya."

40 hari ! Ini luar biasa. Di luar kemampuan manusia normal tanpa air yg hanya dpt bertahan kurang dari seminggu yg saya tahu. Kalau tahan tak makan mgkn bisa 2-3 minggu. Konon umat Nasrani paling awal masih ada yg mencoba mengikuti ajaran puasa 40 ini mengikuti nabi Isa (namun ini puasa makan sj lhoo ... spt tertulis dalam Matius 4:2, salahsatu kitab perjanjian baru).

ANDAIKAN kitab perjanjian lama ini masih diaku otentik hingga hari ini, berarti umat Yahudi pada saat masa Musa as hidup, sangat jauh lebih kuat phisically dari manusia modern hari ini (dari wiki disebutkan Musa as itu wafat sekitar 1400 tahun sebelum kelahiran Isa as, artinya 3400 tahun dari sekarang).

Lalu saya berfikir ... mungkinkah umat Yahudi/Nasrani hari ini mampu mengikuti puasa tanpa makan tanpa air selama itu ? Sptnya amat sukar sekali. Tak heran jika baca situs semacam ini berbagai versi puasa pun akan muncul dan akhirnya *give up* tak ada yg dibuat satupun lagi pada hari ini.

Sungguh sangat beruntung umat Yahudi/Nasrani yg beroleh hidayah Nya mengucap dua kalimah syahadah dan mengikuti versi puasa Ramadhan yg most human friendly hingga akhir zaman. Bahkan puasa "terlama" dalam setahun saja masih amat toleran terhadap kesehatan manusia, yaitu puasa Daud yg disunnahkan sehari puasa sehari berbuka (HR Bukhari, Muslim).

Rujukan lain di wiki tentang Puasa.


Lebaran 1432H di KBRI Singapura

Sudah cukup lama tak berlebaran di sini, sehingga pas ada kesempatan tahun ini saya ingin memulainya dengan shalat ied di KBRI. Berbeda dengan di Indonesia dimana hari raya Aidil Fitri 1 Syawal 1432H memiliki dua versi, di sini hanya tersedia satu. Kalender (takwim) Islam sudah hadir di situs majelis ulama singapura yang menetapkan hari lebaran jatuh pada Selasa 29 Agustus 2011. Tidak ada yg diperdebatkan atau ditunggu-tunggu kepastiannya hingga habis azan Isya spt yg terjadi di Jakarta. Selepas shalat Magrib, pengumuman singkat dari mufti (pimpinan majelis ugama), bahwa esok hari adalah 1 Syawal. Dan selanjutnya radio menyiarkan sejenak alunan takbir dari masjid asy-Syafaah. Situs MUIS pun sudah menyiapkan list mesjid/khatib yg akan menggelar shalat besok berikut transkrip ceramahnya.

CONFIRMED. Metode yg dipakai MUIS hingga hari ini adalah penetapan berdasar hisab wujudul hilal.

Alhamdulillah benaran lebaran besok. Pihak KBRI pun lega krn sudah jauh hari menyiapkan
banner undangan shalat idul fitri (utk tanggal 30 Agustus) dan persiapan besar lainnya utk menyambut jamaah shalat. Memang dimana bumi dipijak, disanalah langit atapnya. Meski pemerintah RI menetapkan 1 Syawal di tanah air tanggal 31, KBRI tetap mengikuti keputusan yg berlaku di wilayah ia berpijak. Jujur, hati saya mengatakan lebih pas mengikuti keputusan di tanah air, krn mayoritas hisab dan para pengamat imkanul rukyah (melalui visibiltas hilal) setuju bahwa 1 Syawal jatuh Rabu 31 Agustus (dalam sidang itsbat di Depag, terjadi 11 lawan 1 suara yg berbeda).

Kurang berpuasa satu hari,
yach genapkan saja menjadi 30, dan ini memang solusinya. Hanya saja di sini hal ini tak memungkinkan. Apabila saya tetap ngotot, berarti tak ada tempat yg menggelar Ied di hari Rabu itu. Menurut saya hal ini pun *sebaiknya* dilakukan di Indonesia, utk mengedepankan semangat kebersamaan. Buat yg berhitung puasa 29, silakan berhenti lebih awal, namun shalat ied lah bersama-sama dengan warga yg berpuasa 30 hari.

*****

Dua poin yg diangkat khatib, ust Taufiqul Adzhar dalam shalat ied di KBRI:
  1. Jadilah penyembah Allah dan bukan penyembah Ramadhan.
  2. Apakah setelah Ramadhan berakhir, ibadah kita akan berakhir atau kendor pula ? Janganlah kita menghancurkan hasil karya terindah yg telah kita bina selama bulan Ramadhan sebagaimana peringatan dari Allah dalam surat Muhammad ayat 33 (47:33) “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu

  3. Ibadah bagi seorang muslim adalah AWAL dari berbuat, beramal, dan berkarya.
    Ibadah yang memberi ruh dan semangat untuk karya nyata amal shaleh sebagaimana diperintahkan dalam surat al-Hajj 77-78:
    (22:77) „Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan
    dan awal ayat 78 (22:78) „Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya …“. Allah mengharapkan kontribusi nyata pada perjuangan dakwah untuk mengembalikan kejayaan umat ini.

*****


Usai ceramah, jamaah *diarahkan* utk memasuki gedung Riptaloka melengkapi agenda penting kedua hari itu yaitu temu ramah dan menikmati sajian hidangan Indonesia. Untuk yang satu ini saya kasih semua jempol untuk KBRI. Mereka tahu benar apa yg dpt melepaskan letih dan lapar peserta shalat, yg sudah hadir mungkin sejak awal pagi bertahlil dan takbir di masjid :-) Agak terhambat di pintu masuk krn tiap orang perlu bersalaman dgn pejabat teras KBRI dan antri lagi utk makanan. Tapi semuanya terbayar lah pokoknya rohani dan jasmani :-)


Di atas taksi pulang, pak supir bertanya apa ada pesta di dalam KBRI mengapa begitu ramai orang yg datang di hari libur nasional itu. Entah apa yang membuat saya bersemangat menjawab pertanyaan tadi, senang, bangga, atau mau pamer … totally mixed feeling. Saya terangkan bahwa hari ini adalah hari raya bagi kaum muslimin, kami shalat di mesjid di dlm kedutaan, dan setelah itu ada undangan makan bagi setiap orang oleh pihak kedutaan. Pak supir tertegun, berulang kali menanyakan tak percaya, bahwa ada undangan makan untuk semua orang dan gratis tis, mungkin untuk 2000 orang lebih ...

Jauh berbeda dengan open house yang juga ada di istana presiden di orchard siang itu. Antrian panjangnya sama. Namun di sana, anda perlu beli makanan katanya. Dalam hati kecil saya berkata, negeriku boleh berhutang besar, namun kalau untuk urusan menjamu tamu dengan food delicacy memang paling santun :-) Difikir-fikir benar juga harga jamuan utk tamu-tamu Allah itu tak murah: penyedia sebuah caterer top di Singapura, satu tamu minimum diletak harga $10 berarti perlu dana $20K paling kecil ! Alhamdulillaah, semoga KBRI tak pernah putus sumber dana nya. Terima kasih dari rakyat :-)

Referensi utk belajar hisab vs rukyah,
(1) Foto bulan 1
(2)
Foto bulan 2
(3) Foto bulan 3
(4) Situs Pak Thomas, Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama RI
(5) Cesarean Moon Births oleh Syekh Hamzah Yusuf.

Aug 27, 2011

Ramadhan dan Malthus


I say, that the power of population is indefinitely greater than the power in the earth to produce subsistence for man
Teori mas Malthus ini pertama kali saya baca saat kelas 1 SMA. Malthus memaparkan teorinya di thn 1798, meramal dunia akan punah karena tak ada makanan 150 tahun lagi. Prediksinya mengerikan, jumlah penduduk selalu naik mengikuti deret eksponensial sementara produksi makanan hanya bergerak naik ala deret hitung.

Alhamdulillah ini tidak terjadi ... 1950 ... 1990 ... 2010, produksi pangan nabati hewani (dgn ditunjang kemajuan iptek) masih sanggup menanggung kehidupan manusia di bumi kita. Tapi jangan lupa, kini populasi makin menggila, karena ada 200 ribu mulut baru yg perlu diisi tiap hari di dunia.

Dunia makin maju menciptakan banyak lapangan pekerjaan, orang yg berpenghasilan lumayan makin ramai. Yang dulu makan sekali sehari, sekarang mampu lebih. Dulu makan daging sekali seminggu, sekarang tiap hari. Dulu sudah kenyang dengan makanan pokok saja, kini perlu ada makanan pembuka, penutup, dan dessert nya. Serangan iklan di media bertubi-tubi untuk produk F&B, yang tak perlu kini menjadi wajib. Orang kaya semakin pemilih, hanya mau makan kualitas premium. Padahal daging atau sayuran premium itu dihasilkan dengan jumlah energi, air, pupuk, racun, dan limbah yg lebih dahsyat merusak alam sekitar. Acara pertemuan, pesta, syukuran, reunian sering diadakan dengan makanan tersisa yg luar biasa menggunung tiap malam atau akhir pekan atas nama gengsi dan kebiasaan.

