Dec 31, 2010
Produsen Bijak
Ini namanya melindungi konsumen. Memberi konsumen jaminan bahwa dapur dan cara kerja mereka benar2 profesional untuk melayani dengan baik dan benar. Siapa sangka KFC, resto cepat saji yg populer dengan produk ayam ini, mampu bertahan dan terus berkembang cepat di India sejak 1996. Sebuah negeri yg lebih sepertiga warganya adalah penganut vegetarian (V) yang taat: mayoritas adalah Lacto-V (vegetarian yg juga mengkonsumsi dairy product juga seperti susu, yoghurt, keju), Ovo Lacto-V (dairy product + telur), ataupun murni vegan (hanya sayuran dan buah).
Jelas saja menu ayam tetap dominan (yg katanya halal, meski kontroversial), namun mereka menyajikan menu2 vegetarian. Menu non-ayam ini sama renyah dan gurihnya. Maklum lah yg penting crispy itu kan kulit luarnya yg diracik dan digoreng dengan minyak nabati dan racikan 11 bumbu rahasia yg sama. Intinya pemisahan yg jelas utk keamanan dan kepuasan konsumen. Tanda lingkar kecil hijau atau merah adalah sebuah kesepakatan umum yg ditaati produsen makanan dan minuman, restoran, hotel di India. Bahkan telur pun dikategorikan lingkar merah.
Vegan saja punya hak untuk ini, kita sebagai muslim pun berhak meminta deklarasi kehalalan yg jelas dari tiap produk yg dijual di Indonesia tentunya.
Dec 25, 2010
Mahalnya Salam dan Sapa
Saya mengkritisi diri dan juga melihat kenyataan yg berlaku bukan hanya dalam event sosial melainkan juga dalam event keagamaan. Dapat dimengerti kalau ada alasan tak melihat, sedang terburu-buru, atau sedang berkonsentrasi terhadap hal lain (mudah2 an bukan masalah dgn penglihatan), namun ini tanpa ada alasan yg membuat tiga detik sapa itu menjadi sebuah kado yg teramat mahal bagi sesama muslim bahkan dengan orang yg sudah dikenal.
Bayangkan dengan orang non-muslim saat pertama kali berkenalan saja sudah kita sapa dengan senyum dan bahasa tubuh yang akrab. Dalam pertemuan selanjutnya spt di lift, rapat, atau di cafeteria, pasti sekurang-kurangnya ada tegur sapa singkat dari sekadar "Hi", How are you", "Good morning" dll. Lha ini justru terhadap saudara muslim kita melupakan salam tsb, padahal sudah kenal lama. Saya fikir sayang sekali jika dalam acara kumpul-kumpul yg mungkin terjadi sebulan sekali dua, setahun sekali, atau lebih lama lagi (entah kapan karena kesibukan masing-masing) tidak dimanfaatkan untuk membina ikatan silaturahim yg telah ada. Hal ini mungkin disebabkan bbrp alasan yg satu sama lain dapat saling melengkapi, coba ditulis satu persatu sebagai reminder juga buat saya:
- Salah memaknai arti dan tujuan salam tsb. Salam dianggap tidak penting karena sudah terlalu biasa bertemu -- di sms, di telp, email, chatting atau justru menghindari salam/sapa tadi krn amat jarang bertemu ... alias sudah lupa-lupa ingat, apa dia masih ingat saya ya ... ?
- Pernah punya "pengalaman buruk" saat dulu mencoba menyapa. Mgkn kesan pertama kali saat bertemu saudara muslim ini sambutannya dingin saja, membuang muka, atau nggak nyambung deh pokoknya.
- Tidak membiasakan diri sehingga menjadi kurang sensitif dengan lingkungan. Menjaga wibawa/gengsi wah mungkin terlalu kasar, mgkn lebih tepatnya kurang gaul.
- Menganggap seseorang itu bukan berasal dari satu lingkaran (gank) seperti arisan, teman satu sekolah, satu pengajian, dll. Tak heran jika jamaah di masjid itu sering duduk bergerombol dan sukar diajak merapikan shaf karena masih suka berafiliasi dengan gank nya. Salam biasanya otomatis terjadi utk warga satu kelompok.
- Menganggap diri tidak layak memulai krn merasa lebih senior, kurang senior, lebih alim, atau merasa tak layak disalami karena merasa nggak penting atau menghindari ujub (he..he.. ada aja). Nah sikap tarik ulur ini sebenarnya tidak perlu apabila sudah paham HR Muslim yg catat dari Abu Hurairah: "Rasulullah SAW, bersabda: Kamu tidak akan masuk surga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman sehingga kamu saling mencintai, apakah aku tidak perlu menunjukkan kepadamu pada sesuatu yang jika kamu kerjakan kamu akan saling mencintai? Maka sebarkanlah salam diantara kamu.
