Nov 6, 2011

Diet Islami ?

Suatu saat saya ditanya apakah ada *diet* yang Islami itu ?
Diet di dalam konteks bahasa Indonesia lebih sering ditujukan sbg upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
Dengan yakin saya menjawab bahwa tidak dikenal istilah diet dalam Islam.
Justru syariah Islam mencegah terjadinya problem yg mengharuskan seseorang untuk diet !

Cukuplah alasan satu ayat Allah dan satu hadits Rasulullah SAW ini menjadi dasar mengapa seorang muslim itu seharusnya jauh dari fikiran untuk diet :-)
  • Qs al-A'raf 31: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
  • “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga). Jika ia ingin mengisi perutnya, cukuplah jika ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Tirmidzi, HR Ibnu Majah)
Ada batasan yg wajib ditaati sehingga makan dan minum kita menjadi sarana yg menunjang tubuh untuk beramal dan beribadah. Kurang dari batas itu mungkin membuat badan cepat letih, kurang stamina atau tiada konsentrasi utk berfikir. Kelebihan justru berakibat sebaliknya yaitu mengantuk kekenyangan (aplikasi "ilmu padi semakin berisi semakin merunduk" yg salah tempat). 

Saya merangkum lima aspek, dimana Islam telah mengatur rinci proses yg mengiringi peradaban manusia yg bernama *makan* ini dengan lengkap: 
  • Mulai dari input (masukan) nya harus dari kualitas yg halal dan baik (Qs 5:88), 
  • Kuantitas yg dimasukkan perlu mengikuti aturan di atas, 
  • Adab (sunnah) yg perlu diikuti (diantaranya berdoa di awal, tidak berdiri/berjalan, tidak berbicara, di akhir makan berdoa lagi, dll) selama proses makan berlangsung,  
  • "Mesin" (organ) pengolah makanan pun perlu pemeliharaan periodik, yg dikenal dgn istilah puasa (Qs 2:183), baik yg wajib di bulan Ramadhan dan yg sunnah di saat-saat lain. 
  • Adab sosial yg terjaga: tidak mubazir, mengambil makanan yg lebih dekat terlebih dahulu, tidak menghina makanan yg tidak disukai, memperhatikan tetangga yg kekurangan, zakat fitrah dll.
Mari evaluasi pola makan minum kita kembali !

No comments:

Post a Comment