Di Akhirat kelak, bangsa ayam tak akan di minta pertanggung jawaban, beda halnya dengan bangsa manusia yg harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya, tak ada ayam yg masuk neraka, tapi banyak manusia yg akan disiksa di neraka karena kesalahannya di dunia. Mudah mudahan manusia masih memiliki hati yg lebih besar dari yg kita miliki, utk bisa bertindak sesuai hati nuraninya, kita sebagai makhluk Tuhan yg mengabdi pada manusia, marilah kita bertindak sesuai tugas kita masing2, kalau manusia masih berbuat hal2 yg tidak baik, merugikan kita, biarlah Tuhan yg Maha Bijaksana memberikan balasannya. Pidato ayam cemani yg bijaksana tsb menutup pertemuan para ayam dan disambut kokokan seru dari semua ayam dan ditutup dg lengkingan keras suara kokok ayam jago, menutup pertemuan yg menjelang subuh tsb, sekalian membangunkan manusia yg masih tidur terlelap, Mengingatkan kita semua bahwa matahari sebentar lagi akan terbit. Hidup ini adalah perjuangan, Matahari telah terbit. Hari ini adalah hari perjuangan dg semangat baru. Majulah!
Dec 10, 2005
Kisah Negeri Ayam
Di Akhirat kelak, bangsa ayam tak akan di minta pertanggung jawaban, beda halnya dengan bangsa manusia yg harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya, tak ada ayam yg masuk neraka, tapi banyak manusia yg akan disiksa di neraka karena kesalahannya di dunia. Mudah mudahan manusia masih memiliki hati yg lebih besar dari yg kita miliki, utk bisa bertindak sesuai hati nuraninya, kita sebagai makhluk Tuhan yg mengabdi pada manusia, marilah kita bertindak sesuai tugas kita masing2, kalau manusia masih berbuat hal2 yg tidak baik, merugikan kita, biarlah Tuhan yg Maha Bijaksana memberikan balasannya. Pidato ayam cemani yg bijaksana tsb menutup pertemuan para ayam dan disambut kokokan seru dari semua ayam dan ditutup dg lengkingan keras suara kokok ayam jago, menutup pertemuan yg menjelang subuh tsb, sekalian membangunkan manusia yg masih tidur terlelap, Mengingatkan kita semua bahwa matahari sebentar lagi akan terbit. Hidup ini adalah perjuangan, Matahari telah terbit. Hari ini adalah hari perjuangan dg semangat baru. Majulah!
Dec 5, 2005
Nov 29, 2005
Back to 0-1
// This file calculates Ck of given k
#define R_in R15
#define R_loop R14
#define R_out R13
#define R_s1 R12
#define R_s3 R11
.code
.org 0
ldi R_in 0 3 // Enter data, k
addi R_in R_in 0x10 // k = k+10
mvr R_out 0 R_in 0 8 0 // Copy data
mvr R_s1 0 R_in 7 1 0 // R_s1 initial value = R_in[7]
ldi R_loop 0 7 // 0..MSB-1
_A:
shi R_in R_in 1 0 0
mvr R_s3 0 R_in 7 1 0 // Get next bit
xor R_s1 R_s1 R_s3 0
decibr R_loop 1 _A 0
nop
subi R_s1 R_s1 1
brz _B 0
nop
addi
R_out R_out 0x80
_B:
nop // if even, do nothing
nop
break
Nov 20, 2005
Making a DivX Movie CD
The good thing about this player is because it supports latest DivX format (one unique thing we want to try) . We would like try this format since we have some AVI files in DivX format from Harun Yahya spectacular series. Other formats and newest features of what a best DVD player should have also supported mostly.
It is as simple as dragging the DivX file to the CDRW drive to start writing the file onto the CD. Simple as that ! Once you have the 650+ MB file on that CD you are ready to play in in the player. The player will recognize the filename automatically and start playing it.
One tip: Ensure that the AVI file (DivX movies) that you choose are playable with native DivX player ver. 6.0 from divxnetworks.inc before start writing the CD.
