Sep 28, 2009

Kantuk dan Serak

Ada target mengkhatam al Quran di bulan Ramadhan, sekurangnya sekali khatam. Bagi saya mengaji di bulan Ramadhan atau bulan lain sama saja, ya kecepatannya ya iramanya, mencoba untuk tertib tajwid sebagaimana yang telah dipelajari. Hanya saja volume suara yang berangsur menurun di kala mengaji selepas tengah hari menuju maghrib seiring berkurangnya kadar air di dalam tubuh :-) Ramadhan kemarin cukup menantang karena di penghujung bulan (sekitar H-3) masih ada sisa 9 juz lagi sementara badan kurang fit.

Dua faktor fisik yang menantang dalam mengkhatam al Quran di bulan Ramadhan adalah mata yang mengantuk dan suara serak karena tenggorokan kering. Siang hari dihabiskan di tempat kerja, mengaji hanya dapat dikerjakan sesudah Subuh atau saat menunggu Zuhur di mesjid. Di malam hari mengaji seusai Isya atau mengiringi tahajjud (bila masih ada waktu sebelum sahur). Siang hari tantangannya dua yaitu mengantuk dan kering, sementara di malam hari tantangannya mengantuk dan waktu yang sempit (salah sendiri juga mengapa terlampau banyak makan dan bangun malam terlampau mepet dengan sahur ... satu jam sebelum imsak). Paling enak memang akhir pekan Sabtu Minggu untuk kejar setoran, meski harus pandai mengatur waktu antara beberapa undangan pengajian/bukber atau menemani istri jjs :-) Alhamdulillaah jika tubuh sehat sebulan penuh. Bila flu/batuk menyerang wah akan makin susah mengejar target tadi. Bayangkan dengan kaum muslimah yang perlu menyiapkan sajian ifthar/sahur sementara bagi yang punya siklus bulanan tentunya hari2 beribadahnya lebih singkat lagi dibandingkan saya :-)


Karena sudah mengenal kedua tantangan tadi saya membiasakan diri dengan mengawali membaca al Quran dengan berdoa dalam hati agar Allah menjauhkan kantuk dari mata dan mencukupkan kesegaran di kerongkongan ini. Mata yang mengantuk akan mengacaukan bacaan dan tubuh pun tak berdaya untuk tetap tegak. Tenggorokan kering akan menyetop saya meneruskan bacaan karena makhraj huruf menjadi sukar dilafazkan dengan baik.

Di lain waktu untuk menyiasati rasa kantuk adalah dengan berhenti membaca setiap 5 atau 10 halaman (1/2 juz), lalu istirahat sejenak dengan memandang kehijauan atau kolam ikan (pengalaman kemarin pulang ke rumah ortu sambil menikmati semilir angin dan gemercik air). Namun untuk mengusir kerongkongan kering memang belum bertemu caranya selain menunggu waktu shalat fardhu berikutnya (berwudhu lagi maksudnya ...). Kadang kala kemewahan waktu luang atau tempat yang pas (macam di mesjid yang tidak panas atau rumah yang nyaman dengan taman) tidak juga membantu bila flu, hidung meler atau batuk kering menyerang. Untuk kondisi ini saya lebih memilih untuk tidur atau mengerjakan shalat sunnah sambil berdoa agar Allah memudahkan saya memenuhi target khatam al Quran di bulan yang mulia tsb.

Namun terpenting dari segala hal di atas adalah niat membaca al Quran yang ditujukan dalam mencari ridha Allah semata diiringi usaha yang sungguh untuk menggapainya. Ketahuilah kita membaca ayat-ayat Nya, Dia lah yang memberi kemudahan dan kesanggupan bagi sesiapa yang dikehendaki Nya.

p.s Foto dari koleksi temen (dks photography)


No comments:

Post a Comment