Jul 10, 2008
Spam ala Readers Digest
Sejak berlangganan majalah RDA Readers Digest Asia berpuluh lembar brosur dan lembar promosi, lotere, undian dikirim ke alamat rumah tiap bulannya. Datang dalam amplop satu atau dua kali dengan ukuran amplop yang beragam: mulai ukuran biasa DL atau C6, hingga B5 dan A4. Berat isi tiap kiriman mulai yang teringan 6 gram sampai terberat 60 gram. Isi amplop bervariasi dengan kertas beragam warna, ukuran, matt/glossy, dan kadang stiker pula ikut di dalamnya. Mengklaim 100 juta pembaca di seluruh dunia sejak terbit internasional 70 tahun yang lalu. Anggap saja 20 persennya adalah pelanggan tetap, maka dapat dihitung akan ada 10 gram x 20% x 100 juta = 200 juta gram atau 200 ton kertas yang menjadi sampah tiap bulan (asumsi berat isi dan amplop = 10 gram untuk kiriman paling ringan). Dua ratus ton kertas itu ekuivalen dengan 80 ribu rim (1 rim = 500 helai) kertas A4 yang biasa dipakai untuk fotokopi. Belum lagi limbah zat tambahan (additif) yang ikut melekat pada kertas ataupun dipakai saat kertas undian tadi dibuat, yang akan mencemari udara (bila dibakar) atau air (saat dibiarkan memenuhi sungai atau laut) di bumi ini. Koq promosi gila-gilaan ini tetap bertahan selama berpuluh tahun sejak 1962 tanpa pernah ada upaya mencegahnya, bahkan mungkin tambah banyak tambah ramai ! Suatu keniscayaan dimana semakin maju masyarakat semakin banyak pula sampah yang akan hasilkan. Usaha membuat kertas yang dapat didaur ulang (recycle) adalah baik namun, tujuan itu TETAP membutuhkan energi dan tentunya bersisa polusi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment