Jul 28, 2010

Curhat Uang Admin Bank (2)

Mesin di kiri dan di kanan ini sama-sama penelan uang. Di sebelah kiri doyan makan kertas, sementara di sebelah kanan pelumat logam. Pertama kali bersua mesin-mesin ini di Singapura. Yang paling sering dipakai nasabah adalah si pelumat uang kertas (cash deposit). Pengoperasiannya mudah, masukkan kartu ATM atau buku tabungan ke slot nya, lalu masukkan uang kertas yang akan disimpan (lembar $10, $50, atau $100 pada umumnya, jarang yang bisa menerima lembar ungu seribuan), dan ikuti petunjuk di layar. Layar monitor akan menampilkan jumlah uang yang telah dimasukkan ke dalam slot penyimpanan termasuk rincian berapa lembar tiap jenisnya. Jadi misalnya 5x$10, 10x$50 sehingga total $550. Apabila cocok dengan hitungan penabung, maka tinggal tekan tombol konfirmasi (Proceed/Confirm), dan mesin akan benar-benar menelan uang tadi dan memperbarui saldo yang ada di buku tabungan. Sejauh ini saya puas dengan layanan mesin ini.

OK itu cerita di mesin kiri, tak banyak ulah, as simple as that, its magic will swallow your money and turn it into one new line printed in your bank book. The bank owns the real money now and you bring home the same dull bank book.

Nah di gambar kanan, ada mesin yang dibuat lebih pintar. Namanya coin deposit machine, tidak setiap bank punya ini. Setahu saya hanya bank lokal terbesar yang memiliki mesin jenis ini. Namun ia tak mau melumat apa adanya, harus setuju dulu dengan imbalannya. Benar, tiap koin yang dimasukkan, dikenakan “biaya admin” $0.0075. Jadi jangan iseng mendepositkan sebuah koin $0.01 (alias 1 sen) karena biayanya adalah 75% dari nilai nominal ! Dan karena ada pembulatan ke satuan sen terdekat berarti biaya 0.75 sen digenapkan menjadi 1 sen, alias tabungan kita tak akan bertambah :-) Untuk koin 5 sen berarti 15% hangus untuk biaya admin.

Pemakai boleh memilih, mau meneruskan transaksi (menyimpan koin-koin tadi di account tabungan nya) atau membatalkan. Sekali ia menekan tombol setuju dan menumpahkan koin-koin simpanannya di slot penyimpan (hopper tray)… That’s It … tidak ada istilah kembali karena slot penyimpan tadi sudah menelan bulat-bulat logam-logam bundar tadi.

Kami pernah menyetor $10.05 ke dalam mesin ini dan akhirnya harus puas dengan $9.36 saja dikarenakan biaya siluman tadi. Seperti disengaja, peringatan yang ditujukan untuk pemakaian mesin yang benar (spt tidak memasukkan koin asing, koin yang kotor/basah, dll) dibuat besar dan jelas, sementara peringatan akan adanya biaya admin ini dibuat kecil menyempil :-(

Difikir-fikir kerja mesin penampung koin ini ribawi karena terjadi tukar menukar benda yang bernilai sama namun ditransaksikan dengan harga berbeda. Perhatikan hadist Rasulullah SAW:


Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran dan timbangannya, dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; perak dengan perak harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; tepung dengan tepung harus sama takarannya dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; korma dengan korma harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba; garam dengan garam harus sama takaran dan timbangannya, dan dari tangan ke tangan (kontan), kelebihannya adalah riba. (HR Muslim)

Hadits di atas berlaku bagi penukaran benda sejenis: emas dengan emas, perak dengan perak, korma dengan korma, garam dengan garam, tepung dengan tepung. Syarat sahnya adalah harus sama nilai dan takarannya, dan kontan. Bila salah satu berlebih, atau salah satu ditunda penyerahannya, muncullah unsur riba. Pada yang pertama riba karena unsur tambahan disebut riba al fadl. Pada yang kedua riba karena unsur penundaan disebut riba an nasi'ah.

Jadi daripada merugi menukarkan koin logam ini di bank, lebih baik koin nya dipakai saja. Supermarket atau toko kelontong masih mau menerima koin 5 sen, meskipun mereka tak rela menerima koin 1 sen :-)

Hadits dikutip dari lelaman wakala nusantara

No comments:

Post a Comment