Belum lagi persaingan makanan orang dengan sumber daya energi alternatif. Manusia dan mesin berebut jagung, tebu, minyak sawit, dll ! Suplai makanan terus berkurang menyebabkan inflasi harga, menghantarkan ratusan juta orang kelaparan yg kurang beruntung di belahan bumi lain. Padahal mestinya tak perlu tambah mahal asal saja tak ada over-consume (baca: kemubaziran) dan manusia tak over-exploit lingkungan.

Go Vegan ! Eh maaf, berhematlah utk mengisi perut Anda.

Di dunia ada 1.5 milyar muslim, menyumbang 20% penduduk bumi. Salahsatu kemuliaan bulan puasa adalah menahan nafsu makan/minum sehingga memberi mother gaia waktu sebulan tuk berehat sejenak. Bukannya malah berlomba-lomba dengan menu berbuka puasa dan sahur yang jauh lebih *wah* dari menu sehari-hari. Rasulullah mengingatkan agar kita makan sekadar utk dapat menegakkan tulang punggung (memberkan tenaga tuk ibadah n kerja), sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sisanya untuk udara. Jadi puasa siang hari bukan untuk balas dendam di malam hari. Orang dengan perut yg penuh memang sahabat bantal, alih-alih tulang punggung tegak yg sanggup menopang ibadah malahan tulang punggung yang maunya rebah ( tidur lelap).

Kembali ke judul ... bulan Ramadhan, di saat umat Islam menahan nafsu makan dan minum, adalah solusi tahunan yg tepat untuk menunda jauh ketakutan mas Malthus. Bagi seorang muslim, siang hari sudah berpuasa, ini berarti konsumsi nol. Nah datang waktu berbuka, jangan balas dendam dengan makan ekstra. Isilah perut dengan tenang. Hindari kemubaziran yg tak perlu krn perut sudah terlalu kenyang atau salah strategi makan. Ada beberapa trik yg dapat dipraktekkan:
  • Awal berbuka: tiga kurma dan air/teh manis hangat atau kolak hangat. Usahakan memang yg manis dan hangat, gunanya merangsang organ pencernaan utk siap bekerja dan membuang udara (gas) yg terperangkap di dalam saluran pencernaan sejak pagi.
  • Lanjutkan dengan shalat Maghrib.
  • Baru makan malam spt biasa. Garis bawahi kata-kata seperti biasa :-)
  • Lalu jika usai tarawih ada hidangan penutup, usahakan makan seperlunya saja jika memang masih ingin mencoba.
Bilamana mendapat undangan berbuka bersama (bukber) / ifthar jama'i biasanya banyak hidangan/penganan/kue-kue/kolak/buah yg tersedia. Jangan kalap utk menghabiskan semuanya. Lebih baik jika kita (atau panitia bukber) sudah menyediakan kresek (plastik pembingkus) yg dpt dibawa pulang. Sisa2 makanan tadi tentu diselamatkan dari mubazir dan perut pun tak sakit kekenyangan. Tentu saja ingat saudara-saudari yg lain, jangan rakus semua hidangan yg tersisa di depan mata kita sapu semua :-)

Mari berbuka tanpa mubazir dan mesra kesehatan !



Aug 24, 2011

Biaya Perawatan dan Harga Baru

Aksesori yang satu ini tak pernah berhenti diproduksi tiap tahun. Berbagai merek, berjuta model, ukuran, warna, dan pilihan harga tersedia untuk siapapun. Mayoritas orang dewasa dapat memiliki jam tangan saat ini. Tolak ukurnya hanya memadu anggaran dan keinginan (atau keperluan). Di masa kini, fungsi jam tangan sudah banyak dapat digantikan dengan adanya telefon genggam di tangan atau bilapun tak ada dapat melirik televisi atau tanya orang.

Atas dasar ubiquitous (selalu tersedia di mana saja, kapan saja) inilah saya mulai berprinsip bahwa aksesori yg satu ini bukan barang penting. Sebagai barang tak penting maka tak perlu bermerek apalagi mahal. Punya satu pun cukup, tak perlu menumpuk dua atau tiga yang membuat repot perawatannya. Lagipula saya memang bukan tipe orang yg suka memadankan aksesori dengan pakaian atau acara tertentu. Asal masih jalan dengan benar, okelah itu.

Dulu saya punya beberapa jam tangan yang akhirnya satu persatu berakhir dengan ngadat karena kurang diperhatikan alias jarang dipakai. Tergeletak terlalu lama, tak dipakai, tnyt menimbulkan banyak masalah: baik baterai nya, LCD meleleh, pegas kinetic yang tak berfungsi lagi sehingga ditaruh sebentar mati, mau dicaripun sparepart pengganti sudah tak ada (karena produk sudah end-of-life/EOL) atau ongkos reparasi yg mahal. Memang koleksi jam saya tak ada satupun dengan harga mencekik leher apalagi perlu penyimpan khusus (watch winder) yang harga sebuah nya saja setara dengan beberapa jam tangan saya :-)

Hingga suatu hari di awal 2010 saya memerlukan sebuah jam baru, karena jam andalan selama ini bermasalah. Jam kinetic anadalan itu sudah menemani saya pada akad nikah sepuluh tahun lalu. Namun apa daya, meski di zamannya ia adalah sebuah jam kinetic berbahan titanium yang tangguh, di tahun keenam tali nya (watch strap) putus. Koq bisa ya ... tali metal titanium ini putus. Dua kali ganti tali (kali ini titanium + steel) dengan harga yg hampir 1/6 harga awal saat beli, hingga kemudian pada *opname* ketiga saya nyerah. Harga utk mereparasi "nyawa" pegas kinetic nya sekitar 2/3 harga awal nya, padahal ia baru saja berulang tahun yang ke-9 enam bulan lalu :-( Well ... 9 years old is good enuf for nowadays' product [sigh].

Jam baru itu muncul dengan anggaran se-pas-nya. Pas di tangan, dengan segala fitur yang diperlukan: analog dengan tanggalan yang tak perlu disesuaikan tiap bulan (perpetual calendar), beroperasi dengan batere (kapok dengan jam otomatis), dan hanya punya satu tampilan (tanpa bundaran-bundaran lain utk stopwatch, kalender dll). Bertemu di Mustafa, bertali kulit tebal tampak perkasa, berpendar kala gelap, ada bantuan lampu INDIGO, dan garansi batere 7 tahun ck..ck.. Mereknya spt berasal dari US, tapi tak jadi masalah, ini jam murmer dan so far so good sesuai janji. Penampilan luar rigid bernuansa outbound style. Dipakai siang malam tanpa keluhan.

Sampai suatu saat beberapa bulan lalu, *lagi-lagi* muncul masalah pada tali jam. Tali jam yg tampak kokoh dengan jahitan rapi itu tnyt rapuh. Salahsatu gelang pengikat tali putus begitu saja karena lem yg mengering. Lem ??? Lha bukannya dijahit ? Ada jahitan tapi benangnya halus, mana tahan berlama-lama menahan keluar masuknya tali jam dari kulit itu. Terakhir bulan lalu, pegangan tali jam ke body jam tsb putus. Alasan yang sama.

Mau beli jam baru tak mungkin lah ... Ini jam masih jalan baik tapi nyawa tali nya singkat. Kurang dari dua tahun ! Saya datangi service center nya yg kebetulan dekat kantor. Mereka hanya punya satu tali jam yg cocok dengan warna mendekati tali aslinya. Take it or Forget it. Tinggal satu-satunya dan itupun tidak sama dengan asli. Bingung, harganya 1/5 harga beli jam ini dulu. Cari pengganti di toko-toko reparasi jam di luar pun tak bakal bertemu aslinya dan harus beli tali model lain dengan harga paling murah setengah tali yg ditawarkan tadi. Akhirnya saya putuskan utk ambil saja tali ini. Katakan harganya $24 berarti tiap bulan biaya perawatan jam ini paling kurang $2. Tapi siapa dapat menjamin jika dulu saya beli jam dengan harga $24 lebih mahal tak akan bernasib seperti ini :-(

Kesimpulan:
Bersiaplah dengan biaya perawatan 20% tiap tahun utk aksesori yg Anda beli termasuk ongkos kerja perbaikan. Jadi bagaimana ? Kadang ada aksesori yg merepotkan dgn ongkos 20% tiap tahun DAN ada juga aksesori yang tak pernah bermasalah selama lima tahun namun tiba-tiba tak berfungsi lagi setelah itu :-)




Aug 23, 2011

Shalat Jumat pun Perlu Impro

Improvisasi yg paling suka dengarnya adalah ucapan:
Selamat Datang Utk Para Jamaah dan Terima Kasih karena telah Sudi menunaikan shalat Jumat (atau Ied) di masjid
mmm ini ...
*
Malay version nya mohon maaf, nggak hafal.
Terasa sekali kerendahan hati pihak masjid yg menyambut para jamaah, padahal tadi saya sudah mengantuk menunggu azan.

