MI890 hari ini menampilkan ustadz Ajo Bendri sebagai nara sumber. Menjawab pertanyaan dari jamaah tentang bagaimana kiat membatasi pemakaian gawai (gadget) pada anak-anak usia sekolah, begini tips beliau. Tiap ortu harus punya sifat:
MAU REPOT
Orang tua harus siap repot. Ini solusi yang memerlukan rencana, waktu, tenaga, dan pelaksanaan. Bukan hanya di tataran teori tanpa praktek ! Apa langkah-langkah konkret nya?
- Sadarilah bahwa mereka (anak-anak) punya satu kebutuhan yang tak dapat dipenuhi ortu. Bahwa bermain / hiburan / entertaint adalah kebutuhan. Tertawa bagi anak adalah harga mati. Ortu perlu menjadi entertainer. Style ortu bukan hanya sebagai guru, tidak cukup menjadi ortu yang baik. namun jadilah juga ortu yang asyik. Banyak anak yang mengakui bahwa bapaknya baik, namun tidak asyik, tidak dapat membuat anak" tertawa. Tidak kaku dan tidak membuat tegang.
- Anak tidak akan candu gawai jika ia memiliki agenda harian. Anak harus tahu besok mau buat apa, apa agenda esok hari. Jika ia tak punya agenda, maka kemungkinan nya ada lima:
- Tidur lagi
- Nonton TV
- Main gawai
- Makan yang banyak
- Mengganggu / Ngisengin orang.
- Coba ingat" saat memberikan gawai apakah Anda memberikannya kepada anak sebagai hak milik atau hak pakai. Jangan sampai ortu justru memfasilitasi kezhaliman kepada anak. Yang benar anak (hanya) memiliki hak pakai. Hak pakai memiliki aturan pakai, seperti:
- tidak boleh dipakai di kamar tidur.
- tidak boleh dipakai di kamar mandi.
- maksimum 2 jam per hari.
- tidak dipakai antara waktu Magrib dan Isya
- tidak boleh dibawa ke tempat shalat, meja makan
- boleh memiliki hak pakai saat mereka sudah memasuki usia rusyda (baligh).
No comments:
Post a Comment