" ... bila payung kecil itu diletakkan di bawah tas ransel maka payung itu akan tertinggal di bus”
Bisikan ihsan itu tiba-tiba muncul saat saya akan mengambil surat kabar di dalam tas dan berniat membacanya dalam perjalanan feeder bus 10 menitan sebelum sampai halte depan rumah. Saya sadar namun saya melalaikan bisikan ihsan tersebut. Saya merasa cukup fit dan sadar bahwa saya akan bangkit dari tempat duduk, mengambil tas serta payung tsb sebelum turun bus. Rupanya inilah sumber malapetaka ! Bisikan setan justru tambah melenakan, ”... tenang saja toh bus ini sepi penumpang, sehingga saya dapat menempati sendiri dua kursi” Payung lipat basah terguyur hujan sebelum naik bus tadi kini tersimpan tenang di bawah ransel. Sepuluh menit kemudian adalah sejarah, payung lipat itu tertinggal ! Payung praktis dan kuat, yang begitu setia menemani selama tiga tahun, akhirnya berpindah tangan petang itu. Sadarnya pun setelah cukup lama setelah tiba di rumah, menonton TV, dan bincang-bincang dengan istri. Terlepas ini murni kelupaan, saya selalu sadar (meski terlambat) ada tiga pelajaran berharga di sini:
- Sifat lalai dan menunda waktu itu berbahaya.
- Tergesa-gesa bangkit dari kursi kendaraan tanpa memeriksa apa yang tertinggal
- Jangan meletakkan payung basah di atas kursi penumpang karena membuat kursi itu basah dan penumpang lain segan memakainya. It is a sin because it harms others !
Lupa mengembalikan buku ke perpus.
- Alasan: karena merasa hari ini masih Jumat dan batas waktu peminjaman adalah hari Sabtu.
- Kejadian: hari Sabtu ternyata amat sibuk dan meletihkan sehingga buku baru dikembalikan hari Minggu.
- Level kerusakan: denda $0.25 per buku per hari.
Lupa mencetak dokumen rapat yang seharusnya saya bawa pulang hari ini untuk dibaca saat akhir pekan.
- Alasan: karena sedang asyik mengetik email dan merasa malas menuju ruangan printer saat ini.
- Kejadian: saat ingat untuk pulang kantor jam sudah menunjukkan 17:57 dan saya harus bergegas mengejar bus jemputan yang berangkat pukul 18:00.
- Level kerusakan: saat rapat Senin paginya, saya bengong, tak ada referensi.
Lupa mematikan kipas angin
- Alasan: karena merasa dapat dilakukan sebelum keluar rumah. The fan location is so obvious, so I never miss it, to power it off easily.
- Kejadian: karena saat keluar rumah justru disibukkan dengan mencari kaos kaki sehingga mematikan kipas tak teringat.
- Level kerusakan: kipas angin panas karena ditinggal dalam kondisi menyala selama 10 jam nonstop di hari panas !
Lupa bayar kartu kredit karena sering menunda membayarnya hingga hari terakhir.
- Alasan: toh masih ada beberapa hari lagi, saya tak akan didenda.
- Kejadian: hari terakhir terlewat karena alasan teknis, lupa karena kesibukan dan tiba-tiba akses internet sedang down.
- Level kerusakan: late payment charges $45 + bunga 24% (atau $2.50 tergantung mana yang paling besar)
Terlewat shalat subuh padahal weker sudah berbunyi
- Alasan: tenang saja, weker itu bunyi 10 menit sebelum azan, jadi masih ada bonus mimpi sepuluh menitan lagi.
- Kejadian: biasanya saya akan tertidur 1 jam lagi sigggh ...
- Level kerusakan: sebentar lagi syuruk dan saya belum shalat !
Itulah tiga mata kuliah yang nilainya belum sempurna meski sudah saya ulang berkali-kali dalam semester kehidupan ini. Semua kisah di atas adalah nyata dan bukti dari hilangnya konsentrasi saat tergesa dan kelalaian mendengarkan bisikan ihsan. Kadang bukan bisikan lagi, malah sudah weker yang sampai bosan berteriak membangunkan atau istri yang bolak-balik mengingatkan [please forgive me honey, i am still retake my class].
Kita perlu merasa bersyukur karena masih ada yang mengingatkan, baik itu lewat bisikan ihsan, lewat weker, lewat kejutan dering telepon sahabat, lewat keramaian klakson di tempat parkir, lewat orang-orang terdekat kita. Nah tinggal bagaimana kita menyikapinya kan ... mau terlena sepakat dengan bisikan setan sehingga adrenalin dalam tubuh ini terpacu percuma atau mau hidup teratur.Makin modern zaman maka hidup ini akan berhadapan dengan sistem dan lingkungan yang makin kompleks, sementara tubuh dan otak kita makin tua dan tidak awas. Oleh karenanya luangkanlah cukup waktu untuk mendengarkan bisikan-bisikan ihsan tersebut sehingga otak ini tidak stres dan tubuh memiliki waktu cukup untuk bereaksi dengan baik. Semoga Allah tetap memberi kita petunjuk dan hikmah dari setiap kejadian hidup ini.
Jadi akhir pekan ini titip belikan payung baru dong yang ...
gambar payung dari sini.
No comments:
Post a Comment