Improvisasi 2011 di masjid dekat kantor:
Selama mendengar khutbah agar mematikan Hp ... (ini biasa, namun dengar lanjutannya ...),
... dan tidak mengirimkan sms, bermain-main dengn aipon atau aipad dan lain sebagainya krn dapat merusak pahala Jumat ...
*versinya tak asli seperti itu, namun
suer ada kata2 aipon/aipod gitu.

Selanjutnya pasti diteruskan dgn edisi standar HR abu Hurairah utk tidak berkata-kata saat mendengarkan khutbah.

Mengenai bermain-main dengan Hp (sms, fb, game) atau hal-hal yg tak berhubungan dengan ibadah adalah terlarang, saya asumsikan ini dianalogikan dengan pendapat imam Nawawi terhadap kumpulan hadits Muslim no 857: "Barangsiapa berwudhu, lalu dia melakukan wudhu itu sebaik-baiknya, lalu dia mendatangi (khutbah) Jum’at, lalu mendengarkan dan diam, maka diampuni (dosanya) yang ada antara Jum’at itu dengan Jum’at lainnya, ditambah tiga hari. Dan barangsiapa menyentuh kerikil (yakni mempermainkannya, Pen.), maka dia telah berbuat sia-sia".

Memang sekarang itu generasi *touch-more-talk-less* jadi improvisasi pengumuman oleh ta'mir masjid memang diperlukan :-)


*as discussed in IMAS

Aug 17, 2011

Tim Panjat Pinang

17 Agustusan di tanah air selalu marak dengan atraksi panjat pinang. Mungkin tak seramai dahulu karena banyak tanah lapang yang sudah dipangkas jadi hunian manusia. Selalu berlumur oli, selalu ada new comer yg hanya modal nekad, dan selalu menjadi hiburan yg ramai. Daerah sepanjang kali Malang Jakarta sptnya jadi saksi sejarah tiap tahun. Khusus di tahun ini situs Google pun menjadikan tradisi ini di logo mereka hari ini.

Panjat pinang dapat menjadi refleksi perjuangan manusia sebagai mahluk sosial terbaik yg diciptakan Tuhan. Semangat, kerjasama, punya strategi dan tak mudah menyerah untuk mencapai hasil yang diincar. Tiap anggota tim rela berkorban panas berlumur oli, siap menginjak dan diinjak untuk satu tujuan, sportif, dan percaya bahwa nanti akan ada bagi hasil yg adil. Tak ada yg marah saat harus diinjak, siap gagal, dan tertawa dengan pembagian hadiah (yang) mungkin tak seberapa nilainya. Satu-satunya sifat yang patut dihindari adalah senang melihat orang lain gagal. Biasalah, ada juga yg tak senang jika tim lawan berhasil meraup seluruh hadiah di atas tadi.

Panjat terus namun tetap waspada. Semakin ke atas, pemandangan semakin menarik, hadiah seolah begitu dekat diraih, namun angin sepoi-sepoi dapat melenakan dan pinang di bagian atas lebih licin karena di bagian itu belum banyak dipeluk orang. Rekan-rekan di bawah pun terus berdoa dan berharap agar si petarung teratas terus mendaki meraih hadiah. Syukuri tiap posisi baru yg diraih dan kawal dgn sabar agar tak terburu-buru membuat keseimbangan
hilang. Semakin tinggi memang semakin jelas hadiah yg digantungkan, namun jatuh pun lebih terasa sakit gan ... :-)

Aug 9, 2011

Doktrin Kebangsaan

Hari ini tepat 46 tahun usia kota ini. Nanti malam seperti biasa bakal ada puncak keriuhan di tengah kota dgn lagu, baris berbaris, pertunjukan pesawat tempur, dan ditutup dgn pagelaran kembang api yg dihadiri pembesar negeri, siswa sekolah SD, dan rakyat yg beruntung dpt undangan nobar (nonton bareng) National Day sekitar pukul 5 sore hingga 8 malam.

Berbeda dengan hari kemerdekaan 17 Agustus di tanah air dimana penduduk akan menyorakkan “Merdeka” sebagai ungkapan Selamat Hari Kemerdekaan, di sini 9 Agustus adalah Hari Kebangsaan dan masyarakat akan menyambut dgn ucapan Happy Birthday pada negerinya.

Awal bulan Agustus selalu ramai di dekat rumah kami. Sebabnya, lokasi rumah berdekatan dgn karang taruna atau pusat komunitas (CC/community center) yg selalu menjadi sentra kegiatan di daerah ini. Pasti ada satu hari makam malam warga bersama wakil parlemen, semacam syukuran tujuh belasan di RT/RW kita (sayangnya ini nggak gratis he..he..) dan ada satu hari dimana wakil anak2 TK/SD/SMP dan guru nya berkumpul utk merayakan hari kebangsaan versi mini ... berbaris di lapangan, mendengar pidato singkat, pertunjukan lagu/tari yg dipandu MC, dll. Biasanya peserta sudah tinggal datang saja krn seluruh persiapan sudah diadakan EO nya.

Nah kalau sudah tiba harinya, pengeras suara akan bergema mengantarkan lagu dan musik yg pasti familiar: dimulai dari Majulah Singapura dan lagu-lagu tema hari kebangsaan versi bahasa Inggris (yg selalu berbeda dari tahun ke tahun dan saya akui sulit diikuti orang dewasa apalagi anak-anak seusia TK/SD). Acara selanjutnya adalah lagu/tari baik dgn suara LIVE ataupun rekaman yg mengiringi anak2 TK/SD tadi beraksi.
Dress code nya merah atas, putih bawah, sambil membawa bendera. Acara hari kebangsaan dibuat menjadi acara wajib yg menarik. Dukungan dana yg kuat dari sekolah sehingga tak ada yg kelaparan atau letih krn wajib hadir di NDP, dan uniknya lagi ada libur tambahan utk anak-anak sekolah (setengah hari di hari H-1 dan libur penuh di H+1).

Spirit kebangsaan adalah
serious business di sini. Anak-anak sekolah dasar hingga menengah berkumpul tiap pagi di aula sekolah selama setengah jam atau lebih. Mendengarkan beberapa pengumuman dan yg terpenting selalu dilakukan adalah berjamaah menyanyikan Majulah Singapura dan mengucapkan sumpah warga negara. Tiap pagi, tiap hari sekolah, dimulai dari usia sangat muda alias golden age. Bayangkan, pastilah kedua pernik kebangsaan tadi (lagu dan sumpah) akan melekat kuat di ingatan mereka. Ini belum lagi dengan kewajiban anak sekolah untuk hadir di perayaan hari kebangsaan dan wajib militer 2 tahun bagi anak pria.

Mgkn para siswa itu tidak hafal per-se tiap kata,
mungkin 50% dari mereka akan tetap tak ingat liriknya hingga kapanpun,
mungkin 50% dari mereka setelah dewasa frustasi dengan kebijakan negeri, gagal mengejar cita, dan tidak menikmati kemajuan negeri ini,
namun modal dasar sudah ditanamkan sejak dini.

Memang tidak mudah menciptakan rasa bangga dan cinta tanah air hanya dengan olah suara monoton tiap pagi. Namun pendiri negeri ini telah berusaha dan doktrinasi tetap akan dilakukan. Saya tetap yakin salah satu pilar pertahanan keamanan semesta adalah melalui kebijakan yg tepat di sektor pendidikan. Bagaimana dengan negeri tertjintah ? Apa yg dilakukan pemimpin bangsa ku untuk mengenalkan rasa cinta tanah air sejak dini selain dgn wajib hafal Pancasila, hadir upacara senin pagi atau 17 Agustusan ? Hmm at least personil Cokelat pernah mencoba :-)




Tulisan terkait di sini.

Aug 8, 2011

Sisi Positif Sekolah Mahal


Tulisan ini berasal dari diskusi di milis Smandel90.  Sebuah thread terpanjang yg pernah kami diskusikan. Diawali posting mengenai peringkat SMU8 dalam UN 2010 dan 2011 diantara SMU  negeri dan swasta di Jakarta, lalu melebar ke isu SANGAT mahalnya Smandel kini.

