Komentar paling cerdas yang saya terima setelah saya bercerita tentang video "How pig parts make the world turn" ini datang dari ibu anak-anak di rumah. Sebuah komentar positif tanpa menjelekkan mahluk yang satu ini atau menjadi paranoid (berlebihan) dengan kenyataan yang ada di video tsb. Beberapa tahun lalu, dari bacaan kami mengetahui bahwa babi memang memiliki kemiripan gen dengan manusia. Menurut Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB, “Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.” Ada sebuah ungkapan tua China yang menyebutkan "all of a pig is precious, which did mean that all parts of pig's body is useful and indispensable for some specific products or production".
Masya Allah.
Tantangan itulah yang membuat manusia terus berfikir dan berkarya. Solusi mudah telah Allah Swt hadirkan melalui babi. Protein hewani termudah dan murah krn ia mudah bereproduksi, gelatin, pencerah makanan/minuman, saringan produk, kuas lukis, pelumas, pelembut, klep jantung buatan, vaksin ... dan beribu solusi lain hadir dengan "sedikit" memelintir produk dari tubuh babi.
Namun manusia punya beragam kehendak dan keinginan. Beragam keterbataan dengan alasan kesehatan, agama, kepercayaan, dll membuat para ahli berfikir keras untuk merekayasa sedaya upaya apa yang dapat dijadikan alternatif / pengganti dari bahan bahan yg terbuat dari babi tadi. Alhamdulillaah, manusia pun diberi akal yang mumpuni untuk tidak pasrah. Semakin banyak produk yg dapat dibuat dari bahan-bahan nabati (palm oil, soya lecithin, dll) atau tulang/daging/lemak dari hewan-hewan lain yg (dapat disembelih) halal sehingga kaum muslimin dapat menikmati dan merasakan manfaat produk2 pengganti tsb. Dan sebagai muslim, kita harus bekerja lebih keras, baik utk menghindari dan mencari alternatif, karena kita punya pasar 2 milyar umat muslim di bumi ini.
*Christien Meindertsma, author of "Pig 05049" looks at the astonishing afterlife of the ordinary pig, parts of which make their way into at least 185 non-pork products, from bullets to artificial hearts.
Masya Allah.
Tantangan itulah yang membuat manusia terus berfikir dan berkarya. Solusi mudah telah Allah Swt hadirkan melalui babi. Protein hewani termudah dan murah krn ia mudah bereproduksi, gelatin, pencerah makanan/minuman, saringan produk, kuas lukis, pelumas, pelembut, klep jantung buatan, vaksin ... dan beribu solusi lain hadir dengan "sedikit" memelintir produk dari tubuh babi.
Namun manusia punya beragam kehendak dan keinginan. Beragam keterbataan dengan alasan kesehatan, agama, kepercayaan, dll membuat para ahli berfikir keras untuk merekayasa sedaya upaya apa yang dapat dijadikan alternatif / pengganti dari bahan bahan yg terbuat dari babi tadi. Alhamdulillaah, manusia pun diberi akal yang mumpuni untuk tidak pasrah. Semakin banyak produk yg dapat dibuat dari bahan-bahan nabati (palm oil, soya lecithin, dll) atau tulang/daging/lemak dari hewan-hewan lain yg (dapat disembelih) halal sehingga kaum muslimin dapat menikmati dan merasakan manfaat produk2 pengganti tsb. Dan sebagai muslim, kita harus bekerja lebih keras, baik utk menghindari dan mencari alternatif, karena kita punya pasar 2 milyar umat muslim di bumi ini.
*Christien Meindertsma, author of "Pig 05049" looks at the astonishing afterlife of the ordinary pig, parts of which make their way into at least 185 non-pork products, from bullets to artificial hearts.
Baca juga kisah menarik tentang Dr. Muladno di blog ini.
No comments:
Post a Comment