Jan 29, 2011

Harga Sama

Senin malam itu pesawat Garuda mendarat dari Jakarta sekitar jam 7 malam di terminal 1 Changi. Efek letih masih terasa setelah meninggalkan rumah ortu di Jakarta 5 jam yang lalu. Setelah keluar imigrasi dan mengambil bagasi, langsung ingat tidak ada "perbekalan" isi dapur di rumah. Makanan jadi alhamdulillaah sudah dibawa dari Jakarta, at least untuk makan malam :-) Namun tidak ada bekal air dan buah.

Spesial jika mendarat di terminal 1, di lantai Basement 2 (B2) nya tersedia supermarket (kedai serba ada) pemerintah yang buka hingga malam hari (mungkin sampai pukul 11 malam). Saat pertama kali kami mengenal tempat ini mungkin sepuluh thn y.l langsung terbayang kedai airport yang menjual barang2 dengan harga premium di atas harga eceran apabila dijajakan di luar airport. Namun dugaan tadi salah, kedai ini tetap menjual dengan harga eceran standar. Memang tidak semua kebutuhan dapat dicari di sini namun mayoritas isi dapur ada di sana tentunya kecuali sayuran atau ikan segar yaa :-)

Layout kedai dibuat senyaman mungkin sehingga pembeli dapat membawa masuk trolley (troli) bagasi nya ke dalam, artinya lorong di antara rak2 produk dibuat cukup lebar (kurang lebih 12o cm) sehingga dua troli dapat berpas-pasan tanpa harus bersinggungan. Penataan barang atau spanduk juga diatur agar tidak menghalangi belokan di ujung lorong. Sepanjang tepi bawah rak pun dipagari besi stainless steel lonjong agar troli tidak menabrak rak. Seandainya malas membawa troli, dapat diletakkan saja di dekat pintu masuk, tentunya tanpa meninggalkan barang berharga.

Salut kami akan upaya pihak bandara menempatkan kedai serba ada yg sudah amat familiar dengan masyarakat setempat ini. Kedai serba ada yang juga hadir di terminal 3 ini milik pemerintah dan selama ini belum pernah berganti dengan kedai serba ada lain. Sepanjang pengalaman kami menyinggahi bbrp bandara di dunia, baru Changi Airport yang punya community supermarket, kedai serba ada yg menawarkan produk2 yg biasa dikonsumsi sehari2 dengan harga biasa juga.

Para staf bandara yang mungkin bekerja 24 jam bergantian jelas amat terbantu dengan adanya kedai ini. Jika sudah giliran piket malam mana ada lagi kedai yg buka. Untuk sekedar mencari cemilan atau minuman ringan pasti lebih murah di sini dibandingkan harus membeli di kedai/resto cepat saji (food and beverages) yg memang banyak tersedia di anjungan keberangkatan atau kedatangan. Bahkan jika beras, minyak, gula/garam di rumah habis, pun dpt dicari di sini :-) Di luar kedai sudah menyambut beberapa bus yg akan membawa penumpang ke kota sehingga tak perlu repot naik ke lantai atas untuk mencari taxi apabila barang bawaan tak banyak. Praktis dan lagi-lagi ekonomis tentunya.

Kapan ya bandara2 di Indonesia dapat meniru langkah ini.
Ada dan menawarkan barang2 dengan harga yang sama. Bukan dengan praktek selama ini dimana outlet franchisee di dalam bandara menjual produk yg jauh lebih mahal dgn pertimbangan biaya sewa bandara yg tinggi. Tokh dengan harga yg wajar pasti lebih banyak pembelinya !







No comments:

Post a Comment