Nov 16, 2005
Etos Pendongkrak Gairah Kerja! (Jangan Cuma "5-Ng")
Hampir semua orang pernah mengalami gairah kerjanya melorot. "Itu lumrah," kata Jansen Sinamo, ahli pengembangan sumber daya manusia dari Institut Mahardika, Jakarta. Meski lumrah, "impotensi" kerja harus diobati.
Cara terbaik untuk mengatasinya, menurut Jansen, dengan langsung membenahi pangkal masalahnya, yaitu motivasi kerja. Itulah akar yang membentuk etos kerja. Secara sistematis, Jansen memetakan motivasi kerja dalam konsep yang ia sebut sebagai "Delapan Etos Kerja Profesional". Sejak 1999, ia aktif mengampanyekan gagasan itu lewat berbagai pelatihan yang ia lakukan.
Memahat yang tak terlihat
Etos pertama: kerja adalah rahmat.
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan. Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun. Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan,
Punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu
anugerah yang patut disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja ogah- ogahan.
Etos kedua: kerja adalah amanah.
Apa pun pekerjaan kita, pramuniaga, pegawai negeri, atau anggota DPR, semua adalah amanah. Pramuniaga mendapatkan amanah dari pemilik toko.
Pegawai negeri menerima amanah dari negara.
Anggota DPR menerima amanah dari rakyat.
Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
Etos ketiga: kerja adaah panggilan.
Apa pn profesi kita, perawat, guru, penulis, semua adalah darma. Seperti darma Yudistira untuk membela kaum Pandawa.
Seorang perawat memanggul darma untuk membantu orang sakit.
Seorang guru memikul darma untuk menyebarkan ilmu kepada para muridnya.
Seorang penulis menyandang darma untuk menyebarkan informasi tentang kebenaran kepada masyarakat.
Jika pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap pada diri sendiri, "I'm doing my best!" Dengan begitu kita tidak akan merasa puas jika hasil karya kita kurang baik
mutunya.
Etos keempat: kerja adalah aktualisasi.
Apa pun pekerjaan kita, entah dokter, akuntan, ahli hukum, semuanya bentuk aktualisasi diri. Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa "ada".
Bagaimanapun sibuk bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekenjaan. Secara alami, aktualisasi diri itu bagian dari kebutuhan psikososial manusia. Dengan bekerja, misalnya, seseorang bisa berjabat tangan dengan rasa pede ketika berjumpa koleganya. "Perkenalkan, nama saya Miftah, dari Bank Kemilau." Keren `kan?
Etos kelima: kerja itu ibadah.
Tak peduli apa pun agama atau kepercayaan kita, semua pekerjaan yang halal merupakan ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata. Jansen mengutip sebuah kisah zaman Yunani kuno seperti ini:
Seorang pemahat tiang menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengukir sebuah puncak tiang yang tinggi. Saking tingginya, ukiran itu tak dapat dilihat langsung oleh orang yang berdiri di samping tiang. Orang-orang pun bertanya, buat apa bersusah payah membuat ukiran indah di tempat yang tak terlihat? Ia menjawab, "Manusia memang tak bisa menikmatinya. Tapi Tuhan bisa melihatnya."
Motivasi kerjanya telah berubah menjadi motivasi transendental.
Warisan tak ternilai
Etos keenam: kerja adalah seni
Apa pun pekerjaan kita, bahkan seorang peneliti pun, semua adalah seni. Kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi. Jansen mencontohkan Edward V Appleton, seorang fisikawan peraih nobel. Dia mengaku, rahasia keberhasilannya meraih penghargaan sains paling bergengsi itu adalah karena dia bisa menikmati pekerjaannya.
"Antusiasmelah yang membuat saya mampu bekerja berbulan-bulan di laboratorium yang sepi," katanya. Jadi, sekali lagi, semua kerja adalah seni. Bahkan ilmuwan seserius Einstein pun menyebut rumus- rumus fisika yang njelimet itu dengan kata sifat beautiful.
