Aug 25, 2010

Plastik dan Ramadhan


Can you spot how many plastic items shown in both pictures ?






Dua foto di atas diambil minggu lalu saat kami mengadakan acara buka bersama di Masjid an-Nadhah Singapura. Sekitar 500 orang jamaah berbaur menikmati hidangan berbuka baik yang berat maupun ringan, baik yang padat maupun cair pada acara tsb. Anak-anak kecil pra-usia-puasa pun turut menikmati acara permainan di lantai dua mesjid dan berwajah gembira saat menerima satu plastik goodie bag di akhir acara.

Luar biasa mayoritas "pendukung" acara berbuka kita : alat makan minum, botol air, bungkus snack, kantong plastik, sampul hadiah yang dibawa anak2, sampai tikar duduk jamaah pun terbuat dari bahan dasar plastik. Dua atau tiga puluh tahun lalu plastik masih merupakan barang mahal dan langka. Saya terbiasa membawa rantang besi dan sendok garpu dari besi saat harus membeli bakso di abang langganan. Minuman masih dijual dalam botol atau kotak kertas. Namun kini semuanya berwujud plastik. Plastik adalah bahan yang ringan, fleksibel, dan di masa sekarang amat mudah ditemukan. Terbayang juga kalau sampah plastik ini menjadi problem lingkungan yang memusingkan di belahan dunia manapun, baik dari tipe yang katanya dapat didaur ulang sampai bahan yang baru mungkin hancur ribuan tahun lagi :-)

Acara di atas baru satu acara ifthar berjamaah, di satu hari di bulan Ramadhan, di satu mesjid, di satu wilayah, di satu negeri. Pada saat yang sama mesjid-mesjid lain, di organisasi/yayasan, di rumah-rumah, kedai makanan, di pasar, dan berbagai tempat lain yang turut merayakan bulan Ramadhan pasti mengkonsumsi plastik juga.

Belum lagi dihitung dengan peristiwa-peristiwa Islam di waktu lain ya .. Iedul Fitri, Iedul Adha, Hari Asyura, Nuzulul Quran, Isra'Miraj ... list continues every year.

Terbayangkan banyaknya konsumsi one-time-use plastik ini. Distributor atau agen penjual produk2 tsb tinggal kipas-kipas uang saja tiap ada perayaan besar agama, termasuk nanti pemulung plastik yang tinggal menikmati sampahnya dari produk-produk yang mungkin kita nikmati kurang dari 30 menit saja ini. All become rubbish, the minutes we consume it.

Jadi alangkah baiknya jika umat Islam dapat menguasai teknologi pembuatan dan daur ulang plastik ini. Negeri-negeri kaum muslimin diberi rezeki melimpah oleh Allah dengan kehadiran sumber-sumber migas yang luar biasa. Nah kalau negeri2 Islam juga mau berinvestasi mengolah produk2 turunannya untuk dijadikan produk plastik yang aman dikonsumsi dan tidak menjadi masalah lingkungan saat sudah tidak diperlukan (biodegradable), tentu ini ladang pekerjaan dan keuntungan yang luar biasa besarnya. Negeri sekecil Singapura saja menghasilkan antara 600 - 700 ribu ton limbah plastik tiap tahun (data ini termasuk plastik di luar pemakaian untuk makanan, minuman dll). Alternatif lain adalah melepaskan diri dari ketergantungan terhadap plastik.

Link tambahan:
(1) Bahaya plastik
(2) Salahsatu produsen alat2 makan plastik di sini

Foto dari koleksi ustadz AD di FB.

No comments:

Post a Comment