Apr 25, 2008

Sepuluh ribu rupiah atau gratis sekalian ...


Laskar pelangi



$1.55
3 minggu + 3 buku lain

Sang pemimpi



free
3 minggu + 3 buku lain

Edensor



free
3 minggu + 3 buku lain


Ya, tiga koin logam Singapura bernilai $1.55 sekitar sepuluh ribu rupiah saat ini. Itulah total uang terpakai untuk menikmati tiga buku pertama dari tetralogi Andrea Hirata (beserta sembilan buku lain dalam sembilan minggu). Mungkin bagi yang beruntung dan mau bersabar tidak perlu keluar uang sama sekali untuk mendapatkan ketiga karya gres ini. Dana sepuluh ribu itu "terpaksa" dibayar untuk menikmati jasa pemesanan buku pertama, karena Laskar Pelangi tidak berada di perpustakaan (perpus = singapore public library) dekat rumah.

Sebagai novel baru berbahasa asing (maksudnya bahasa Indonesia) maka jumlah kopi per judul tak banyak dan tidak semua cabang perpus memilikinya. Setelah saya memesan lewat komputer yang ada di perpus, maka sistem IT perpus akan mengalokasikan novel tsb untuk saya (placed a reservation) dan novel akan dikirim ke perpus cabang Bedok (tempat saya akan mengambilnya nanti). Total menunggu kira2 1-2 minggu (tergantung ketersediaan) dan setelah novel tiba pihak perpus akan memberitahukan via surat atau email. Kalau tak sabar menunggu boleh saja novel diambil di cabang perpus yang masih memiliki persediaan. Namun cara tak sabaran ini perlu ongkos bis/MRT yang biasanya lebih besar dari $1.55 :-) Bagaimana pembaca tahu bahwa novel atau buku ini ada persediaan di cabang lain ? O .. mudah, online catalog server perpus dapat diakses dari mana saja, baik di dalam perpus yang dikunjungi ataupun akses online dari internet. Dengan demikian tak ada alasan kalau saya pura-pura lupa mengembalikan buku atau membayar denda telat pemulangan buku, karena semua dapat diakses via internet di negeri ini :-)

Koleksi buku dari pengarang tanah air cukup lengkap di sini. Dalam dua tahun terakhir ini banyak novel-novel populer semacam karya fenomenal karya Habiburrahman El Shirazy, FLP (Asma Nadia, Helvy TR, dll), dan Andrea Hirata berjejer dalam rak-rak perpus. Memang perlu menunggu 3-6 bulan kehadirannya, tapi ini dapat diterima, mengingat kami tidak sering pulang ke Jakarta dan ingat untuk membeli buku :-)

"Mengagumkan (tiada ungkapan lain) bahwa perpus lokal ini memilik segudang karya-karya penulis lama tanah air baik Angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, dan angkatan2 lain deh."

Kami pun dapat menikmati roman-roman karya Abdul Muis, Hamka, Nur St Iskandar, STA, dll justru dari perpus Singapura ini. Roman-roman yang saat kami masih berseragam OSIS dulu hanya sempat dihafal judulnya atau diburu membacanya bila ada tugas, kini benar-benar dapat dinikmati. Bayangkan untuk memperoleh roman-roman ini dulu perlu perjuangan untuk memperolehnya, maklum karya antik :-) Tak ketinggalan banyak juga karya sastra Indonesia yang telah dialihbahasakan ke bahasa Melayu, biasanya oleh penerbit Malaysia untuk konsumsi orang Melayu sini.

Keanggotaan perpus adalah gratis untuk warganegara (citizen) , $10.50 untuk penduduk tetap (SPR), dan $10.50 untuk warga asing pemegang izin kerja atau mereka yang punya izin tinggal (lebih dari 3 bulan) plus iuran tahunan $10.50. Begitu mudah dan murah, untuk meminjam artikel-artikel yang mengenyangkan pikiran dan jiwa ini (buku/majalah/CD/DVD/VCR) ! Kalau mau duduk baca-baca sambil menikmati aircon dan internet nirkabel (wireless internet diperlukan di laptop Anda) saja sih silakan, gratis ... kostenlos :-) Kalau anda maniak baca dan punya banyak waktu luang silakan double-up hak peminjaman dengan iuran tahunan $21 (premium membership), sehingga Anda dapat bawa pulang 8 buku (atau 4 buku + 4 DVD/VCR) . Biasanya hal ini tak diperlukan, karena dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah+ibu+2 anak, mereka sudah bisa bawa pulang 4x4 alias 16 buku untuk dihabiskan dalam 3 minggu ! Untuk panduan lengkap silakan baca di lelaman mereka.

Saya merasakan manfaat besar dari perpus ini: murah iurannya ($10.50 is a price of 2 packets BigMac), koleksi yang baik (10 juta artikel baik buku atau non-buku tercatat pada akhir 2006), dan tak bertele-tele (easy to follow guide and reliable services). Ini salahsatu alasan mengapa pilih tempat tinggal dekat perpus :-) Saya pun memperoleh dua sertifikat CCNA dan CCDA enam tahun lalu berbekal buku dan CD pinjaman dari perpus ini saja, alhamdulillaah murmer boo. CD dan video pelajaran bahasa Asing juga dapat ditemui di sini sehingga membantu kami belajar sebagai pemula tanpa ikut kursus bahasa (he..he.. maunya gratis saja). Khusus buku atau kamus referensi (macam ensiklopedia, mikrofilm, microfiche, film strips, recorded discs) tidak akan dipinjamkan dan hanya boleh dibaca atau difotokopi di tempat.

Sejarah ringkas
Semenjak pemerintah mencanangkan proyek "Library 2000" untuk membina perpus modern di Singapura, hingga hari ini telah berdiri 23 perpus lokal/regional dan satu perpus nasional dengan mencatat sekitar 2 juta anggota. Perpus sebagai lembaga nirlaba (non profit) mengeluarkan biaya operasional lebih dari $181.7 juta dan menerima anggaran pemerintah sebesar $150 jutaan per tahun. Pernah ada sekali kunjungan resmi dari Indonesia yaitu dari Badan Perpustakaan dan Arsip (BPA) Provinsi Riau kepulauan pada 22 Desember 2006, dan kami harapkan kunjungan macam ini lebih sering lagi dilakukan dibanding hanya cuci mata dan belanja :-) Statistik lengkap per Mar 2007 dapat dilihat di sini.

Knowledge is free at the library. Just bring your own container.
- Unknown

1 comment:

  1. Pak, sebagai tambahan bagi foreigner pemegang EP, SPass dll, untuk iuran tahunan member library sudah berubah loh... dari $10.5 menjadi $42.5 (kalau gak salah) pertahunnya.
    Kelebihannya, anggotanya automatis menjadi premium.

    BTW, saya juga lagi nunggu buku novel laskar pelangi... tapi belum dapet2 tuh....
    Jadi bisa toh mesan?
    Wah info baru nih....

    ReplyDelete