Etos ketujuh: kerja adalah kehormatan.
Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang kepada kita.
Jansen mengambil contoh etos kerja Pramoedya Ananta Toer. Sastrawan Indonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis), meskipun ia dikucilkan di Pulau Buru yang serba terbatas. Baginya, menulis merupakan sebuah kehormatan. Hasilnya, kita sudah mafhum. Semua novelnya menjadi karya sastra kelas dunia.
Etos kedelapan: kerja adalah pelayanan.
Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama. Pada pertengahan abad ke-20 di Prancis, hidup seorang lelaki tua sebatang kara karena ditinggal mati oleh istri dan anaknya. Bagi kebanyakan orang,
kehidupan seperti yang ia alami mungkin hanya berarti menunggu kematian. Namun bagi dia,
tidak. Ia pergi ke lembah Cavennen, sebuah daerah yang sepi. Sambil menggembalakan domba, ia memunguti biji oak, lalu menanamnya di sepanjang lembah itu. Tak ada yang membayarnya. Tak ada yang memujinya. Ketika meninggal dalam usia 89 tahun, ia telah meninggalkan sebuah warisan luar biasa, hutan sepanjang 11 km! Sungai-sungai mengalir lagi. Tanah yang semula tandus menjadi subur. Semua itu dinikmati oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal. Di Indonesia semangat kerja serupa bisa kita jumpai pada Mak Eroh yang membelah bukit untuk mengalirkan air ke sawah-sawah di desanya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Juga pada diri almarhum Munir, aktivis Kontras yang giat membela kepentingan orang-orang yang teraniaya.
"Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan dilengkapi keinginan untuk berbuat baik," kata Jansen. Dalam bukunya Ethos21, ia menyebut dengan istilah rahmatan lii alamin (rahmat bagi sesama).
Pilih cinta atau kecewa
Menurut Jansen, kedelapan etos kerja yang ia gagas itu bersumber pada kecerdasan emosional spiritual. Ia menjamin, semua konsep etos itu bisa diterapkan di semua pekerjaan.
"Asalkan pekerjaan yang halal," katanya. "Umumnya, orang bekerja itu kan hanya untuk nyari gaji. Padahal pekerjaan itu punya banyak sisi," katanya. Kerja bukan hanya untuk mencari makan, tetapi juga mencari makna. Rata-rata kita menghabiskan waktu 30 - 40 tahun untuk bekerja. Setelah itu pensiun, lalu manula, dan pulang ke haribaan Tuhan. "Manusia itu makhluk pencari makna. Kita harus berpikir, untuk apa menghabiskan waktu 40 tahun bekerja. Itu `kan waktu yang sangat lama," tambahnya.
Ada dua aturan sederhana supaya kita bisa antusias pada pekerjaan.
Pertama, mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat. Dengan begitu, bekerja akan terasa sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Jika aturan pertama tidak bisa kita dapatkan, gunakan aturan kedua: kita harus belajar mencintai pekerjaan.
Kadang kita belum bisa mencintai pekerjaan karena belum mendalaminya dengan benar. "Kita harus belajar mencintai yang kita punyai dengan segala kekurangannya," kata sarjana Fisika ITB yang lebih suka dengan dunia pelatihan sumber daya manusia ini. Hidup hanya menyediakan dua pilihan: mencintai pekerjaan atau mengeluh setiap hari. Jika tidak bisa mencintai pekerjaan, maka kita hanya akan memperoleh "5-ng": ngeluh, ngedumel, ngegosip, ngomel, dan ngeyel. Jansen mengutip filsuf Jerman, Johann Wolfgang von Goethe, "It's not doing the thing we like, but liking the thing we have to do that makes life happy."
"Dalam hidup, kadang kita memang harus melakukan banyak hal yang tidak kita sukai. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Tidak mungkin kita mau enaknya saja. Kalau suka makan ikan, kita harus mau ketemu duri," ujar pria yang kerap disebut sebagai Guru Etos ini. Dalam dunia kerja, duri bisa tampil dalam berbagai macam bentuk. Gaji yang kecil, teman kerja yang tidak menyenangkan, atasan yang kurang empatik, dan masih banyak lagi. Namun, justru dari sini kita akan ditempa untuk menjadi lebih berdaya tahan. Bukan gila kerja.
