Jan 11, 2011

Tulis Dulu Untuk Catatan

Sudah lama sekali tidak lihat gambar piramida penduduk Indonesia. Terakhir saat belajar geografi dan kependudukan ketika SMP. Saat duduk di bangku SD sekitar 30 tahun lalu, saya ingat jumlah penduduk Indonesia itu 150 juta jiwa (bacaan: HPU atau RPU ya ??). Namun kini jumlah nya membengkak hingga 237.6 juta, suatu pertumbuhan rata-rata di atas 2.9% setahun. Tak heran piramida penduduk Indonesia berbentuk nisan gemuk dengan persentase penduduk usia muda (0-30 tahun) yg besar. Di tiap lima tahun rentang usia, baik pria atau wanita, ada 10 juta penduduk, kasarnya 6x2x10 = 120 juta orang alias 50% penduduk Indonesia ada di sini.

Bagi negeri yg berkembang, ini adalah indikator yg baik. Tersedianya sumber daya manusia muda, penggerak usaha dan roda ekonomi, sebuah negeri yg jauh dari ambang kepunahan krn masih banyak "pabrik" bayi yang buka :-) Selama pemerintah dan masyarakat mampu mengelola alam, lingkungan, berikut sumber daya alam dengan baik kelahiran 4.5 juta bayi per tahun ini tidak berbahaya sama sekali. Toh Indonesia punya lahan luas sekali !

Sayangnya kondisi negeri masih jauh dari standar yg disebut cukup apalagi baik. Terlepas dari akurat atau tidaknya data BPS ini, mengingat sulitnya kondisi di lapangan -- utk mensurvei tiap rumah hingga pelosok negeri untuk menghitung jumlah anggota keluarga, tingginya mobilitas penduduk (antar desa, kota, negara), kelahiran atau kematian yg tak tercatat, duplikasi nama krn memiliki KTP ganda di beberapa tempat -- kondisi sosial masyarakat kita masih jauh dari level cukup apalagi baik. Mau pakai alat ukur apapun, paling kurang 13% penduduk di bawah garis kemiskinan.
  1. (13%) Menurut kriteria BPS ada 31 juta penduduk di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan versi 2010 adalah apabila pengeluaran seseorang di bawah Rp. 212201 per bulan.
  2. (29%) Data penerima beras miskin di tahun 2010 adalah 70 juta jiwa.
  3. (32%) Data penerima Jamkesmas (layanan kesehatan bagi orang miskin) jumlah nya 76.4 juta jiwa
  4. (42%) Data Bank Dunia 100 juta jiwa !!!
Mau pakai data yang mana ?

Artinya beban besar yg harus ditanggung tiap pelaku ekonomi (pengusaha, profesional, pedagang dll) atau pembayar pajak di negeri ini untuk membantu mereka yg dibawah garis kemiskinan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Selain beban ekonomi yg paling signifikan tentulah beban sosial (timbulnya banyak masalah sosial: hutang, kriminalitas, bunuh diri) dan kesehatan (krn kurang gizi dan gaya hidup yg tak sehat krn tak mampu). Belum lagi kalau dipertimbangkan distribusi pertumbuhan penduduk yg terkonsentrasi di Jawa saja. Pulau Jawa besarnya hanya 7% total luas daratan namun ditumpangi 57.49 persen dari total penduduk.

Sumber
(1) Laporan Penduduk Mengkhawatirkan, Kompas 10-01-2011
(2) Si Miskin Harus Bekerja, Hendri Saparini, Kompas 10-01-2011
(3) Badan Pusat Statistik, Sensus Agustus 2010

No comments:

Post a Comment