Pihak pertamanan kota telah memutuskan untuk menebang pohon-pohon berukuran sedang yg sudah lama tumbuh di pinggir jalan di depan kantor ini. Mereka menghitung faktor resiko dan tuntutan ganti rugi yang amat mungkin terjadi di musim hujan disertai angin kencang di musim seperti sekarang. Bulan lalu satu pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil yang parkir. Untung hanya kerugian materi, jika ada nyawa melayang tentu lebih besar lagi tuntutannya.
Kecewa saat para pekerja Bangla mulai menebang pohon-pohon tersebut di hari kedua tahun baru. Tidak ada yang dapat menaungi pejalan kaki dari sengatan matahari di musim kemarau nanti. Suara gergaji mesin berderu bercampur suara dahan kayu patah menghempas. Hanya perlu tiga hari untuk menggundulkan pinggir jalan ini dan merapikan sisa-sisa penebangan pohon tsb. Seminggu setelah itu, truk dan pekerja yang sama datang. Ayunan pacul kini mulai menggali tanah di sekitar lokasi pohon lama. Esoknya, tanah hitam humus penuh nutrisi dicurahkan ke dalam lubang-lubang berukuran 0.5x0.5 meter persegi tsb, benar-benar hitam. Gundukan humus itu didiamkan sekitar tiga hari, sementara cuaca hari-hari itu sangat kondusif, mendung siang hari, dan hujan lebat sorenya.
Hari Senin lalu, saat masuk ke kantor, sudah tampak deretan rapi pohon-pohon baru. Pohon-pohon yang didatangkan dari persemaian ini memang masih balita, batangnya kurus selingkar telunjuk dan ibu jari. Pasti masih lunak hingga mudah diayun angin. Namun jangan khawatir, pohon di Singapura ini amat diperhatikan nasibnya. Batangnya diikatkan pada kayu mati yg kokoh di sebelahnya sebagai penopang bantu. Bagian batang bawah dilindungi potongan paralon kecil untuk menghalangi serangan serangga iseng yang menjalar di tanah ataupun genangan air yang mungkin terjadi di saat hujan lebat. Perhatikan ikatan nya, amat teliti untuk tidak melukai batang pohon, sampai2 tali tambangnya perlu dibungkus plastik. Di daerah yang ramai lalu lalang orang, tentu pohon baru ini akan diberi perlindungan pagar ekstra pula.
Itulah hebatnya dinas pertamanan kota yang punya rencana, dana, jelas SOP (prosedur standar) nya untuk hal-hal baku semacam ini. Kontraktor pohon tinggal menyanggupi pesanan untuk membuat seperti yg ada di prosedur. Antara pemberi tugas (dinas taman) dan kontraktor amanah melaksanakan tugasnya karena pengawasan dilakukan dengan benar. Selanjutnya tinggal menyirami dan meyakinkan tidak ada penyakit yang menyerang pohon-pohon tsb. Beruntunglah pohon-pohon ini ! Paling kurang mereka terjamin hidup 10-15 tahun lagi sebelum diremajakan karena ada pelebaran jalan atau serangan angin topan.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya ... (Q.S.Al-A’raf 56)
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya”. [HR. Al-Bukhari dan Muslim)
No comments:
Post a Comment