Makanan cepat saji yang sejarahnya berasal dari kota Hamburg Jerman ini sudah lama dikutuk orang ramai karena didakwa junk food (makanan sampah). Hamburger dalam pikiran orang lapar adalah dua roti (bun mau pakai wijen atau tidak) yang diisi daging giling yang telah dimasak (patty) dan hiasan sayur (timun, tomat, bawang bombay) di tengahnya. Variasi yang ditemukan saat ini sudah beragam baik dari jenis dagingnya (ayam, kalkun, ikan), sayurannya, atau pelengkap lain seperti keju lapis (cheddar, slice).
Istilah makanan sampah ini umum, artinya tak terbatas untuk produk semacam hamburger, chip kentang (french fries, pommes), ayam goreng, pizza dan sejenisnya. Semua makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam, penyedap (vetsin, MSG) dan gula dalam kadar tinggi, namun kurang protein, vitamin, serat (dietary fiber), dan gizi-gizi lainnya adalah makanan sampah. Ramai orang percaya makanan sampah adalah penyumbang angka kematian yang disebabkan oleh kegemukan, sakit jantung, darah tinggi, dan diabetes (tipe dua). Istilah yang tepat dicetuskan oleh pemerintah Inggris yaitu HFSS (high fat salt and sugar) atau Balegagu dalam plesetan Indonesianya (banyak lemak garam gula).
Baca tabel dulu, baru pesan
O..ya kembali ke judul di atas. Dalam dua tahun terakhir ini McD gencar mempromosikan Our Food, Nutrition and You. Kampanye ini dibagikan pada leaflet di atas nampan alas makan. Bravo untuk inisiatif ini, semoga apa yang tercantum di kertas tsb atau di lelaman internet mereka sesuai dengan kondisi menu asli yang dipesan.
Nah di tabel tsb jelas terlihat bahwa hamburger memiliki kandungan lemak, kolestrol, dan garam yang paling rendah !Seratnya pun rata-rata saja (minimal ada 2 gram). Kesimpulannya hamburger lebih sehat dibanding "saudara besarnya" yang lain. Nilai kalori memang paling rendah (270 kcal), tapi ini sebanding koq dengan harganya yang juga paling murah (SGD 1.60 per Apr 2008).
- TIPS : Bahkan dengan pesan dua bungkus pun kadar kerusakannya masih rendah dibanding BigMac (SGD 4.10) - lebih murah dan lebih bertenaga.
Selama ini ternyata kami salah duga
Biasanya Filet-O-Fish (SGD 3.65) adalah menu favorit dengan asumsi ikan itu lebih sehat dan yang terpenting halal. Itu sebabnya saat terpojok tak ada pilihan lain di negara-negara muslim minoritas, kami akan pesan menu ini. Ternyata lima tahun kemudian saya baru sadar bahwa menu ikan ini "lebih merusak" dibanding hamburger biasa (lebih tinggi lemak, kolestrol, dan garamnya). Satu lagi menu yang wajib dihindari adalah sayap goreng (McWings). Sayap memang murah, tapi coba baca junk level nya.
Dalam FAQ mereka dijelaskan bahwa pembeli dapat memesan ekstra sayuran (vergies), tak pakai keju lapis, dan kurangkan garam atau saos (ketchup/sauce) tanpa dikenakan bayaran tambahan ! Selanjutnya terpulang kepada pembeli dan penerima pesanan mau berepot-repot tidak dengan pesanan khusus ini :-)
Balegagu resto cepat saji bukan favorit kami, bahkan untuk mengunjunginya dalam setahun pun dapat dihitung dengan sepuluh jari tangan. Balegagu adalah alternatif terakhir saat mengembara sebagai turis atau saat rumah makan halal tak ada di sekitaran sementara perut sudah berontak minta keadilan. Itu sebabnya di Indonesia atau Singapura kami dapat terbebas dari keperluan mengunjungi resto cepat saji ini. Menu tradisional buatan istri atau rumah makan Padang yang mungkin lebih balegagu justru lebih top markotop, gut marsogut rasanya :-)
p.s:
- Tulisan ini bukan mebudayakan makan di resto cepat saji atau McDonalds secara khusus. Fast food is really last choice available.
- Konsumsi harian maksimum Kalori - pria 2550kcal, wanita 2000kcal. Lemak - pria 90-100g , wanita 60-70g
- Istilah junk food pertama kali diungkapkan Michael Jacobson tahun 1972
Sebagai bahan perbandingan, tidak semua orang memandang high-fat diet sebagai hal yang buruk. Orang eskimo itu selama musim dingin hanya makan protein dan lemak, tanpa karbohidrat sama sekali, dan mereka sehat-sehat saja. Mungkin yang salah dari junk-food adalah gula dan tepung?
ReplyDelete