Dalam urusan etos kerja, bangsa Indonesia sejak dulu dikenal memiliki etos kerja yang kurang baik. Di jaman kolonial, orang-orang Belanda sampai menyebut kita dengan sebutan yang
mengejek, in lander pemalas. Ini berbeda dengan, misalnya, etos Samurai yang dimiliki bangsa Jepang. Mereka terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan ulet. Namun, Jansen menegaskan, pekerja keras sama sekali berbeda dengan workaholic. Pekerja keras bisa membatasi diri, dan tahu kapan saatnya menyediakan waktu untuk urusan di luar kerja. Sementara seorang workaholic tidak. Dalam pandangan Jansen, kondisi kerja yang menyenangkan adalah kerja bareng semua pihak. Bukan hanya bawahan, tapi juga atasan.
Sering seorang atasan mengharapkan bawahannya bekerja keras, sementara ia sendiri secara tidak sengaja melakukan sesuatu yang melunturkan semangat kerja bawahan. Jansen memberi contoh, atasan yang mengritik melulu jika bawahan berbuat keliru, tapi tak pernah memujinya jika ia menunjukkan prestasi. Secara manusiawi hal itu akan menyebabkan bawahan kehilangan semangat bekerja.
Buat apa bekerja keras, toh hasil kerjanya tak akan dihargai. Ingat, pada dasarnya manusia menyukai reward. Konosuke Matsushita, pendiri perusahaan Matsushita Electric Industrial
(MET) punya teladan yang bagus. Pada zaman resesi dunia tahun 1929-an, pertumbuhan
ekonomi Jepang anjiok tajam. Banyak perusahaan mem-PHK karyawan. MEI pun terpaksa memangkas produksi hingga separuhnya. Namun, Matsushita menjamin tak ada satu karyawan pun yang bakal terkena PHK. Sebagai gantinya, ia mengajak semua karyawan bekerja keras. Karyawan-karyawan bagian produksi dilatih untuk menjual. Hasilnya benar-benar ruarrr biasa.
Mereka bisa berubah menjadi tenaga marketing andal, yang membuat Matsushita menjadi salah satu perusahaan terkuat di Jepang.
Bagaimana dengan Anda?
Oct 22, 2005
Syarat Menggapai Takwa
Assalaamualaikum wr wb,
Iftar bersama IMAS 22 Oktober 2005
Lokasi: Sims View #16-02
Agenda
(1) Tilawah Quran dan Terjemahan
QS Yusuf 104 - 111
(2) Nasehat (Tausiyah)
Topik: Syarat-syarat menggapai takwaPemateri menerangkan enam syarat yang diperlukan untuk menggapai derajat takwa di sisi Allah SWT
(2.1) Ikhlas
- Keikhlasan mutlak harus dimiliki dalam setiap rangkaian kegiatan. Berniatkan segalanya hanya karena dan untuk Allah.
- Tidak mensekutukan Allah dengan tandingan lain dan memurnikan ketaatan hanya pada Nya.- Disebutkan dalam beberapa ayat seperti: QS Az Zumar 2 dan Al Bayyinah 5
- Shaum/Puasa Ramadhan adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk mendidik sifat ikhlas karena dalam melaksanakan shaum amatlah kecil celah untuk kita berbuat riya (pamer bahwa sedang berpuasa). Ganjaran shaum Ramadhan adalah langsung dari Allah SWT dan tiada yang mengetahui betapa besar nilainya.
- Ada dua kebahagiaan yang akan diterima oleh orang yang melaksanakan shaum:
(1) Kebahagiaan saat berbuka setelah shaum sepanjang hari. (2) Kebahagiaan di hari akhir saat bertemu Allah (Rabb Sang Pencipta) dan mendengarkan pahala shaum tsb. Kebahagiaan nomor
(2) adalah kebahagian yang paling utama yang diharapkan orang-orang bertakwa.
