Sep 6, 2009

Pulpen di Saku ... Jadul ?

Apa benar trend membawa pulpen di saku sudah mati gaya saat ini. Di saat semua nama, alamat rekanan, jadwal rapat, appointment dll sudah dapat "dengan mudah dan bergaya" dicatat di dalam smartphone ? Harga iPhone, Blackberry, HTC, Omnia, atau Xperia memang masih diatas S$500 namun pemakaiannya sudah cukup mewabah saat ini, tanpa peduli si pemakai perlu mengerti semua fitur canggih dari telefon pintar tsb.

Trend HP kembali menjadi lebih lebar, tebal dan pasti lebih berat. Layar smartphone yang lebar pun membuat pemiliknya harus rajin membersihkan layar dari noda minyak dan melindunginya dari benturan, touch pad di layar 2.7" yang kadang sukar dipilih dengan benar oleh fat-fingers membuat editing sms atau email menjadi lebih menantang, dan kebiasaan membaca dokumen/ fb/email di smartphone pun membawa dampak buruk buat mata terutama di tempat2 yang kurang cahaya sementara tulisan begitu kecil.

Memang asyik sih kelihatannya, punya smartphone yang canggih ini, fully connected and mobile di mana saja. Boleh baca al-Quran, internet dimanapun, nonton video, dengar mp3 murottal ... tapi kembali kepada keperluan atau gunanya bagi masing2 individu.

Bagi saya mencatat di kertas itu jauh lebih praktis dan lengket di memori kepala. Apalagi kalau sambil rapat, mendengarkan kuliah, atau mencatat ide+gambar yang dapat muncul kapan saja. Kertas dan pulpen adalah kawan rapat dimanapun dan kapanpun, tidak perlu berurusan dengan low-batt atau khawatir gadget tsb jatuh atau disambar maling. Kapan ya punya smartphone, apa perlu tunggu N900 dulu ... Anyway .. give me damn good reason :-) Diakui memang mencatat jadwal di kertas "ämat" beresiko jadwal bentrok dan perlu kerja dua kali, yaitu menyalin info yang ada di kertas ke media lain semacam buku alamat di HP atau ke dalam laptop.

No comments:

Post a Comment