Jan 3, 2011

Bikeway di Singapura

Singapura memang tak punya busway permanen macam di Jakarta namun ada bikeway. Bikeway bukan (atau belum) dibuat untuk pergi kantor dengan sepeda, namun dibuat utk tamasya jiwa raga menikmati alam yg ditata manusia.

Jalur bersepeda yang nyaman dan aman di timur Singapura adalah mengikuti bikeway PCN dari pantai timur (ECP) menuju pantai changi (CBP). Sebelum jam 11 pagi matahari (catat: di bulan Desember) masih bersahabat untuk tidak mendera pengayuh sepeda dengan sinar yg terik. Bagi level pemula, dapat memulainya dengan satu arah perjalanan, dari ECP ke CBP saja sekitar 20 km. Sementara untuk jalur pulang dengan arah memutar dari CBP ke ECP juga menempuh 20 km.

Berbekal sepeda tandem yang -- koq susah banget -- dipacu laju, baju olahraga dan topi, sebotol air minum, dan tiga apel (heavy backpack indeed), rute 20 km dapat kami lalui dalam 2 jam. Whaatt ! Mungkin bagi seorang pelari half-marathon, ini waktu standar utk menempuh jarak tsb dgn kecepatan 10 km/jam :-) Yah selain mengayuh kami juga sempatkan berhenti bbrp kali utk ambil foto yg menarik, makan/minum, atau sekedar mendinginkan "bantalan" badan (my ass) yg kepanasan dijepit sadel sepeda.

Kami berhenti di beberapa jetty tempat orang mengadu nasib memancing ikan di laut yang agak tinggi di awal tahun, memandangi runway pesawat terminal 2 changi, di dekat pintu air atau hutan alami yg kebetulan dilewati.



*****

Mendekati pukul 12:10 hari sudah amat panas. Agar tidak sampai bayar penalti, sepeda harus diserahkan paling lambat 15 menit dari 2 jam waktu penyewaan. Sebagai catatan: sewa sepeda tandem atau sepeda kelas dewasa tipe apapun adalah SGD 8 per jam (bonus pemakaian 1 jam) alias $8 untuk 2 jam. Penyewa diizinkan telat maksimum 15 menit dari waktu yg diberikan.

Di satu dua kilometer terakhir kami bergegas mengayuh untuk segera sampai di pitstop terakhir (Car park 7) yang jelas lebih baik kondisinya dibandingkan Car park 1 (Nicoll Dr) ini. Berbekal info yg diberikan petugas penyewaan sepeda di CP1 tadi, kami lebih bersemangat untuk sampai ke CP7: "Not far away, just 20 minutes from here. There you can find buses and foodcourt around changi Village !"). Luar biasa, konfirmasi terakhir dari bapak tadi benar2 dopping yg manjur utk menuntaskan our last mile. Terbayang nikmatnya nasi lemak dan ice milo dinosaur sudah di depan mata :-)




Alhamdulillaah tiba juga di pitstop terakhir yg jelas lebih teduh dan bersahabat, Changi Village nama lokasinya. Setelah mengembalikan sepeda di PCN, kami berjalan kaki 5 menitan ke food court yg paling populer di sana (Blk 2 Changi Village Rd). Tanpa membuang masa, langsung menuju TKP, stall nomor 57 the authentic nasi lemak. Benar saja, jam menunjukkan 1 siang, dan pembeli masih mengular antri di sana. Sabar menanti sekitar 10 menitan akhirnya rezeki nasi lemak tiba juga. Ditemani segelas air tebu dingin dan dinosaur milo kami pun melepas penat siang itu. Harga kenikmatan yg jauh lebih tinggi dibandingkan $20 + keringat yg dibelanjakan di awal 2011 itu :-)




Ada setengah jam di lepau tadi, sementara azan Zuhur sudah terdengar di radio, pertanda harus lekas pulang mensucikan badan sebelum menghadap Allah Pemberi Rezeki. Terminal bus tak jauh dari sana, menanti nomor 59 yang bersedia membawa kami pulang dengan semilir penyejuk udaranya. Di saat yg sama di luar, matahari di hari kedua 2011 tak malu-malu menampakkan kegarangannya :-)

Kalau mau dikenang, salah satu kehilangan bagi kami yang pernah tinggal di sini, tentulah tempat2 wisata semacam ini.

Semuanya terintegrasi baik,
Namun jelas ini bukan proyek sekejap mata,
Perlu 2, 5, atau 9 tahun untuk membuatnya nyata,
Dan tak kalah penting, semua merasa memilikinya !




Sehat, aman, dan terjangkau !

(We starts 2011 healthily !)

No comments:

Post a Comment