(2.2) Berorientasi hari akhir
- Allah berfirman di dalam QS Yusuf 109 "... dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? ".
- Rasulullah SAW bersabda, ''Orang yang cerdas adalah orang yang pandai menghisab dirinya di dunia dan beramal untuk kehidupan setelah mati sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya suka berharap kepada Allah tanpa melakukan apa-apa.'' (HR Tirmidzi).
- Pilihan-pilhan dalam hidup seperti dalam mencari kerja, istri, jenis hiburan haruslah berpedoman kepada hari akhir dan bukan untuk kesenangan jangka pendek sesaat saja.
(2.3) Qanaah
- Merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT.
- Qanaah adalah awal dari proses syukur (QS Ibrahim 7).
- Menghindari menumpuknya sifat rakus, taba, dan lomak dalam hati (QS at Takatsur)
Sebenarnya ada tiga syarat lagi yang ingin disampaikan namun karena azan berbuka puasa hampir tiba maka pembahasan dicukupkan sampai di sini. Insya Allah akan dilanjutkan dalam kesempatan pertemuan yang akan datang.
(3) Diskusi
(Q1) Makanan, minuman, dan istri menjadi "haram" di siang hari bulan Ramadhan.
(A1) Maksud di sini adalah perbuatan memakan, meminum, dan berhubungan suami istri nya yang diharamkan.
Oct 20, 2005
Oct 15, 2005
Refleksi di Akhir Kenabian Rasulullah SAW
Assalaamualaikum wr wb,
Iftar bersama IMAS 15 Oktober 2005
Lokasi: 419 Canberra Rd #14-399
Agenda
(1) Tilawah Quran dan Terjemahan
(2) Perkenalan (Ta'aruf) dari 24 IMAS wan yang hadir
(3) Nasehat (Tausiyah)
Topik: Refleksi dari sirah hari-hari terakhir Rasulullah SAW (diambil dari buku ...)
Ada beberapa peristiwa penting yang dicatat pada hari-hari terakhir tsb.
(3.1) Sakitnya putra terakhir Rasulullah SAW
- Dalam sirah ini dikenal tiga putra Rasul yaitu Qosim dan Abdullah (dari Khadijah r.a) dan terakhir Ibrahim (dari Maria Qibtiyah r.a, seorang mantan budak yang dimerdekakan Rasul). Sementara dari keempat putrinya (semuanya dari Khadijah ra - Zainab, Ruqayyah, Ummu Khulsum, Fatimah), hanya Fatimah yang tetap tinggal di dekat Rasul sementara yang lain telah wafat .
- Ibrahim bin Muhammad tinggal di desa bersama ibu susuannya Umm Saif di saat Rasul pergi perang Tabuk. Sakit Ibrahim yang masih menyusu ini terjadi beberapa bulan setelah Rasul pulang dari Tabuk. Sakit parah ini tidak lama dan berakhir dengan kematian.
- Tak kuasa Rasul menahan sedih dan hampir rubuh apabila tidak dibimbing Abdurrahman bin Auf ra. Kesedihan Rasul menunjukkan sisi kemanusiaan yang tak dapat hilang meski beliau seorang Rasul. Ketika air mata beliau mengalir Abdurrahman bin ‘Auf bertanya: “Apakah Anda menangis wahai Rasulullah sementara engkau melarang kami untuk menangisi orang mati ?” Rasul menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak
mengucapkan kecuali yang diridhai Allah SWT. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR. Al-Bukhari). Jadi yang dilarang Rasul adalah menangis dengan jeritan/lolongan yang tidak terkontrol.
- Rasul pula melanjutkan:"Aku tidak melarang orang berduka cita, tapi yang kularang menangis dengan suara keras. Apa yang kamu lihat padaku sekarang ialah pengaruh cinta dan kasih di dalam hati. Orang yang tiada menunjukkan kasih sayangnya, orang lain pun tiada akan menunjukkan kasih sayang kepadanya."
