Mar 27, 2012

Mengunjungi Raksasa Oren

Cuti setengah hari di hari kerja untuk berbelanja, ah alasan yg terlalu mengada-ada utk sebuah cuti kerja. Mengapa tidak tunggu malam hari sepulang kantor atau akhir pekan saja untuk berbelanja ? Lagipula aktivitas ini biasa kami lakukan di pagi hari sambil diniatkan berolahraga. Namun keputusan sudah dibuat, sehari sebelumnya saya kirim permohonan cuti dan langsung disetujui. Spt biasa, cuti satu hari begini izinnya ekspress.

Ternyata belanja siang hari itu menyenangkan. Poin utama: tidak ramai pengunjung !

Pemandangan yg sangat berbeda jika datang di akhir pekan atau hari libur. Perlu diketahui pasar serba ada yg kami kunjungi ini cukup luas (hypermart) dan berlokasi bukan di kompleks perumahan. Pengelolanya menggabungkan tiga hypermart di kawasan ini yaitu kebutuhan rumah tangga (zona Raksasa), perlengkapan elektronik dan hiburan (zona Pengadilan), dan perabotan (zona BiruKuning). Tempat parkir yg luas bagi mereka yg berkendaraan pribadi. Pengunjung datang untuk belanja, alternatif hiburan keluarga yg gratis, atau sekedar mencoba suasana tempat makan yg lain dari biasanya. Tiap akhir pekan atau hari libur selalu ramai namun di hari-hari biasa tempat ini rindu pengunjung. Untuk memudahkan mereka yg tak membawa kendaraan disediakan bus-bus ulang-ulang alik dari tiga tempat yg berbeda setiap hari seawal pukul tujuh pagi. Ada juga bus-bus umum lewat di sana namun perlu berjalan kaki sekitar 300 meteran dan menaiki jembatan penyeberangan untuk sampai ke lokasi.

Tidak ramai artinya kami dapat lebih rileks untuk menemukan (baca: bermanuver membawa troli belanjaan dari lorong ke lorong) barang-barang yg dicari dan tak perlu bersesakan mengunjungi tiap bagian toko. Udara lebih segar dan sejuk sehingga tak cepat penat biarpun belanjaan di troli sudah penuh. Antrian pendek di loket-loket kasir juga patut disyukuri karena ini adalah gerbang terakhir penguji kesabaran setelah kecapekan mondar-mandir mencari keperluan.

Karena tidak ramai, artinya kami bisa berdiskusi santai dan berpikir jernih untuk memutuskan membeli barang. Maklumlah ada daftar keperluan yg memang baru kali ini baru akan kami beli. Insya Allah untuk calon zuriat si kembar yg nyaman di perut ibunya dibawa kemana-mana.

Sebenarnya gerilyanya tak lama, saya cek hanya satu jam setengah. Namun di penghujung acara tetap berefek kaki pegal juga. Alhamdulillah, banyak kursi kosong tersedia untuk istirahat sambil menikmati jus jeruk dan sepotong coklat berdua. Kedai makan pun sepi. Berhubung waktu Ashr sudah masuk kami putuskan untuk segera pulang tanpa mengisi perut dgn makanan berat :-)

Rupanya utk transport pulang ada sedikit permasalahan.

Sukar dapat taksi ! Jam sudah mendekati lima sore artinya taksi-taksi itu sudah ingin berputar haluan menuju kota menjemput para pekerja yg ingin pulang ke rumah. Para supir taksi sudah hafal bahwa jarang orang yg datang ke sana di hari kerja. Andaikan ada juga yg datang, mereka naik mobil pribadi atau bus ulang-alik bagi yg tak berbelanja banyak. Lagipula siapa yg ingin belanja mingguan di hari yg aneh seperti Selasa sore he..he.. Di tempat tunggu taksi sudah ada empat orang bule di depan antrian dan alhamdulillah mereka tnyt rekanan (berarti satu taksi). Tidak ada tanda-tanda satupun taksi meski saya sudah coba pencel tombol „Call for Taxi” beberapa kali. Elwis sudah berinisiatif untuk masuk ke dalam kembali karena memang tiada kursi disediakan di tempat tunggu taksi. Payah :-( Nongol satu taksi tua Crown berwarna krem pucat dan langsung disambar empat bule tadi. Pencet lagi, tunggu lagi, total ada 10 menit lebih menunggu. Akhirnya muncul juga si Sonata Biru dengan om supir yg ringan tangan membantu kantong-kantong plastik belanjaan masuk ke bagasin. Cukup memusingkan juga kalau sampai tak datang karena di atas langit sudah kembali mendung tak kuat menahan hujan. Alternatif terakhir tentu dengan menelepon nomor pesan taksi :-)

Alhamdulillah setelah lima belas menitan tiba di rumah baru hujan deras menyusul bbrp menit kemudian.

Demikian kisah berbelanja siang hari di hari kerja bersama ismil tercinta, banyak sukanya dibanding capek nya :-)
Cuti setengah hari tak sia-sia. Jika dipaksa berbelanja malam hari, saya sudah tak minat karena selain capek dan ngantuk, pengunjung pun lebih ramai dan ujung-ujungnya sukar dapat taksi juga.

37w2d


No comments:

Post a Comment