Jun 15, 2011

Pendakian dan Penurunan

Pertengahan tahun, cuti panjang sekolah, dapat kesempatan menemukan karya-karya sastra Indonesia tempo dahoeloe lagi di perpusatakaan. Satu buku yang menambah lagi wawasan dan kekayaan pengalaman menjadi nakoda rumah tangga dalam mengarungi kehidupan dan mensyukuri segala nikmat Nya. Dituliskan dengan teramat indah dan menyentuh hati oleh seorang ulama, pendidik, dan penulis yang terkenal di tanah air, HAMKA. Buku yang sarat dengan pengalaman kehidupan dan nasehat, seolah-olah membawa pembaca mengikuti langsung peristiwa dalam buku Merantau ke Deli ini.

Berikut cuplikannya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Pertimbangan yang ditempuhnya amat hebat, peperangan di antra pertimbangan dan perasaan. Pertimbangan mengatakan jangan, perasaan mengatakan terimalah.

* * * * *

Karena siapapun perempuan, bagaimanapun hinanya, buruk dan baiknya adalah kepandaian lelaki memegang, lain tidak.

* * * * *

Di antara begitu mahluk yang percaya akan kekayaan Tuhan, memang bumi membuahkan padi dan tanah menghasilkan emas, yang tidak putus asa, yang percaya bahwa selama nyawa dikandung badan, rezeki telah tersedia, adalah terdapat kedua-dua suami istri itu, keluar dengan hati yang gembira, percaya akan pertolongan Tuhan, dan yakin akan perhubungan yang ada dalam sanubari mereka sendiri, yaitu cinta suami istri yang sejati.
Majulah ke muka, tempuhlah lautan Baharullah yang luas itu, beranikan hati menghadapi gelombang yang bergulung-gulung. Karena dengan bermain ombak dan membiasakan menempuh gelora itulah makanya penyakit mabuk laut akan hilang. Pada tiap-tiap bertemu dengan suatu kesusahan dan suatu halangan dalam bahtera rumah tangga, itu adalah ujian; bila sampai ke sebaliknya tertegak pulalah sebuah tiang yang teguh dan sendi yang kuat, untuk membina rumah kecintaan itu. Di manakah letaknya keberuntungan kalau bukan di dalam hati ???
Bolehkah keberuntungan itu dinamakan kepada uang yang berbilang dan emas berkarung-karung ? Bukan, bukan dari sana asal mulanya, sebab banyak orang dilingkungi oleh kebahagian dunia, tetapi hatinya senantiasa kesal.

* * * * *

Sekarang bertemu pulalah kesulitan dari gelombang yang lain. Karena sudah demikian mestinya hidup itu, habis kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain. Kita hanya beristirahat buat sementara, guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan yang baru. Sebab itulah maka tak usah kita menangis di waktu mendaki, sebab di balik puncak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun.

Hanya satu yang akan kita jaga di sana, yaitu kuatkan kaki, supaya jangan tergelincir. Dan tak usah kita tertawa di waktu turun karena kita akan menempuh pendakian pula, yang biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut daripada pendakian yang dahulu. Dan barulah kelak di akhir sekali, akan berhenti pendakian dari penurunan itu, di satu padang yang luas terbentang, bernama maut. Di sana akan bertemu alam datar, tak berpendakian, tak berpenurunan lagi.

* * * * *

"Ah, jawabmu hanyallah meninggikan tempat jatuh saja, Leman. Sekarang baru orang merasa berfamili dengan engkau, yakni setelah engkau berada, beruang. Dahulu orang tidak ingat engkau. Dahulu familimu hanya Poniem sendiri saja, engkau jatuh dia yang menyambut, engkau karam dia yang menyelami."

Karya-karya Hamka


Mengherankan memang buku-buku bagus dari HAMKA ini justru terbit dan dicetak ulang di Malaysia. Secara teratur sejak tahun 2000 an Pustaka Dini Sdn Bhd mengeluarkan kembali buku-buku beliau, sementara di tanah air amat sulit menemukan edisi barunya. Mungkin jika rajin survei ke pasar buku loak atau mengontak langsung penerbit Panjimas, nah mungkin bertemu. Saat di tanah air dulu banget, waktu SD kelas 6 saya baru membaca satu karyanya yaitu Tenggelamnya Kapal van der Wijk, lalu di rumah ortu juga ada karya-karyanya yang lain seumpama Pelajaran Agama Islam, Tasawuf Modern atau Tafsir al-Azhar. Baru di Singapura kami sadar karya beliau itu banyak sekali, seperti tiga judul yg dipinjam di perpus saat ini atau ada juga yang sudah diterbitkan di sini untuk anak-anak yaitu kisah nabi Muhammad SAW yang terdiri dari beberapa seri. Ada juga buku2 yg merupakan koleksi referensi disimpan di perpus pusat sehingga tak dapat dipinjam ke rumah.

Untuk yang tertarik mengenai karya-karya beliau dalam ulasan ringkas dapat di baca di jurnal UKM ini. Selamat membaca karya-karya Hamka dan mendapatkan manfaat besar dari sana !

No comments:

Post a Comment