Kami memasuki gerbang Singapore Botanical Garden ini hampir jam 09:30 pagi. Jelas saja matahari sudah mendaki dengan sinar terang benderang yg membuat taman ini berhawa 30°C. Angin berhembus malu-malu, tak mampu menyingkirkan udara panas pagi itu. Apalagi taman yg menghadap gerbang belakang kebun raya ini, yg berhampiran dengan MRT, memiliki sedikit pohon-pohon besar yg rindang dibandingkan jika kita masuk lewat pintu utama di jalan Napier.
Alhamdulillah ada beberapa gazebo yg dapat dihuni utk berteduh. DuoS dapat menikmati makan pagi dulu di bawahnya. Oke lah dengan modal kipas angin plastik yg berjuang mengusir panas dari kepala mereka. Selesai makan keduanya ngantuk berat dan tidur dulu. Tidak lama, sejam lebih dikit. Pelajaran yg dapat diambil: kalau mau bawa bayi ke sini berangkatlah usai Subuh (sebelum jam 7) sehingga bisa pulang sebelum jam 10 pagi atau sekalian sore hari menjelang Magrib.
Lihat saja foto2 si kembar ...
Saat dibawa berjalan keliling, Shalihah tetap ON, bernyanyi mulutnya. Sementara Shalih lama-kelamaan mengantuk dan tertidur lagi di antara sinar matahari yg kadang terhalang rindang dedaunan dan angin sepoi-sepoi. Akhirnya saya berhenti sejenak mendorong stroller, menurunkan Shalihah untuk lesehan di atas rerumputan teduh. Si Uni senang bisa duduk di tanah yg datar :-) Dpt pula punya mainan baru mengumpulkan daun-daun kering dan mencabuti rumput-rumput gajah pendek itu.
Benar-benar taman yg terawat. Entah serangga pada ngumpet krn saking panasnya, sudah hampir 32-33°C suhunya, atau memang mereka menghilang krn pemeliharaan kebun yg seksama. Makanya ada rasa aman membiarkan Shalih terlelap di stroller dan mendudukkan Shalihah di rumput. Tak ada nyamuk kebun ataupun semut (baik kecil ataupun salimbado/rangrang yg hitam/merah besar itu hii ...). Paling juga celana panjang si uni yg jadi becek krn ada bbrp bagian tanah yg masih lembab krn embun pagi hari yg belum mengering terlindung dari matahari.
Menjelang Zuhur kami bergerak pulang menuju MRT. Memang sudah niat akan naik MRT lagi setelah sekian lama cuti :-) Kereta jalur jingga ini memang relatif baru dan gerbongnya sepi penumpang di akhir pekan. Hmm ... akhirnya merasakan "segarnya" ruang AC lagi. DuoS dengan nikmatnya minum susu di dalamnya (ada larangan makan minum di MRT kecuali untuk balita he..he..). Hampir setengah jam di dalam jalur kuning, kami perlu tukar ke jalur hijau di stasiun Paya Lebar. Nah di sini gerbong lumayan padat dan untungnya hanya dua stasiun saja hingga Kembangan.
Total perjalanan dengan MRT sekitar 40 menitan. Untuk sampai ke rumah masih harus nyambung lagi dengan taksi. Yah ...alamat gerah lagi nih :-) Lihat aja ekspresi keduanya di foto pojok kanan atas ... nunggunya lama lagi. Petualangan banget apalagi pakai baju tangan panjang, sebab mama nya berfikir takut kembar digigit nyamuk di kebun. Alhamdulillah tiba di rumah, keduanya langsung ganti baju dan shower agar segar kembali. Zzz .... zzz....
Alhamdulillah ada beberapa gazebo yg dapat dihuni utk berteduh. DuoS dapat menikmati makan pagi dulu di bawahnya. Oke lah dengan modal kipas angin plastik yg berjuang mengusir panas dari kepala mereka. Selesai makan keduanya ngantuk berat dan tidur dulu. Tidak lama, sejam lebih dikit. Pelajaran yg dapat diambil: kalau mau bawa bayi ke sini berangkatlah usai Subuh (sebelum jam 7) sehingga bisa pulang sebelum jam 10 pagi atau sekalian sore hari menjelang Magrib.
Lihat saja foto2 si kembar ...
Saat dibawa berjalan keliling, Shalihah tetap ON, bernyanyi mulutnya. Sementara Shalih lama-kelamaan mengantuk dan tertidur lagi di antara sinar matahari yg kadang terhalang rindang dedaunan dan angin sepoi-sepoi. Akhirnya saya berhenti sejenak mendorong stroller, menurunkan Shalihah untuk lesehan di atas rerumputan teduh. Si Uni senang bisa duduk di tanah yg datar :-) Dpt pula punya mainan baru mengumpulkan daun-daun kering dan mencabuti rumput-rumput gajah pendek itu.
Benar-benar taman yg terawat. Entah serangga pada ngumpet krn saking panasnya, sudah hampir 32-33°C suhunya, atau memang mereka menghilang krn pemeliharaan kebun yg seksama. Makanya ada rasa aman membiarkan Shalih terlelap di stroller dan mendudukkan Shalihah di rumput. Tak ada nyamuk kebun ataupun semut (baik kecil ataupun salimbado/rangrang yg hitam/merah besar itu hii ...). Paling juga celana panjang si uni yg jadi becek krn ada bbrp bagian tanah yg masih lembab krn embun pagi hari yg belum mengering terlindung dari matahari.
Menjelang Zuhur kami bergerak pulang menuju MRT. Memang sudah niat akan naik MRT lagi setelah sekian lama cuti :-) Kereta jalur jingga ini memang relatif baru dan gerbongnya sepi penumpang di akhir pekan. Hmm ... akhirnya merasakan "segarnya" ruang AC lagi. DuoS dengan nikmatnya minum susu di dalamnya (ada larangan makan minum di MRT kecuali untuk balita he..he..). Hampir setengah jam di dalam jalur kuning, kami perlu tukar ke jalur hijau di stasiun Paya Lebar. Nah di sini gerbong lumayan padat dan untungnya hanya dua stasiun saja hingga Kembangan.
Total perjalanan dengan MRT sekitar 40 menitan. Untuk sampai ke rumah masih harus nyambung lagi dengan taksi. Yah ...alamat gerah lagi nih :-) Lihat aja ekspresi keduanya di foto pojok kanan atas ... nunggunya lama lagi. Petualangan banget apalagi pakai baju tangan panjang, sebab mama nya berfikir takut kembar digigit nyamuk di kebun. Alhamdulillah tiba di rumah, keduanya langsung ganti baju dan shower agar segar kembali. Zzz .... zzz....