Roti kepit isi daging ini selalu dapat julukan makanan cepat yang jorok.
Apalagi dgn memanggul nama MCD nasibnya jadi lebih buruk krn dicurigai sbg pendukung aksi Zionist since the owner and largest shareholders are Jews.
Bgm dgn burger pakcik Ramli yg stand nya selalu nongol di pasar malam atau expo makanan ?
Merk, pekerja, dan material lokal, tapi sisi junk nya tetap melekat.
Siapa tahu itu minyak yg dipakai menggoreng beef atau chicken patty sudah daur ulang berapa kali.
Belum lagi roti dan sayurannya sudah berhari-hari berkurang kesegarannya, chilli sauce, mustard yang mengandung pewarna, pengawet, msg :-)
Alhamdulillah istri boleh buat sendiri di rumah.
Sesuai judul: no junk, no donation for zionist (sure!)
Namun development time nya saya akui lama.
Padahal chicken patty sudah diganti chicken/turkey slice segar yg tinggal diselipkan tanpa harus digoreng lagi. Tambahan lainnya seperti lettuce, tomat, zucchini, cheddar slice ... tergantung stok yg ada di kulkas.
Sebagai penyedap, roti nya dipoles mayonnaise dan chilli sauce.
Hmm ... komplit sudah, super sehat insya Allah.
Selain lama persiapannya, bahan-bahan premium tadi perlu biaya yg lebih besar.
Ya roti, sayuran nya, mayonnaise, daging segar tipis dari Zac-meat, dll.
Tak mungkin dijual dengan harga 3 dollar sebuah.
Apalagi kl dihitung intangible cost (kegusaran hati) mendengar bayi-bayi yg sudah tak sabar (baca: teriak, menangis) karena kelamaan ditinggal mama nya di dapur.
Ditanggung kenyang, makan satu cukup utk jatah makan siang hari kerja.
Taklah mengherankan jika resto cepat saji macam MCD itu tetap bakal eksis meski kutukan badai deras padanya :-( Ia selalu bakal dicari terutama di tengah kota yang umatnya selalu bekerja bergantian dalam 24 jam 7 hari semingu ini.
It is Home Burger from my lovely wife, DuoS mother:
A Premium Quality but No Fast.
Semoga Allah Swt selau merahmatimu !
Apalagi dgn memanggul nama MCD nasibnya jadi lebih buruk krn dicurigai sbg pendukung aksi Zionist since the owner and largest shareholders are Jews.
Bgm dgn burger pakcik Ramli yg stand nya selalu nongol di pasar malam atau expo makanan ?
Merk, pekerja, dan material lokal, tapi sisi junk nya tetap melekat.
Siapa tahu itu minyak yg dipakai menggoreng beef atau chicken patty sudah daur ulang berapa kali.
Belum lagi roti dan sayurannya sudah berhari-hari berkurang kesegarannya, chilli sauce, mustard yang mengandung pewarna, pengawet, msg :-)
Alhamdulillah istri boleh buat sendiri di rumah.
Sesuai judul: no junk, no donation for zionist (sure!)
Namun development time nya saya akui lama.
Padahal chicken patty sudah diganti chicken/turkey slice segar yg tinggal diselipkan tanpa harus digoreng lagi. Tambahan lainnya seperti lettuce, tomat, zucchini, cheddar slice ... tergantung stok yg ada di kulkas.
Sebagai penyedap, roti nya dipoles mayonnaise dan chilli sauce.
Hmm ... komplit sudah, super sehat insya Allah.
Selain lama persiapannya, bahan-bahan premium tadi perlu biaya yg lebih besar.
Ya roti, sayuran nya, mayonnaise, daging segar tipis dari Zac-meat, dll.
Tak mungkin dijual dengan harga 3 dollar sebuah.
Apalagi kl dihitung intangible cost (kegusaran hati) mendengar bayi-bayi yg sudah tak sabar (baca: teriak, menangis) karena kelamaan ditinggal mama nya di dapur.
Ditanggung kenyang, makan satu cukup utk jatah makan siang hari kerja.
Mengantar nenek dan kak Sendi pulang kampuang (T1: Feb 2013) |
Taklah mengherankan jika resto cepat saji macam MCD itu tetap bakal eksis meski kutukan badai deras padanya :-( Ia selalu bakal dicari terutama di tengah kota yang umatnya selalu bekerja bergantian dalam 24 jam 7 hari semingu ini.
It is Home Burger from my lovely wife, DuoS mother:
A Premium Quality but No Fast.
Semoga Allah Swt selau merahmatimu !
No comments:
Post a Comment