(3.2) Pemakaman Ibrahim
- Ibrahim dimakamkan di Baqi'. Selesai pemakaman, Rasul memercikkan air di atas kubur tsb dan berkata: "Sebenarnya ini tidak membawa kerugian, juga tidak mendatangkan keberuntungan. Tetapi hanya akan menyenangkan hati orang yang masih hidup. Apabila orang mengerjakan sesuatu, Tuhan lebih suka bila dikerjakan secara sempurna."
- Pada hari yang sama kebetulan terjadi pula Gerhana Matahari. Sebagaimana umat-umat beragama terdahulu (baca: Islam dan Peradaban oleh Nurcholis Madjid) beberapa kaum muslimin mencoba mengaitkan kejadian ini dengan mukjizat. Rasul tidak terhibur dengan kata-kata mereka dan tidak tinggal diam dengan orang-orang yang mengatakan bahwa matahari telah jadi gerhana karena kematian Ibrahim. Rasul bersabda "Matahari dan Bulan adalah tanda kebesaran Tuhan, yang tidak akan jadi gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Bila kalian nampak peristiwa tsb. berlindunglah dengan zikir kepada Allah dengan shalat dan doa."
- Di sini jelas bahwa Muhammad SAW adalah seorang jujur dan tak pernah berdusta sekalipun dalam kondisi yang sangat sedih dan genting.
(3.3) Rasul menyelesaikan tugas-tugasnya
- Ditandai dengan telah bersatunya jazirah Arab ke dalam Islam.
Prosesnya ada yang singkat seperti kisah Khalid bin Walid yang diutus ke Najran, ada yang panjang dengan perjanjian-perjanjian, ataupun yang memerlukan pertikaian dahulu.
(3.4) Pelaksanaan haji Wada
- Ada riwayat menyatakan Rasul pernah berhaji dua kali sebelumnya. Namun haji Wada ini adalah paling istimewa karena diikuti oleh rombongan yang amat besar (kurang lebih 120 ribu orang) dari berbagai kabilah dan sudah mengikuti aturan baku yang kita kenal sebagai manasik haji sampai hari ini.
- Berkumpulnya beragam penduduk ini menunjukkan bahwa Islam telah dapat menyatukan berbagai suku bangsa saat itu. Satu tahun sebelum haji Wada (9H), rombongan haji di bawah pimpinan Ali bin Abi Thalib ra telah merintis aturan baku tsb (misalnya orang kafir tidak boleh lagi pergi naik haji pada tahun-tahun selanjutnya, melarang orang-orang yang thawaf
bertelanjang).
- Rasul menunaikan thawaf, sai, dan selanjutnya melepas ihram. Rasul menyuruh bagi siapa saja yang tiada membawa hewan untuk disembelih untuk membuka ihramnya dan menghalalkan apa saja yang haram selama ihram. Beberapa sahabat ragu-ragu melepas ihramnya dan ini membuat Rasul gusar. Setelah mengetahui hal tsb ribuan kaum muslimin, termasuk istri-istri Rasul dan Fatimah ra juga melepaskan pakaian ihramnya. Yang masih mengenakan pakaian ihram hanya mereka yang membawa ternak kurban.
(3.5) Khutbah haji Wada di Namira (Arafah)
- Khutbah yang amat terkenal (9 Zulhijjah 10H).
- Sementara Rasul berkhutbah, seorang relayer bernama Rabi'a bin Umayya mengulanginya kalimat demi kalimat, agar para hadirin benar-benar mengerti dan mengingat apa yang disampaikan Rasul.
- Setelah pada sampai pada akhir khutbah, Rasul menutupnya dengan berkata "Ya Allah ! Sudahkah kusampaikan ?!" Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!". Lalu kata Rasul: "Ya Allah, saksikanlah ini!".
- Khutbah ini mejadi hadits yang mutawatir karena begitu banyaknya perawi yang meriwayatkan.
- Kemudian Rasul wukuf dan di malam hari turunlah QS 5.3 (Hari inilah Kusempurnakan Agamamu).
