Syam !
Itu daerahnya. Pada saat para nabi masih diturunkan di jazirah Arab, daerahnya membentang luas, dan menjadi daerah yg sering diperebutkan. Saat ini wilayahnya terbagi atas bbrp negara di antaranya Syria, Lebanon, Jordan, Palestina.
Sudah sejak zaman dahulu yg namanya penaklukan / perluasan wilayah kekuasaan tak pernah melupakan Syam. Lokasinya strategis, hawanya sejuk, tanahnya subur sehingga cocok utk pertanian dan penghasil nutrisi hewani nabati lainnya. Krn sumber gizi alami itu melimpah, tak heran pria dan wanitanya pun bibit unggul, blend of brain and beauty. The real beauty in Arab lands majority coming from this dwelling.
Perhatikan saja bbrp peristiwa berikut:
***
Wanita Syam dari dulu terkenal cantik-cantik, namun mereka ahlul Kitab (Nasrani).
"Bolehkah kami menikahi mereka ?" tanya para tentara khalifah Umar ibn Khattab ra yg sedang menduduki Syams.
Umar ra menjawab, "Di dalam kitabullah sudah jelas, lelaki muslim boleh menikahi wanita ahli kitab. Tetapi kalau kalian menikahi wanita ahli kitab, lalu siapa yg akan menikahi wanita-wanita muslimah di sini?".
Sebuah jawaban pintar dan sesuai dgn prioritas pada masa itu.
"... itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (akhir Qs 3:14)
Ngeblog fiksi sejarah itu ternyata tak mudah :-)
Itu daerahnya. Pada saat para nabi masih diturunkan di jazirah Arab, daerahnya membentang luas, dan menjadi daerah yg sering diperebutkan. Saat ini wilayahnya terbagi atas bbrp negara di antaranya Syria, Lebanon, Jordan, Palestina.
Sudah sejak zaman dahulu yg namanya penaklukan / perluasan wilayah kekuasaan tak pernah melupakan Syam. Lokasinya strategis, hawanya sejuk, tanahnya subur sehingga cocok utk pertanian dan penghasil nutrisi hewani nabati lainnya. Krn sumber gizi alami itu melimpah, tak heran pria dan wanitanya pun bibit unggul, blend of brain and beauty. The real beauty in Arab lands majority coming from this dwelling.
Perhatikan saja bbrp peristiwa berikut:
- Kekaisaran Romawi lebih dulu menguasai daerah ini selama 7 abad (Eastern Roman Empire). Tak heran penduduk asli di Syam beragama Nasrani.
- Tentara Islam bbrp kali mencoba menaklukkan kekuasaan Romawi di sini sejak Rasulullah SAW masih hidup dan akhirnya berhasil menaklukkannya di masa khalifah Umar bin Khattab ra (638 M). Khalifah berganti khalifah, wilayah Syams makin meluas, daerah ini pun tetap aman di bawah pemerintahan Islam.
- Pertengahan abad ke 11, para orang lapar dari utara mulai melirik daerah subur ini. Didorong kemiskinan yg akut, ketidakadilan, dan lumpuhnya sistem negara yg dikuasai kekuasaan absolut raja, muncullah keinginan para gembel barbar yg tinggal di daerah perbatasan utk merantau ke daerah Syam. Keinginan mereka hanya satu, keluar dari bencana kelaparan ! Tapi cara mereka kasar, maklum saat itu Eropa Tengah sedang dilanda abad kegelapan paling suram dlm sejarah. Tak ada sanitasi, rakyat jelatanya dekil, bau, dan berpenyakit. Melihat wanita-wanita putih bersih bermata indah warga Syam, tentu saja membuat liur mereka meleleh, mereka merangsek maju membunuh siapa yg ditemui ! Warga asli Syam yg multi-agama: Yahudi, Nasrani, dan Islam bahu membahu mengusir penjahat-penjahat kelamin dekil yg bau ini. Tanpa susah payah, gangguan-gangguan kecil ini dapat diatasi.
- Akhir abad 11, kerajaan Byzantine yg menguasai tepi-tepi Asia yg berbatasan dgn Eropa spt Jerusalem, Konstantinopel, dan Yunani, meminta tolong kepada saudaranya di barat (kerajaan Romawi) dari serbuan tentara Islam Turki. Nah dimulailah cikal bakal peperangan yg berkepanjangan yg dikenal dgn perang Salib. Mulai tahun 1095 bukan lagi gembel dekil yg turun ke bawah, tentara-tentara gabungan dari Eropa pun ingin ikut menikmati ekspansi ke bawah, ke wilayah Syam. Pertempuran yg awalnya hanya urusan perut dan di bawah perut, kini ditunggangi kepentingan lain atas nama politik, agama, dan uang (glory, gold, gospel). Kemenangan silih berganti dalam 100 tahun pertempuran ! Rakyat Syam bingung harus membela siapa ? Mereka yg telah hidup rukun
sejak lama, kini harus menyaksikan peperangan yg memilukan di depan mata. Tentara lawan tentara, rakyat jelata menerima padahnya. Yach termasuk juga wanita-wanita cantik tadi ! Wilayah Byzantine jatuh ke kekuasaan khalifah Islam namun perang tetap membayangi. Tetangga yg iri dengki terus bercita menguasai wilayah ini
- Hingga hari ini wilayah Syam adalah wilayah Arab yg tetap punya gejolak, menggoda siapapun utk meliriknya. Syria, Lebanon, Jordan, Palestina adalah sumber penghasil wanita-wanita cantik yg dunia lihat hari ini. Kecantikan mereka selalu jadi sorotan, tersebar di jazirah Arab, dan merintis bibit unggul pula di Eropa. Naluri pria hingga akhir zaman. Kalau dulu jadi rebutan tetangga barbar dan tentara miskin yg dipaksa berperang, hari ini mereka jadi incaran pemburu model busana, mangsa gemerlap media, dan produk kecantikan. Mereka tetap warisan sejarah, saksi hidup keharmonisan tiga agama yg hingga hari ini tetap ada di sana.
***
Wanita Syam dari dulu terkenal cantik-cantik, namun mereka ahlul Kitab (Nasrani).
"Bolehkah kami menikahi mereka ?" tanya para tentara khalifah Umar ibn Khattab ra yg sedang menduduki Syams.
Umar ra menjawab, "Di dalam kitabullah sudah jelas, lelaki muslim boleh menikahi wanita ahli kitab. Tetapi kalau kalian menikahi wanita ahli kitab, lalu siapa yg akan menikahi wanita-wanita muslimah di sini?".
Sebuah jawaban pintar dan sesuai dgn prioritas pada masa itu.
"... itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (akhir Qs 3:14)
Ngeblog fiksi sejarah itu ternyata tak mudah :-)
No comments:
Post a Comment