Apa bedanya beli item pertama dengan harga penuh dan item kedua free (CARA PERTAMA) atau beli tiap item dengan diskon p% + 5% VAT (CARA KEDUA) ?
VAT di sini semacam GST di Singapura.
Studi kasus 1 belanja dua jenis baju dengan skema diskon p%:
- Baju I:
Harga awal Rs 1399, p=35%, net = 1.05 x (65% x 1399) = Rs 955 - Baju II:
Harga awal Rs 1499, diskon 40%, net = 1.05 x (0% x 1499) = Rs 944
Studi kasus 2 belanja dua jenis baju dan hanya membayar penuh baju pertama:
(sementara individual discount is 50%)
- Baju I:
Harga awal Rs 1700, net = Rs 1700 - Baju II:
Harga awal Rs 1550, net = 0
Di sinilah kelihaian pedagang dan kecermatan pembeli (baca: mampu menghitung) perlu beradu kesaktian. Sebelum meneruskan diskusi, perlu diberikan caveat (batasan atau aturan main) nya sbb.:
- Untuk dapat membeli dengan cara pertama (bayar 1 penuh dan bayar 2 nol), syaratnya adalah harga yg dipakai sebagai jangkar (anchor) untuk dibayar penuh adalah yg harga barang yg paling mahal. Perhatikan studi kasus 2, patokan harga yg harus dibayar adalah baju I dengan harga Rs 1700.
- Jika pembeli ingin fleksibilitas maka ia akan memilih membayar dengan cara kedua (meski ANEH nya, masih ada 5% VAT). Padahal harga di mall tsb sudah dikatakan MRP (Maximum Retail Price), all taxes inclusive. Apakah VAT itu bukan sejenis pajak ??
- Tidak semua produk memberi kedua opsi sekaligus, kadang hanya tersedia opsi diskon sekian persen saja.
- Jelas saja, kadang ia hanya ingin membeli satu baju dari merek A dan baju lainnya dari merek B.
- Atau perbedaan harga antara merek A dan merek B terlampau besar, so it does not make sense at all to pay higher ! Sebagai contoh baju 1 harganya Rs 2000 (disc 50%) dan baju 2 harganya Rs 1000 (disc 40%), jelas ia akan memilih membayar dengan cara kedua (total paid Rs 1000 + Rs 600 + 5% VAT = Rs 1680) dibandingkan membayar Rs 2000 dengan cara pertama :-)
- Misalkan pada studi kasus 2 di atas dimana cara pertama memberikan total harga Rs 1700 dan cara kedua memberikan keuntungan HANYA enam rupee (Rs 850 + Rs 775 + 5% VAT = Rs 1706).
Jangan sampai "terasa" membeli murah padahal membayar lebih mahal. Mungkin cukup membeli satu saja dan jangan tergiur oleh godaan beli-1-dapat-2 :-( Kadang otak tumpul dan perlu kalkulator, bertenang diri, dan pertimbangan sebelum menggesekkan uang plastik Anda. Meski dibayar tunai, uang pun susah kembali, kecuali ditukarkan dengan barang lain. Easy go but not easy comeback again !
Dari hitungan2 di atas memang penjual tak bakal rugi. Ruginya kecilllll saja. Mau dipakai cara apapun, pasti dapat dibuat jebakan (caveat) yg sempurna he..he.. Di "medan" pertempuran pun sudah diatur stok barang sedemikian rupa sehingga ada saja kekurangannya: size nya tidak lengkap lah, warna yg dicari tinggal satu, edisi yg tampil SALE adalah edisi usang, tidak menemukan item dengan harga yg sama, koq hanya ada satu model yg disukai sementara harus cari merek lain utk item kedua, pelayan yg kurang tanggap (baca: tidak memerlukan pelanggan, take it or leave it type), pelayan yg "tidak menginformasikan" selisih total harga, dll... Mgkn mata ini sudah gelap saja melihat spanduk SALE besar2n, bersaing dengan pembeli-pembeli lain untuk mendapatkan item yg diburu, sementara keuntungan tak seberapa :-)
******
Seribu satu macam trik penjual merayu calon pembeli agar mau menyinggahi tokonya dan melakukan transaksi pembelian. Melihat angka diskon yg lumayan besar tentu membuat pembeli yg tadinya malas singgah jadi tergoda untuk sekedar mampir. Namun begitulah jika pergi ke mall tanpa direncanakan. Apalagi sudah ada peringatan bahwa pasar atau tempat berjual beli itu juga tempat para setan mempraktekkan jurus2 anyar nya untuk menggoda manusia :-( Membeli bukan karena KEINGINAN namun karena KEBUTUHAN. Memiliki sesuatu bukan karena MURAH HARGANYA namun juga karena KEPERLUAN. Alangkah elok jika antara KEPERLUAN dan HARGA MURAH itu bertemu. Ngantuk datang, bantal tiba.
Intinya sekali lagi, teliti harga barang kepada pelayan atau kasir sebelum membayar.
Di bagian akhir ini saya cuplikan forum diskusi dari situs-situs lokal mengenai konsumen yg berang (kesal) karena komponen VAT masih dibebankan kepada mereka atas harga MRP yg sudah dicantumkan pada produk. Why VAT is not included in MRP ?
http://www.consumercomplaints.in/complaints/vat-not-included-in-mrp-c160479.html
http://www.lawyersclubindia.com/forum/Higher-price-than-MRP-9515.asp
http://arun-taxexcise.nic.in/html/faqvat.html
No comments:
Post a Comment