(4) Kesimpulan
- Rasulullah memiliki sisi kemanusiaan yang amat dalam.
- Mitologi atau mengaitkan mitos-mitos dengan peristiwa kehidupan adalah amat dibenci oleh Islam.
- Rasulullah SAW tetap mempertahankan hak dan kejujurannya yang sungguh-sungguh meskipun dalam keadaan
kesedihan dan keharuan yang amat dalam.
- Haji Wada merangkum kegiatan manasik haji yang benar dan wajib diikuti sampai kini.
- Hayati isi khutbah Rasulullah SAW pada haji Wada karena isinya yang begitu penting.
Oct 10, 2005
6 Ramadhan 1426
Flat kami di kota Singa ini tidak terlalu jauh dari kompleks Masjid Muhajirin. Mesjid pertama yang didirikan MUIS (MUI nya Singapura) di utara Singapura, tepatnya di daerah Toa Payoh - Bishan. Gedung MUIS ini ada di sebelah mesjid (lihat foto).
Dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menitan, namun perlu ekstra tenaga untuk menaiki overpass (jembatan penyeberangan) yang melintasi jalan besar Braddel Rd. Jembatan ini di bangun mengingat sudah banyak korban akibat menyeberang tanpa hati-hati. Bayangkan saja enam jalur di bawahnya !
Kemudahan memperoleh informasi lewat internet turut membuat semarak informasi tentang masjid-masjid di Singapura. Coba saja tengok lelaman www.mosque.org.sg ... indah kan :-). Jauh sebelum masjid ini berdiri memang telah banyak surau/langgar dengan nuansa kampung namun kapasitas jamaah nya tidak banyak. Di awal April 1977 mesjid ini resmi di buka, warga Islam tempatan begitu gembira, mengingat inilah mesjid pertama yang di bina dengan memanfaatkan sokongan dana Tabung Pembinaan Mesjid (MBF = Mosque Building Fund).
Malam keenam ini jamaah shalat tarawih masih ramai. Alhamdulillaah ada empat shaf yang istiqamah menunaikan 23 rakaat (10x2 + 2 + 1). Meski imam tarawih nya bergiliran tiap dua hari namun bacaan ayatnya standar mengikut Juz Amma dari at- Takatsur hingga al-Lahab.
Mungkin awal tahun depan mesjid ini siap direnovasi besar-besaran dengan program Hijrah-2 nya. Akan didirikan mesjid lantai tiga, gedung MUIS, dan sekolah madrasah al-Irsyad. Madrasah ini sampai sekarang masih menumpang di lokasi lain.
Oct 8, 2005
Konsistensi Ibadah
Iftar bersama IMAS 8 Oktober 2005
Lokasi: 198 Pasir Ris St. 12 #12-122
Agenda
(1) Tilawah Quran dan Terjemahan Q.S Al Baqarah 183 - 186
(2) Tausiyah (Nasehat)
- Shaum mendidik kita untuk mencapai derajat takwa kepada Allah SWT.
- Kita perlu mensyukuri kondisi kondusif dalam melaksanakan ibadah shaum Ramadhan di Singapura ini. Suasana yang dapat membawa kita melaksanakan ibadah dengan lebih bersemangat. Banyak syarahan (majelis ilmu) di mesjid-mesjid yang dapat mengingatkan dan menambah pengetahuan agama di bulan Ramadhan ini.
- Bagaimana menjaga suasana kondusif ini selepas Ramadhan adalah dengan tetap proaktif mencari ilmu agama dengan menghadiri majelis-majelis ilmu tsb. Baik yang diadakan IMAS sebulan sekali, hadir di pengajian intensif mingguan, atau hadir di acara-acara mesjid.
- Perlunya mencari kawan yang dapat menjaga iman dan takwa kita. Mengingatkan di saat kita kehilangan pegangan dan memberi semangat untuk terus meningkatkan amalan yang baik.