Setelah tiga tulisan di awal tentang concern saya "Mengapa Smandel Harus Mahal", kini mari kita lihat keuntungan bersekolah di institusi yg punya sumber dana bueeesssaar:

Fasilitas !
  1. Lab nya (IPA, bahasa) bagus. Mau eksperimen sendiri silakan krn tiap siswa tak perlu menunggu giliran lama untuk mencoba instrumen ukur (krn alatnya lebih banyak). Perpustakaan lengkap (mungkin 24jam dapat diakses krn ada fasilitas online). Internet/wifi gratis, TV kabel utk menyimak berita-berita internasional, langganan koran/majalah teranyar semacam National Geographics, Science, Nature dll yg susah-susah gitu. Punya tanah sekolah yg luas, mgkn cukup utk 4 lap basket, 1 lap bola, 2 kolam renang ukuran 50x25m², gym dll.
  2. Guru lulusan S1/S2 yg dedicated, bahasa Inggrisnya lancar, caring, aktif membantu siswa utk sukses di kelas, dan last but not least kerjanya tak merangkap di tempat lain.
  3. Satu kelas diisi 20-30 siswa, disediakan asisten guru utk tutorial di luar jam sekolah.
  4. Info yg selalu up-to-date, misal beasiswa DN/LN, student exchange, homestay program dll.
  5. Akses ke berbagai lomba ilmiah, olahraga, seni di DN/LN dan sekolah dpt membiayai pengiriman siswanya ke event-event bergengsi tersebut jika terpilih sbg peserta/pemenang.
  6. Kerjasama dgn institusi penelitian, pendidikan di tempat2 lain terbuka mulus.

Ho..ho... macam sekolahannya harry potter saja  :-) Artinya sekolah 3 tahun di smp atau smu benar-benar  dimanfaatkan utk jadi peneliti, engineer, dokter, pengacara tingkat dunia, calon penerima nobel lauriate  masa depan ... BUKAN hanya utk sekedar lulus UN masuk sekolah/ptn impian.

Para siswa dari sekolah visioner ini lulus smu, hanya perlu waktu 3 tahun lulus cum-laude dari S1 dan tambahan 3 tahun lagi utk namatin S3 (except for medical/law schools ya). Terbayang kan anak kita lulus SD umur 12, lulus SMP umur 14, SMU 16y, S1 19y, S3 22y (program akselerasi dua tiga kali). Nikah dahh dengan mas kawin gelar doktor :-)

Siapapun akan setuju sekolah elit begini bayarannya PERLU mahal, guru-guru hebat, dan berasrama. Mengapa ortu atau anak mau masuk sekolah macam begini ? Jelas sj visi sekolah ini luar biasa. Kalau hanya ingin menghasilkan beberapa anak sejenius Arai, Lintang, dan Ikal tentulah tipikal sd/smp/sma di P.Belitong sudah cukup :-)


Dengan makin kuatnya permodalan sebuah sekolah (cash rich), ortu yg siap dan mau membiayai kegiatan-kegiatan anaknya (ekskul, overseas trip dll), dan jaringan alumni yg solid membantu almamaternya maka pamor sekolah itu akan terangkat. Hal ini juga terjadi pada institusi spt ITB, dimana saat ini mahasiswanya semakin sering terekspose sebagai peserta/pemenang dlm lomba-lomba ide/kreativitas di luar negeri. Kalau hanya mengandalkan SPP spt zaman kita dahoeloe, jiaah mana ada kesempatan studi banding ke luar negeri he..he.. Sebenarnya sekolah2 kristen di jakarta sudah terkenal dgn kualitas nya, saat ini pun  membuka kelas-kelas mahal. (bpk penabur, kanisius, sanur ... ) Namun kelas reguler nya tetap ada dan katanya tetap terjangkau. Hal yg sama juga dilakukan oleh sekolah2 terintegrasi (Islam Terpadu) dengan biaya sekolah yang alamak mahalnya krn memang semua nya diserahkan pada sekolah dan ortu siswa.

*****

Mnrt pendapat saya, pendekatan pemerintah era ORBA (masa kita 20 tahun dulu) sudah benar ada sekolah negeri dan swasta. Kita tak dapat juga mengadopsi sistem sekolah semacam di eropa barat, skandinavia, negeri komunis, negeri petrodolar di MEA dimana sekolah totally gratis atau bayar murah sekali. Pemerintah nya full funding krn jml penduduk yg sedikit, sumber penerimaan negara yg besar krn sumber alam atau penghasilan pajak dll. Singapura, Msia, Hkg, Taiwan masih memakai sekolah pemerintah dan sekolah swasta. Sekolah pemerintah biayanya terjangkau banget oleh 95% penduduknya, andai tak terbayar yah digratisin. NAMUN perlu diingat,kualitas pendidikan di sekolah pemerintah itu tak pernah abal-abal ! Lulus SD, Hasil O/A level siswa-siswi mereka juga bersaing dengan Top-10 sekolah swasta meski dari sisi rata-rata nilai jelas sekolah pemerintah belum dapat bersaing :-)


Sekolah2 swasta baru premium bayarnya, kualitas jelas ok, masuknya amat kompetitif (just top 5%, cream of the cream yg bisa masuk), guru-guru di sana ekstra keras bekerja nya utk maintain/increase the school performance, dll. Mengapa ortu mau kirim anak ke sekolah swasta ? Jelas krn mereka ingin SOMETHING EXTRA, mau training kepemimpinan, ingin anaknya ikut ekskul berkelas, mau punya sertifikat kelulusan yg diakui di LN (spt Cambridge O/A level, IB, dll) dan lomba seni/olahraga/iptek antar bangsa di luar negeri, orasi sekelas toast master, jebol kampus-kampus IVY league di US/UK/EU, dll. Jadi bukan krn HANYA belajar sesuai kurikulum sj yg membuat sekolah itu mahal. Belajar sesuai kurikulum, lulus, dan lanjut sampai Uni terbaik, sudah dapat dihasilkan oleh tiap sekolah seharusnya !

Tulisan ini saya buat sebagai kritik karena saya cinta almamater. Saya ingin agar lebih banyak calon siswa dari keluarga, kawan-kawan alumni, dan ortu yg cinta prestasi sejati utk dapat merasakan kebaikan dari sekolah-sekolah unggulan tanpa harus bingung biayanya.

*penulis adalah alumni_1990_dan_meneruskan_ke_itb

Mengapa Smandel Harus Mahal (3)


Tulisan ini berasal dari diskusi di milis Smandel90.  Sebuah thread terpanjang yg pernah kami diskusikan. Diawali posting mengenai peringkat SMU8 dalam UN 2010 dan 2011 diantara SMU  negeri dan swasta di Jakarta, lalu melebar ke isu SANGAT mahalnya Smandel kini.

Mungkin pendapat saya 88% salah.
Mungkin dgn INFLASI NILAI saat ini (bayangkan untuk masuk smandel saja perlu nilai UN rata-rata 9 koma sekian, saya dulu punya NEM delapan lebih setengah saja sudah mantap insya Allah masuk delapan),  calon siswa, ortu, dan guru harus berfikir keras bagaimana caranya agar kertas ujian si anak bisa ndapetin nilai minimal 9.5 per bidang studi. Mau cara jujur, bocoran kunci, atau contek massal, saya tak mau komentar. Tujuannya satu, menara gading sekolah favorit !

Akibatnya nilai tak murni lagi. Sehingga harus ada tes masuk khusus lagi,  potensi akademik lah namanya, tes bahasa inggris, dll.

Utk menikmati sekolah favorit calon siswa tidak hanya perlu pintar, namun beruang. Membayar mahal uang AC, uang perpus, uang lab, uang jalan-jalan atau pertukaran pelajar ke luar negeri dll. It doesn't make sense at all !  Anggaplah suhu rata-rata Jakarta sekarang naik 5 derajat celcius dibanding saya sekolah dulu ... Yah tinggal pasang ceiling fan 5 buah lagi di kelas he..he.. bukan beli AC yg mahal rekening listriknya itu.

But anyway ....
Ini salahsatu email fakta dari kawan di milis kami:

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

tahun ini anak saya yg pertama diterima di salah satu sman rsbi.. yg ini saya blm bisa komen krn belum ada pertemuan ortu-guru-komite sekolah utk mbahas segala sesuatunya termasuk uang pangkal, namun dlm wawancara ortu seblm anak saya sah diterima di sma ini, dibicarakan bahwa uang pangkal sekitar 12,5 juta rupiah (pasti bukan smandel dunk ya krn keknya taripnya jauh di bawah smandel, hehe).. harapannya siy masih bisa nego.. :D, SPP 350 ribu/ bulan, biaya utk buku sekitar Rp 700 ribu - 1 juta, kondisi fisik perpus bagus, kelas ber AC, ada program pertukaran pelajar ke luar negri dgn ongkos sendiri (Singapur kabarnya sdh tdk menerima program pertukaran pelajar ini lagi) & kalo keadaan sekolah sehari2 kata anak saya siy biasa aja, ga kepake juga istilah 'internasional'nya (baca: pengantar bahasa inggrisnya dlm penyampaian materi pelajaran).. ada bagus juga siy, anak saya pan gak jago bhs inggrisnya, ntar malah ga ngerti pelajarannya, hehehe

tahun ini pula anak ke dua saya diterima di salah satu SMPN SSN (full gratis),kecuali.. (mohon baca kisah selanjutnya ya..)

di sini anak saya masuk kelas bilingual (ada 2 kelas bilingual, 1 kelas max 24 orang) yg sebelumnya ada tes nya terlebih dahulu.. btw setelah masa MOS berakhir, selain kelas bili seluruh siswa di tes TPA lagi (kalau saya sih membacanya bahwa hal ini adlh sebagai bentuk ke-"tidak percayaan" pihak sekolah thd hasil UN.. UN bocor massal itu sudah rahasia umum ya.. harap maklum & sabar buat ortu yg anak2nya lolos UN dgn hasil belajar keras & jujur)

Kelas Bili ini ga gratis & dari hasil rembugan ortu dgn ortu pengurus kls bili (angkatan kakak kelas), disepakati bhw uang pangkal Rp 3 juta utk 3 tahun yg digunakan utk membeli AC, meja kursi kls bili/rsbi standar pemerintah, membayar honor guru native, merenov ruang kelas, karyawisata dll. SPP Rp 300 ribu/ bulan utk pengeluaran rutin seperti honor para guru ygmengajar di kls bili, biaya pemakaian listrik, pendalaman materi, dll


<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<


Sepertinya saya akan dianggap orang aneh ...
Dianggap melawan arus ...
Loe jual, gw beli ...
Ortu punya dana. Ortu siswa smandel sekarang amat mungkin alumni smandel 25+ tahun yg lalu, dan kini sudah sukses :-)
Kenyataannya di Jakarta (dan kota-kota besar di negara maju) memang begitu :-)
Bahkan di Amerika pun muncul "kesadaran" akan mahalnya pendidikan ini yg disebut education scam atau college conspiracy. Sebuah pengalaman sistem pendidikan di US yang membuat seorang calon siswa begitu mudah mendapatkan pinjaman uang dari bank utk sekolah yg kemudian ia harus bayar lewat cicilan setelah bekerja (plus bunga tentunya) selama bertahun-tahun.

Mau daftar ke mana lagi ?

Ke Bandung, masuk SMA3 Jalan Belitung juga udah 20 jeti, ke Taruna Nusantara di Magelang perlu 30 jeti (dan pisah sama ortu lagi) he..he..
Anak-anak yg awalnya hanya perlu bayar 2 jeti uang pangkal utk masuk ITB, sekarang harus bayar 20 jeti.
Padahal anak-anak nya yach "dia-dia" juga, sudah memang bibit unggul, mau bayar 2 jeti, 20 jeti, atau 200 jeti, tetap bakal masuk ITB !

Saya tak setuju bahwa calon siswa dan ortunya harus *tahu diri* dalam mencari sekolah. Lho  di sini masalahnya adalah jumlah sekolah *biasa* yang sudah berkurang krn beberapa diantaranya naik status. Mirip ceritanya dengan bus-bus reguler di Jakarta yg makin langka krn "saudaranya" diupgrade menjadi patas atau patas-AC agar operator bus dapat revenue lebih besar dgn memasang AC. Padahal tak semua penumpang perlu AC. Yg mereka perlukan ada transport yg memadai. Yg harus dilakukan pemerintah adalah membangun SMP/SMU baru di wilayah tsb.

Saya pun tak mendukung teori bahwa pendidikan harus mahal krn kehidupan kita sekarang lebih mahal. Berapa uang yg Anda belanjakan utk status hidup seperti handphone, kredit mobil, rokok, nonton, travel, dll, mengapa keluar uang utk pendidikan pelit amat ... itu kata mereka. Kenaikannya tak seimbang dan memang tak perlu dibuat melangit (baca hitung-hitungan di bagian pertama blog ini).  Menurut saya adalah hak tiap warga negara untuk mendapat pendidikan dengan harga wajar, termasuk hak dari siswa keluarga mampu/kaya. Anggaran pendidikan dalam APBN yaitu 20%, asal tidak bocor, jumlahnya lumayan utk mensubsidi pendidikan dasar dan menengah.



(mau kembali ke bagian :2:)

Mengapa Smandel Harus Mahal (2)


Tulisan ini berasal dari diskusi di milis Smandel90.  Sebuah thread terpanjang yg pernah kami diskusikan. Diawali posting mengenai peringkat SMU8 dalam UN 2010 dan 2011 diantara SMU  negeri dan swasta di Jakarta, lalu melebar ke isu SANGAT mahalnya Smandel kini.

Sedikit latar belakang ...
Menurut SNP (standar nasional pendidikan) yg diatur dalam PP 19/2005 pasal 11 dan 16, pendidikan menengah SMP/SMU negeri memilik beberapa wajah diantaranya RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), SSN (Sekolah Standar Nasional), dan SP (Sekolah Potensial). Lalu ada dua tipe sekolah yg tidak merupakan tanggung jawab pemerintah spt sekolah franchisee asing dan sekolah asing (internasional) dimana lulusannya dapat mengantongi ijazah yg diakui di luar negeri spt Cambridge, Internasional Baccalaureate (IB). Empat jenis sekolah pemerintah memiliki hak pendanaan dari APBD/APBN, dan khusus RSBI/SBI berhak juga memungut iuran dari siswa krn statusnya tsb. Sekolah asing jelas MUAAHHAAL, krn mereka harus berdikari tanpa subsidi, sehingga tahu diri saja utk mengukur kedalaman dompet sebelum mendaftar :-)

Prakteknya
Biaya masuk sekolah pemerintah koq ikutan mahal, naik tiap tahun dgn alasan klasik inflasi atau subsidi direduksi, terutama bagi SSN/RSBI. RSBI/SSN beda dengan SP krn beberapa mata pelajaran yg dibawakan secara bilingual (bili). Ini artinya guru2 harus mampu berbahasa asing dan buku2 pelajarannya pun beda dalam mata pelajaran tsb. Entah dalam prakteknya bili itu benar dijalankan atau dinegosiasikan antara guru/murid mana yg lebih mudah. Tokh lembar ujian akhir, UN dan SNMPTN, tetap berbahasa ibu. Status tertinggi (SBI) sukar digapai  krn harus memiliki diantaranya jumlah minimum guru yg bergelar S2/S3, lab/perpus lengkap, memenuhi sertifikasi tertentu, aktif ikut kompetisi/lomba dalam/luar negeri, dan lulusan yg punya rata-rata UN SMU wah 8.0.
Mengapa siswa harus membayar mahal di sekolah PEMERINTAH yang bagus ?
Bukankah pada awalnya sekolah-sekolah tsb berstatus sama, sekolah dibangun dengan memperkirakan kebutuhan suatu wilayah dengan potensi jumlah siswa di sana. Peningkatan kualitas pengajar, manajemen,  dan fasilitas sekolah jelas akan membuat biaya operasional menjulang. Bilamana ada peningkatan ke status khusus bagi dua tiga sekolah (baca: harga premium) maka pemerintah wajib membangun dua tiga sekolah status potensial/standar (SP) untuk menampung mereka yang biasa-biasa saja di wilayah tsb. (Sounds very difficult, doesn't it).  Hari ini sekolah mandiri turut mencari biaya sendiri dan menjustifikasi anggaran tsb kepada komite sekolah dan orang tua siswa baru, dengan alasan krn sekolah memiliki fasilitas lab modern, perpus lengkap, internet, kelas ber-AC, ada program pertukaran pelajar ke LN, dll. Namun apakah setiap siswa memerlukan hal-hal ekstra tsb? Di kepala mayoritas siswa mereka hanya ingin: lulus SMP masuk SMU dan lulus SMU masuk PTN dengan nilai baik dan biaya terjangkau. Titik.

Dibandingkan masa saya dahoeloe

USD hari ini 5x lipat lebih mahal dibandingkan zaman saya masih sekolah di SMA palem tujuh setengah (ini sudah saya mark up he..he.). Berarti uang sekolah idealnya hanyalah Rp. 50rb per bulan, uang masuk Rp. 500,000 sekali (spp kami dulu Rp. 5000, pomg Rp. 5000 dan uang masuk lupa mgkn tak lebih dari lima puluh ribu). Buku, seragam, beli sendiri tan tak ada uang-uang lain. Anggaplah utk merasakan fasilitas canggih yg ada saat ini (dan tak ada masa saya dahoeloe) perlu markup 3x nya, berarti uang sekolah *hanya* Rp 150 rb per bulan (all-inclusive). Tapi sekarang, berapa SPP anak Smandel ? Di bagian pertama tulisan saya, bertemu angka SPP 700 rb rupiah sebulan, dengan asumsi gaji guru/pegawai di sekolah tsb ditanggung semuanya oleh siswa.

