
Bandingkan dengan halte yg disia-siakan atas nama *proyek* di Jakarta. Halte bus tanpa lampu dan informasi. Halte yg diabaikan, baik oleh penumpang maupun supir bus angkutan, karena bus tak pernah menghampiri halte sehingga penumpang pun rela menunggu di luar saja. Penikmat halte yg dibangun dgn pajak uang rakyat ini hanyalah penumpang yg kesal menunggu bus yg tak kunjung tiba saat hujan atau pedagang asongan yg kebetulan berjualan di dalam nya ... membayar lapaknya kepada preman pengelola halte tak bertuan ini. Sungguh mengherankan seorang preman merasa lebih memiliki halte ini dibanding Pemda yg telah membuatnya. Halte yg mestinya menjadi sumber pendapatan daerah justru menjadi liabilitas (kotor, gelap, sumber nyamuk, copet) dan akhirnya patut dirobohkan *sebelum ia sempat berjasa* karena sudah tak cocok lokasinya !
Hmm apalagi jika iklannya heboh seperti ini, pasti bayarannya lebih besar lagi :-)
*tulisan terkait halte-bus-untuk-helipad.html
No comments:
Post a Comment