(3) Tanya jawab
(Q1) Bolehkah kita beribadah mengharapkan bonus pahala berlipat ganda dalam bulan Ramadhan
(A1-1) Pada intinya boleh, asal semata-mata mengharapkan ridha dan hadiah dari Allah.Ini adalah sesuatu yang wajar selama ibadah tersebut ikhlas lillaahi ta'ala.
(A1-2) Islam menerangkan tentang "bisnis" dengan laba langsung dari Allah SWT (QS at Taubah 111) "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka ... ". Andaikata manusia tahu kemuliaan yang dapat diperoleh di bulan Ramadhan tentu mereka akan berharap agar kedua belas bulan dalam setahun dijadikan bulan Ramadhan seluruhnya.Dalam satu hadis qudsi Rasulullah bersabda bahawa Allah berfirman yang bermaksud: “Semua amal anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali shaum (puasa). Maka, sesungguhnya shaum itu semata-mata untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” – (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim). Bonus kemenangan (pahala) shaum semata-mata adalah hak istimewa Allah untuk memberi nilainya dan kuantitasnya tidak mungkin disebutkan.Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.
(A1-3) Tingkatan ibadah yang pertama adalah ikhlas untuk mencari pahala (QS at Taubah 111) dan lebih tinggi lagi adalah mencari ridha Allah (QS al Baqarah 207)
(Q2) Bagaimana cara agar ibadah tetap konsisten di luar bulan Ramadhan
(A2-1) Hadiri majelis ilmu untuk menjaga semangat dan ruhiyah di dalam mempelajari dan menegakkan ibadah.
(A2-2) Adalah sesuatu kewajaran karena sifat iman itu turun naik, kadang di atas kadang di bawah. Syarat pertama untuk merawat iman adalah ilmu, karena pupuk iman adalah ilmu. Syarat kedua adalah pergaulan yang baik. Dan syarat ketiga adalah beramal. Setiap dapat ilmu, amalkan dan terus amalkan (QS Al Ashr 3).
(Q3) Bagaimana menghitung zakat untuk properti (rumah) apabila kita memiliki rumah kedua, ketiga ... Terkait tentang bagaimana menghitung zakat penghasilan/profesi (apakah dari nett atau setelah sisa)
(A3-1) Allah telah menyatakan bahwa tiap manusia mengetahui keadaan dirinya sendiri. Anda sendiri yang mengetahui tentang harta Anda. Anda sendiri yang dapat bertanya secara jujur apakah ada keinginan untuk mengeluarkan zakat atau menghindarinya. Ada yang mau kontribusi ayat al Quran nya ??
(A3-2) Mengenai zakat penghasilan 2.5% tiap bulan lebih baik dikeluarkan dari penghasilan bersih yang diterima tiap bulan sebelum dikurangi cicilan, pengeluaran pokok, hutang, dll. Tentunya apabila penghasilan tsb sudah di atas nisab 85 gram emas. Dikhawatirkan apabila sudah dikurangi maka tiada yang tersisa untuk dizakatkan :-)
(Q4) Zakat untuk mahasiswa penerima beasiswa.
(A4-1) Beasiswa umumnya diperoleh dari dua jalan: Siswa kurang mampu secara finansial atau siswa berkepandaian yang dianugerahi beasiswa. Untuk beasiswa tanpa ikatan yang berupa pinjaman dan harus dikembalikan kemudian, maka tidak ada kewajiban untuk dizakatkan. Untuk beasiswa yang sifatnya hibah (hadiah) sebaiknya dizakatkan. Malahan ada pendapat yang menyatakan, bahwa zakatnya mengikuti zakat hadiah (hibah) yaitu sebesar 10%.
Oct 7, 2005
Sekapur Sirih
*Menata Hati* adalah beranda kami. Di mulai dari keinginan untuk dapat mengikat ilmu dengan tulisan dan di saat yang sama untuk dapat berbagi dengan sesama insan di alam maya ini.
Tercurah dari tulisan sederhana dua anak manusia yang berlayar di samudra kehidupan yang teramat luas dan menantang.
Wassalaamualaikum wr wb.