Ebtanas (UN) dan ujian masuk PTN itu dari dulu soalnya begitu-begitu saja. Nggak tambah susah !
Mengapa siswa sekarang harus belajar ekstra keras dari guru-guru bertaraf S2/S3 utk jebol PTN saja ? Guru-guru kami lulusan D3 Uni atau IKIP saja dulu, input bagus, outputnya bagus.

Mau ndapetin beasiswa dalam atau luar negeri jalurnya masih itu-itu saja.
Seleksi administratif, tes tulis, wawancara ...

Mau ndapetin TOEFL/IELTS tinggi, silakan ikut kursus di luar sekolah.
Saya yakin tak ada ortu atau siswa yg pede, hanya dengan ikut belajar bahasa Inggris di sekolah ssn/rsbi/sbi/ yg sudah bili itu, YAKIN bahwa toefl anaknya tembus 600. Pasti tuh anak masih disuruh lagi kursus di luar. Saya yakin bisnis bimbel-bimbel yg muaaahhhalll  itu, PASTI isinya siswa-siswi dari sekolah unggulan yang mahal ini juga.

Mengapa ??? Jelas, krn ortu punya uang dan ortu tak mau setengah-setengah ...
MALU kan sudah sekolah di SMU unggulan, masa' ITB/UI aja kagak jebol !
Akhirnya siswa dipaksa ikut masuk Bta/Ssc/Primagama dll.
Belum lagi ada ortu yg paranoid, nggak pede dengan kemampuan sang anak yg sudah diasih-asah-asuh di sekolah top plus les dgn guru plus bimbel mendorong anaknya masuk PTN lewat jalur mandiri yg sumbangan sukarela nya kelas pertamax-plus mahalnya. Masuk ITB jalur "rakyat jelata" saja sudah Rp. 55 jt, lha ini pakai jalur advance seat booking dgn Rp. 250 jt.
 Institusi pendidikan top jeli memanfaatkan peluang ini. Win-win menurut saya, orang kaya senang krn anaknya masuk sekolah yg diinginkan, institusi pendidikan pun dapat dana segar utk subsidi silang :-)

[bersambung ke bagian :3:]
[ingin kembali ke bagian :1:]





Mengapa Smandel Harus Mahal


Tulisan ini berasal dari diskusi di milis Smandel90.  Sebuah thread terpanjang yg pernah kami diskusikan. Diawali posting mengenai peringkat SMU8 dalam UN 2010 dan 2011 diantara SMU  negeri dan swasta di Jakarta, lalu melebar ke isu SANGAT mahalnya Smandel kini.

Sebenarnya saya pun tak paham mengapa biaya pendidikan high elementary seperti smp, smu negeri itu perlu mahal.
Apa uang praktikum nya ?
Apa biaya perpus, PLN, PAM, pemeliharaan ... ?
Apa gaji guru ?
Apakah sekolah top itu harus mahal ?
Studi kasus sebuah SMA dalam imaji:
Anggaplah gaji guru paling besar anggarannya.
Asumsi ada 10 kelas per tahun ajaran, jadi serempak ada 30 kelas running parallel.
Anggap ada 5 guru mata pelajaran per bidang studi.
Nah waktu saya SMA, ada 10 bidang studi, jadi ada 50 guru.
Misalkan ada guru-guru senior yg bekerja sebanyak 20 guru.
Pegawai tatausaha yg menjalankan administrasi 20 orang.
Officeboy, supir, satpam digenapkan 20 orang.

Sekarang hitung anggaran gaji dan pengeluaran tiap bulan spt yg disajikan tabel berikut.

Sumber Daya Manusia (SDM)
50 guru biasa @ Rp. 5jt
Rp. 250 jt
20 guru senior @ Rp. 10jt
Rp. 200 jt
Tatausaha @ Rp. 3 jt
Rp. 60 jt
Officeboy, supir, satpam
Rp. 30 jt
Sub Total SDM

Sumber Daya Sarana (SDS)
PLN
Rp. 20 jt
Air
Rp. 10 jt
Pemeliharaan
Rp. 20 jt
Biaya Ekstra
Rp. 10 jt
Sub Total SDS
Rp. 60 jt
Total SDM + SDS
Rp. 600 jt

Asumsi inflasi di kota besar adalah 12%/tahun, artinya harus sedia dana 606jt per bulan. Genepin dah dengan dana perayaan ini itu, tunjangan THR, sehingga menjadi 700jt. Sekolah menganggarkan dana operasi tujuh ratus juta rupiah sebulan ! Yang artinya sekolah sudah memiliki "tabungan" Rp. 94jt sebulan, yg di ujung tahun menjadi dana abadi setengah milyar + siap sebagai dana hari raya alias THR bagi 110 orang pengelola sekolah (asumsi gaji ke-13). Mudah-mudahan saya tak  menggembungkan dana tsb terlalu besar :-)
 

Sekarang mari hitung sumber penerimaan DARI SISWA saja.

Murid satu kelas 35 orang. Dengan adanya 30 kelas yg diajar per hari berarti total murid dipukul rata 30x35 orang. Keperluan Rp. 700jt tadi dibagi rata, sehingga didapat iuran SPP kurang dari Rp. 700 ribu per siswa. Lalu dibuatlah aturan subsidi silang agar tidak hanya orang kaya yang boleh sekolah di sini. Saya membayangkan ada siswa pintar kurang mampu yg bayar Rp. 100 ribu sebulan dan ada siswa sangat mampu yg bayar Rp. 1500 ribu sebulan. Rata-rata lainnya membayar Rp. 700 ribu.
  
Eitts tunggu dulu ... bgm dgn biaya bangunan ?

Maksudnya tuh gedung kan dibangun pakai DHUIIITTT !
Jika benar2 swasembada memang semua kudu urunan.
Katakan uang bangunan Rp. 10M, perlu dicicil 10 tahun, alias 1M per tahun.
Cicilan dibebankan ke wali murid baru, artinya 1M/(10x35) = 3jt per orang.
Katakan perlu ditambah bunga bank 12%/thn plus uang meja, uang bangku, dll ...
Persatuan Orang tua Murid dan Guru setuju angka dari langit, uang bangunan 5jt per siswa.
  
Nah di tahun ke-10 tentunya bangunan lunas (asumsi kalau sekolah negeri tanahnya gratis kan ...)
Jadi yg masuk tahun ke-11 bayar uang bangunan lebih ringan ...

Atau mau disamakan dengan tujuan subsidi silang atau penambahan ruangan kelas, lab upgrading, sport facility dll.
  
Kesimpulan:
Seorang siswa SMA hanya perlu bayar 5jt di awal + spp 700rb per bulan (selama 6 semester).
Atau agar tak memberatkan biaya bulanannya ... (utak utik sendiri lah ...), ia bayar uang awal 20jt + spp 100rb per bulan. 
Uang 20jt kalau mau dicicil selama 36 bulan jg boleh ... tapi bayar lebih dikit mak cik ...

Namun pada kenyataanya, calon siswa smandel membayar 3-4x lipat (atau lebih) untuk uang pangkal dan SPP bulanan yg mungkin hampir sama dengan prediksi di atas alias Rp 700 ribu per bulan. Smandel masih  sekolah pemerintah, dimana sebagian besar gaji/tunjangan guru berasal dari negara.
Mestinya lebih murah lageeee.... kan ?


Do I miss something here ???



[bersambung ke bagian :2:]



Aug 7, 2011

Sayonara Panas di Mesjid

Salah satu hal yang membuat nyaman shalat, itikaf, atau sekedar duduk mendengar ceramah atau melepas lelah di mesjid-mesjid Singapura adalah suasananya yang begitu tenang. Tenang karena jauh dari keributan baik di dalam dan di luar. Tenang di dalam karena jumlah jamaah yang tak begitu banyak dan mereka menjaga untuk tak berisik. Tenang di luar umumnya krn lokasi mesjid yg biasanya jauh dari sisi jalan-jalan yg ramai kendaraan, ditambah lagi faktor polusi kendaraan di sini yang amat rendah. Jarang ditemukan mobil atau motor yang menderu bising disertai asap tebal seperti bajaj, motor knalpot bocor atau metromini gaek di Jakarta.

