Oct 30, 2011

Sertifikasi QTRS

Spanduk di DQS
Segala puji bagi Allah SWT, perhelatan nasional tahunan untuk sertifikasi guru-guru mengaji di Singapura telah selesai siang tadi. Penyerahan sertifikat QTRS (Quran Teachers' Recognition Scheme) dilakukan di Auditorium Singapore Islamic Hub. Selamat bagi lima muslimah asal Indonesia yang telah dinyatakan lulus. Ini adalah untuk ketiga kalinya QTRS diadakan sejak tahun 2009. Total peserta adalah 100 orang yg didominasi muslimah dan dinyatakan lulus 86% dari keseluruhan.

Dua buku pegangan
Bagaimana kiat sukses menempuh QTRS ? Pertama, peserta harus lulus seleksi administratif berupa pengisian formulir dan menunjukkan semua salinan ijazah/sertifikat/penghargaan yg pernah diperoleh. Termasuk menyertakan info kursus yg pernah diikuti, pengalaman organisasi, dan  bekerja selama ini. Jika lulus maka peserta akan ditelefon panitia QTSC (QTRS Steering Commitee) utk lanjut ke tahap praktek yaitu ujian tulis dan interview (ujian lisan). Khusus yang diikuti Elwis, ujian tulis diadakan pada 2 April jam 09-11 pagi di Madrasah Aljunied al-Islamiah dan ujian lisan pada tengah hari 9 Juli di Darul Quran Singapura. Dari pengamatan kami syarat paling dasar untuk ujian ini adalah mampu membaca al-Quran dengan baik (tilawah, tajwid), memiliki pemahaman umum tentang al-Quran (sejarah), tahu metoda mengajar al-Quran dari tahap awal, dan aktif mempelajari ilmu-ilmu terkait dengan al-Quran (dpt ditandai dengan keikutsertaan atau ijazah pada kursus yg relevan). Jika ada kemahiran lain spt hafalan (tahfiz), qira'ah (membaca al-Quran dengan beberapa lafaz/dialek sesuai imam qira'at yang tujuh, ada yg menulis sepuluh), dan bahasa Arab tentu akan menjadi faktor penilaian yg sangat berharga.

Para peserta sadar kriteria penilaian QTRS ini sangat tinggi. Semuanya mengacu pada standar (pakem) yg dihormati. Saat ini ada tiga institusi di Singapura yang mengakuinya yaitu MUIS (pemerintah), ARB (dewan ulama senior), dan DQS (Darul Quran Singapura). Kategori nilai A hanya diberikan untuk lulusan sarjana (strata 1) setingkat Universitas al-Azhar Mesir yg dapat membuktikan kemahirannya. Kategori B diberikan kepada para lulusan program diploma (D3) tahfiz dan qira'at (spt dari Darul Quran JAKIM), atau qari terbaik (pernah jadi juara musabaqah), atau mereka yg aktif mempelajari Sanad Riwayat (minimum tiga riwayat, dari yg paling luas tersebar adalah riwayat Hafsh dari Imam 'Aashim) dari guru-guru yg diakui QTSC. Terbayang kan, jika dari tiga tahun penyelenggaraan, tidak ada lulusan meraih kategori A (mungkin ini hanya tim penguji QTSC saja atau memang tak ada yg merasa perlu ikut) dan sedikit sekali yg berada pada kategori B (top of the cream: dua, tiga orang per tahun sahaja).
Mayoritas peserta yg lulus mendapat C dan D.
Porsi terbesar dari peserta yg lulus memang layak utk mengajar tilawah dasar atau tilawah dengan taranum (irama) yg baik melalui salah satu periwayat imam Qurra yg sepuluh tadi. Persiapannya lumayan ... banyak hafalan terutama Ulum Al-Quran dan istilah-istilah tajwid yg jarang dipakai. Terasa sekali jari-jemari akan pegal menulis jawaban saat ujian tulis atau lidah yg kurang kompak dengan hafalan tajwid saat diuji tilawah di hadapan tim juri :-) Maklumlah demam panggung dan grogi saat hafalan membludak di kepala.

Saya mengakui langkah sertifikasi dari pemerintah ini bagus meski tak semua guru atau calon guru mengaji (yg belum bersertifikat) merasakan hal ini berguna bagi mereka. Tujuannya jelas, seperti yg dicantumkan dlm situs QTRS, yaitu utk menghasilkan guru-guru mengaji yg kompeten, menyeragamkan  metode pengajaran yg terstruktur mulai dari dasar hingga mahir, dan terpenting agar para guru secara kontinu meningkatkan ilmu tentang al-Quran dan ketrampilan mengajarnya (pedagogy). DQS pun aktif meluncurkan kursus-kursus yg diperlukan, kalau tak salah mereka namakan dgn program QTT (Quran Teachers' Training). Dengan mengikuti modul-modul QTT para peserta ujian berkesempatan utk meningkatkan kategori QTRS mereka di kemudian hari.

Di akhir acara penyerahan ijazah, ketua tim juri kembali mengingatkan peserta agar selalu menjaga akhlak dan nama baik sesama guru al-Quran selama menyebarluaskan ilmu, menaati tiap arahan yg diberikan QTSC, dan bersemangat utk meningkatkan kualitas ilmu dgn mengikuti pengajaran yg sejalan dgn prinsip syar'i dan diterima oleh QTSC. Ini Singapura, semua perlu aturan main yg bertanggung jawab agar memberi kebaikan pada semua pihak (murid, guru, institusi, dan masyarakat). 

Sekali lagi selamat ! Semoga menjadi ilmu yg berkah dan ladang amal yg tak akan putus hingga hari akhir. 

Ayo mari menyusul !
Majlis Penyampaian Sijil QTRS 30-10-2011 11AM


No comments:

Post a Comment