Selain tenang, mesjid di sini pun
very windy alias berangin. Meski di luar matahari amat perkasa meniupkan radiasi UV nya yg super panas 35 derajat namun di dalam mesjid tetap dapat dijaga suhu ruangan saja, mgkn sekitar 28-30 gitu. Mesjid-mesjid baru dirancang dengan jendela-jendela yg banyak dan besar. Selain itu mereka investasi luar biasa dalam penyediaan kipas angin. Sebut saja mau tipe atau ukuran apa saja ada ! Saya duga komponen utama biaya listrik per bulan datang dari pemakaian kipas. Minimal kipas-kipas berdiri berdiameter paling kurang 16" itu makan listrik 75W dan diasumsikan beroperasi sehari 5 jam. Sementara kipas di langit-langit itu dua kali lipat pula kebutuhan listriknya. Belum lagi yg dipakai di ruang-ruang kantor dan kelas. Kalikan saja berapa jumlah nya dalam sebuah mesjid.

Sila nikmati koleksi kipas-kipas angin berikut yg biasa ditemui di mesjid.












Ini video salahsatu fan raksasa 3m yg terdapat di masjid Sultan.

Sebelum datang ke negeri ini selalu ada stigma bahwa saya akan masuk angin (
cold) jika terpapar langsung dengan kipas angin. Namun setelah lama jadi terbiasa, badan ini dapat akrab dengan kipas. Jika kondisi tubuh sehat atau fit, alhamdulillah tak ada masalah dgn kipas/AC. Lagipula udara di sini lebih kering dan panas dibandingkan Jakarta. Kipas amat diperlukan untuk mensirkulasikan hawa panas yg ada di sekitar sehingga tidak sampai membuat gerah atau keringat. Sementara di Jakarta, udara relatif lembab sehingga badan cepat menjadi dingin jika diserang kipas, muncullah masuk angin :-( Di bulan Ramadhan yang full-activity sejak sebelum beduk iftar hingga malam pukul 10 seusai tarawih, kipas-kipas ini bekerja keras mengusir panas. Nanti di sepuluh malam terakhir Ramadhan, jam kerja kipas-kipas pun bertambah panjang sampai fajr. Asal rajin dirawat (dibersihkan) kipas-kipas ini cukup perkasa dan tahan lama.

Aug 4, 2011

Talk Less, Touch More

(21 Juli 2011)
Suasana yg jarang saya alami di atas bus selepas Magrib semalam. Penumpang-penumpang nya khusyu di dalam bus yg masih kinclong luar dalam tsb. Kabin bus yg terang, lega, full AC, dan supir bus yg mengemudi alon-alon steady semakin menambah syahdunya suasana bus dua lantai itu. Padahal 1 Ramadhan baru bermula 10 hari lagi.

Saya baru sadar setelah lima menitan di dalam bus ... koq hening banget !

Tnyt jari-jari mereka sedang asyik beraktivitas, menyentuh dan menyapu layar HP pintar yg ada di genggaman mereka. Tak ada kepala yg tegak, tak ada yg ngobrol, semua terpekur. Hebat beneer ... HP pintar ini mampu menciptakan kesunyian baru ala teknologi, hanya jempol n telunjuk yg akrab kian kemari sementara mata dipaksa mengtawasi layar 3 inci itu terus menerus. Pastilah dokter mata yg akan bertambah banyak pasien di akhir tahun.

Sementara bus berhenti di lampu merah, saya mengalihkan pandangan ke luar jendela. Tnyt di sedan sebelah, tiga penumpangnya juga sedang khusyu dgn HP-masing. Sementara si bapak sj yg nggak bisa ikutan ritual tsb ... meski sesekali ia iseng menyentuh layar garmin Gps mobil nya. Tak ada
HP, Gps pun jadilah he..he..

Suasana yg sama diulang juga tiap hari, seperti di dalam MRT. Tiap pagi atau petang hari saat pekerja dan pelajar menjejalkan diri di dalam gerbong yang semakin ramai itu, lebih dari 1/3 penumpangnya mengolahragakan jari menyapu layar sentuh dengan gemas.

Inilah generasi sedikit bicara, banyak sentuh, yg diprakarsai iPhone, BB, Android dan versi OS lainnya. Di kala bicara empat mata menjadi semakin rendah kuantitas dan kualitasnya. Mentransformasi manusia pemakainya dari mahluk sosial menjadi anggota jasa jaring sosial (SNS = social networking service) dan menciptakan individu yg kurang gaul dan tidak peka terhadap lingkungan. Mereka ini biasanya berkomunikasi intens lewat tulisan singkat (sms, tweet, email, status update, BBM) atau berkolaboraasi dlm permainan online HANYA antar sesama mereka. Etiket komunikasi verbal hilang sama sekali !

BBM

Namun ada berita baik juga bagi pemilik BB, khususnya muslimin yg pintar. Biar jangan jadi looser, gara-gara HP mahal dan terkena sindrom *makin jauh dari manusia dan Tuhan*, maka di bulan mulia ini izinkan saya berkongsi selebaran. Moga-moga terinspirasi, begini pesannya:

Utk meraih manfaat positif BB selama bulan Ramadhan maka saya menganjurkan para pemakai BB agar lebih giat lagi melakukan BBM.

Layanan ini tak berbayar, pemakai cukup mengunduh dan menginstal aplikasi Quran sekali saja pada BB mereka. Lalu nantikan manfaat yg rrruaar bbbiaasa. Insya Allah diganjar pahala berlipat ganda oleh Allah SWT. Himbauan ini jg berlaku utk pemiliki HP pintar lainnya.

*BBM : Baca al-Bayaan Massal
(al-Bayaan = penerang, adalah jg nama lain al-Quran, spt tersurat dalam al-Imran 138)

Selamat menikmati,
Mari serius BBM di bajaj, bus, kantor, mall, metromini, mikrolet, mobil, mushalla, KRL, pesawat dll.

Jangan lupa utk mencharge batere HP temen-temen tiap hari,
Sekali lagi, kegiatan BBM di bulan Ramadhan ini (dan juga seterusnya) tak perlu pulsa !

(03 Agustus 2011)

***************************************************

*dirangkum dari edisi asli di milis IMAS

Toleransi Budaya


Malam pertama Ramadhan, seluruh mesjid/surau dan kolong blok di Singapura kompak mulai Tarawih. Ternyata di kalender warga Tao dan Budha di sini (mereka pakai hisab atau rukyah ya ...) bulan 7 Lunar mereka juga dimulai pada malam yg sama, malam 1 Ogos 2011.

Beruntunglah muslimin yg datang mesjid awal waktu sehingga dapat shalat tarawih di shaf-shaf dalam masjid yg full kipas angin atau AC. Sementara yg terdesak atau mencari tempat di luar bangunan mesjid atau macam saya yg terkatung di kolong blok harus menikmati bau-bauan ekstra dari bakaran kertas atau lilin merah (hio) yg menyampah dimana-mana.

Salut dengan toleransi kehidupan beragama muslim di sini. Bayangkan, kolong blok tempat saya shalat dikelilingi lidah-lidah api kecil dan tarian asap menyan sepanjang tarawih. Bau-bauannya beraroma dari yg nggak enak sampai yg bikin sesak nafas (mgkn ini versi murahan nya ...). Sepulang shalat tersisalah sampah uang kertas alam arwah bertebaran, lilin-lilin yg tak habis terbakar, debu, cookies, buah, dan kue bolue big size oren atau coklat yg ditinggalkan begitu saja. Ada juga mereka yg *kurang menyampah*, membakar uang neraka di dalam tong atau kandang besi bersama yg telah disediakan, meski hembusan asap dan debu nya jauh lebih ganas.

Hmm
poor cleaner guys on the next day :-(



Bersiap-siap lagi di malam 14/15.
Nah nanti itu bukan heboh asap saja, termasuk heboh alunan musik dan suara mendayu-dayu getai yg menari seronok di atas panggung
full color, full lights :-)

Kejadian ini persis sama dgn ramadhan tahun lalu.

*versi awal tulisan di milis IMAS

Sekolah Setan

Ada satu sekolah yang kebanyakan pesertanya lulus dengan prestasi gemilang dari sana, namanya sekolah setan. Muridnya ada dua jenis yaitu nafsu dan tabiat (kadang disapa dengan nama habit). Pak dan Bu guru dari mahluk berjenis setan. Namun jangan cepat mendaftar dulu. Masa sekolahnya lama sekali dan hanya ada satu kali istirahat tiap hari yaitu saat tidur. Jika di sekolah lain, murid-muridnya ingin cepat lulus, di sini *ada* yang tidak mau pernah lulus, alias ingin berkubang menjadi murid abadi di dalamnya. Alasannya: mata pelajarannya mudah tak pernah membosankan, ruang kelasnya nyaman tak pernah penuh, waktunya fleksibel, kawannya banyak, gurunya fun dan kompak dgn murid, sarana beragam mulai dari yang pasif sampai audio visual yang canggih yang boleh langsung praktek tanpa latihan, dan tidak dipungut bayaran sama sekali. Memang seperti sekolahan manusia, ada juga kelas elite yang lebih mahal, perlu modal besar. Namun di kelas reguler saja sudah sangat nyaman, tak perlu keluar biaya tambahan untuk promosi ke kelas elite. Siapapun boleh mendaftar, baik sengaja atau terpaksa, tanpa surat atau ijazah minimum, langsung diterima tanpa tes.

Tiap jiwa yang dilahirkan selalu hadir dengan kedua murid tsb. Ada satu jiwa dengan golongan muthmainnah yang selalu berupaya untuk tidak pernah masuk sekolah tsb. Keinginan melirik pun sekuat-kuatnya ditolaknya. Ia selalu belajar jurus jitu dari Pencipta nya untuk terhindar dari bujuk rayu pihak sekolah setan. Perlu kemauan kuat, konsentrasi yang melelahkan, dan waspada tipu daya agar jangan pernah tergiur ke sana. Godaanya sangat kuat. Bayangkan, sangat banyak murid yang tiap hari mendaftar ke sekolah ini, murid-murid lamanya masih saja ramai, dan guru-guru nya ... ya setan-setan itu tidak ada matinyeee sehingga makin tambah ramai aje tuh ruang guru. Mulai dari kepala sekolah, mentor, guru senior, administrator, janitor, selalu kampanye menyeringai menawarkan paket-paket yang tiap saat selalu lebih hebat, lebih menarik, lebih melenakan, melalui apa saja *corong pengumuman* maksiat agar murid baru merengek utk masuk sana.

Pernah putus sekolah di tengah jalan dan ingin masuk lagi juga diterima dengan senang hati. Mau membolos sejam dua atau sehari dua dipersilakan masuk kelas tanpa ada hukuman. Mau ikut kelas siang saja, kelas siang malam, kelas awal bulan, kelas akhir bulan, selalu di kelas ... all welcome. Mana ada sekolah lain di dunia ini yang seenak ini. Namun jangan salah meski belajar non-stop, murid-muridnya ternyata tak pernah bertanya kapan masa liburnya, ada yang sama sekali tak perlu istirahat, berpeluh mengikuti semua modul pelajarannya. Bahkan ada mata pelajaran yang antri panjang peminat, namanya mata pelajaran utk menjadi sukarelawan serdadu setan (hizbus syaithan). Rumah tempat jiwa dari murid-murid yang keletihan belajar di sini tentu akan ada akhir nya juga, itulah saat akhir sang murid terdaftar di sana alias wafat dapat ijazah almarhum.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.(khutbah Rasulullah SAW menjalang Ramadan)

Sebagai jiwa yang terlahir muslim marilah berdoa agar jangan pernah terjerumus ke sekolah ini. Di satu saat jiwa terlena, mgkn sempat diajak melihat halaman sekolahnya, cepat beristighfar, tegakkan shalat, panjatkan doa perlindungan dari setan yg terkutuk. Bulan Ramadhan ini adalah bulan dimana gerbang sekolah setan ditutup paksa, semua jendelanya ditirai rapat, mulut guru-gurunya pun diberangus paksa. Namun ini HANYA bagi yang mau saja. Ada juga calon murid atau bekas murid yang masih mencari-cari pintu belakang atau menggali lobang untuk berupaya masuk ke dalam.

Bagi jiwa yang beriman bulan Ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan ilmu dan belajar jurus baru agar tak tertipu masuk sekolah itu. Amat merugi jiwa-jiwa yang terperangkap di dalam meskipun ia sudah berada di luar sekolah. Memang nyata, hasil didikan sekolah setan meskipun sehari, sejam, semenit amat membekas di hati para muridnya. Noda-noda hitam membekas bagi siapapun yang pernah menjadi murid di sana baik terpaksa atau rela. Membersihkan noda hitam ini amat sukar.

Meski guru-guru terbelenggu di bulan Ramadhan, pelajaran dari sekolah tadi amat mujarab kuat tertanam di dalam ingatan. Murid memang dibebaskan dari sekolah saat ramadhan namun bukan berarti mereka lupa pelajaran. Murid mengingat baik pelajaran yg telah diikutinya: memandang yg haram, mendengar yg sia-sia, mengucapkan ghibah, mengambil yang bukan hak nya, melangkahkan kaki ke tempat yg dilarang, memikirkan yg haram, melalaikan kewajiban, kikir, sombong, riya, korup de el el.

Mari kita berdoa agar diri ini, keluarga kita, saudara-saudari kita, teman-teman dapat segera sadar utk melupakan pelajaran dari sekolah terkutuk ini. Tidak pernah lagi kembali atau mengulang kelas di sana ! Memohon pada Allah utk istiqamah membersihkan noda-noda hitam pada jiwa dan diberi kekuatan untuk tidak menambahnya di kemudian hari. Inilah satu-satunya sekolah ternikmat di dunia yang jangan pernah mencoba berlama-lama di dalamnya. Sebab tanda lulusnya tidak diakui di hari akhir dan tiap kredit mata pelajaran yg diambil hanya menambah berat timbangan dosa di yaumil akhir.

Dan katakanlah: 'Ya Rabb-ku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku." (Qs Al-Mukminun: 97 -98)

*penulis masih mencari cara utk tak pernah kembali lagi ke sekolah ini.

Aug 3, 2011

Halte Bus untuk Helipad

Ini adalah foto dari halte bus di depan rumah. Halte ini sudah ada sejak kami pindah ke daerah ini 5 tahun lalu. Kesannya super kokoh meski hanya menyediakan tempat duduk untuk 12 orang dan selebihnya untuk penumpang berdiri dan kotak panel kaca yg berisi informasi dan iklan. Saya tak ingat pertama kali bergumam tentang halte bus di sini seperti sudah disiapkan untuk pendaratan helikopter di atap nya :-) Sekali lagi saya perhatikan ke arah atap nya ... wow juga dilengkapi penangkal radiasi Thermo-Brite dari Parsec yg populer itu. Maklum saja kota kecil ini panas sekali saat siang sehingga lapisan pemantul panas ini amat membantu.

Desain halte di sini jelas kriterianya dan wajib dipatuhi pembangun. Mulai dari ukuran yg ditentukan oleh jumlah penumpang menunggu saat jam padat, sampai hal-hal baku lain spt informasi bus, penerangan, sarana keamanan bagi penumpang, tempat sampah, struktur atap, lantai dll. Baja terbaik dengan diameter lebih dari cukup yg dipakai untuk strukturnya. Tempat duduk penumpang dan sandarannya yg terbuat dari baja stainless :-) Kaca-kaca tempat memajang info atau iklan minimal punya tebal 5mm. Aman dan awet. Jika dihitung biayanya satu-satu jelas mahal.




Memang tak semua halte dibuat seperti ini. Ada halte-halte lebih kecil di daerah yang tak terlalu ramai, lebih sederhana dan jelas lebih murah biayanya. Semuanya dibangun seragam, dilengkapi dengan berbagai *pernak-pernik* yang DIBUTUHKAN, secara berangsur. Nomor bus, informasi bus (malah yg lebih canggih spt di pusat kota atau di dekat perhentian MRT memakai auto electronic time table untuk informasi aktual bus yang akan tiba), papan info, beton-beton pengaman, lampu yg hidup dgn sensor otomatis kala senja tiba dll semuanya dibuatkan. Kebersihan halte dijaga baik oleh perusahaan bus maupun pengelola kebersihan di daerah tsb. Sampai-sampai urusan air yg menggenang di atap, talang mampat krn tumpukan daun kering, atau genangan di sekitar halte mendapat perhatian khusus krn takut wabah DB (dengue). Meteran listrik dibuatkan di tiap halte sehingga termonitor terus pemakaian listrik nya.

Kembali soal biaya, pasti mahal kan ...

Ya iya lah ... Namun jika semua *perlengkapan* halte yg sudah dikupas di atas tadi adalah STANDARD (dimensi, material, warnanya, dll) maka pemerintah (atau siapapun yg mendanainya) pasti dapat membeli dalam jumlah besar (bulky buy) dengan diskon besaaar, harga *kulakan* atau borongan. Beli lebih murah dari produsen. Keuntungan lain dengan dimensi yg standar adalah kemudahan bagi kontraktor dalam membangun halte tsb. Perlengkapan non-keamanan yg tak wajib semacam tempat duduk dgn baja stainless, pelindung panas, dll itu tidak selalu tersedia. Satu kelemahan yg saya lihat dari halte tipe ini adalah terpaan hujan lebat di kala angin kencang pasti menerpa apapun yg bernaung di bawah halte open-concept ini :-)

Jadi kapan negeri kita punya halte macam yg mementingkan kenyamanan penumpang ini ya ...

Tentu tak perlu yg bisa didarati helikopter !