- Tidak ingin terlihat "dekat" demi menjaga kerahasiaan bersama di domain publik. Menurut saya ini lebih buruk dari label jaim (jaga image).
- Prasangka buruk terhadap yg akan di sapa, krn sudah lebih dulu merasa tidak nyaman dengan pandangan/tulisan/ungkapan beliau di tempat lain.
- Takut mengganggu privasi saudara yg akan ditegur/disalami. Mgkn objek sedang sibuk dengan boss nya, dengan istri/suami, atau hal2 lain.
- Saya sedang terkejar waktu. I have to catch that darn bus, last MRT, etc
- Tidak mau menyapanya karena tipe orangnya bila sudah berbicara sukar berhenti, senang gosip, dll.
- Merasa inferior seperti karena pernah tak diperhatikan saat pertemuan2 awal (mirip alasan nomor 2)
- Mendengar berita kurang baik (ghibah/fitnah) pada orang yg akan diajak bersalaman. Misalnya tukang kawin, bekas rampok, suka judi dll.
Imam Bukhari membawakan dalam kitab shahih nya pada bab Mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal sbb.: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi SAW,
“Amalan islam apa yang paling baik?” Beliau SAW lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.”
(HR. Bukhari no. 6236)
Siapa yang mendahului salam? “Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada orang yang berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak.” (HR. Bukhari no. 6233 dan Muslim no 2160)
Dari dua hadits di atas semakin jelas pentingnya memberikan salam. Salam baik dalam konteks ibadah saling mendoakan antara dua muslim yg bertemu ataupun sekedar tegur sapa dengan non-muslim. Salam yang memberikan semangat bagi orang lain utk memulai aktivitas di hari itu atau salam yg tanpa sadar mengubah mood kawan yg menerimanya dari bete menjadi wonderful adalah rahasia salam yg berpotensi energi positif luar biasa. Rahmat dan rezeki dari Allah selalu tercurah selama kedua orang yg bersalaman itu belum berpisah. Saya sudah meyakini manfaat positifnya.
Hanya hati-hati yang kerdil yang tidak mau mengucapkan salam, memberi senyuman, atau menegur saudaranya. Tak perlu segan utk memberi salam atau tegur sapa terlebih dahulu karena niat untuk itu saja adalah suatu kemuliaan yang Allah beri. Sebarkan pesan yg baik akan indahnya salam, tanpa perlu merasa koq kawan-kawan tak mengacuhkan kehadiran saya, mengapa saya yang harus selalu memulainya ? Esok, minggu muka, atau di lain waktu pasti mereka ingat utk berlomba menyapa lebih awal. Berikan salam terlebih dahulu, datangi yg banyak, hampiri yg berjauhan, utk kesempatan istimewa yg Allah berikan ini.
Kita tidak pernah tahu apakah ini kali terakhir Allah memberi kesempatan bagi kita utk menyirami kebun silaturahim tsb.
Dec 21, 2010
Okt 2005 - Des 2010
Padahal 2010 berakhir tak lama lagi.
Mengintip di folder Draft masih ada 35 tulisan, baik yg baru judul saja, masih setengah matang, atau belum dapat status layak tayang.
Ada lagi buku agenda yang masih menyisakan banyak judul yang belum satupun masuk ke halaman Draft apalagi Published MHMM.
Hmmm ... apa murni karena tak ada waktu untuk nge-blog ?
Resolusi punya blog selama 5 tahun sih sudah tercapai, minimal ada 200 tulisan
Ah sedikit amat ... sebuah resolusi yang tak menantang :-)
Hanya 40 tulisan setahun atau 3-4 tulisan sebulan, benar2 tak layak menyebut diri blogger sejati. Tak mungkin gabung laskar penulis semacam FLP !
Apa karena saya malas menulis yang bersifat pribadi atau hal-hal ringan sehingga untuk muncul satu tulisan perlu waktu beberapa hari. Atau sudah ditunggu satu dua minggu pun belum muncul tulisan baru Padahal menulis yang mudah itu adalah menulis langsung dari hati, dari apa yang dirasakan, langsung dituang dalam tulisan, tanpa banyak disaring jala syaraf di kepala.
Apa karena judul blog ini terlalu berat, MHMM.
Yah itulah resiko punya blog, perlu tekad baja untuk selalu menulis !
Berbagi pengalaman, hikmah, suara hati, atau coretan minda.
Syukur jika jadi catatan sejarah atau pengalaman yang bermanfaat.
Mengusahakan satu blog ini tetap eksis hingga berusia 5 ini bukan hal yg senang (mudah).
Di era manusia lebih suka memasang status singkat, komentar ringan, atau chatting di alam maya di halaman2 jejaring sosial, dibandingkan melestarikan diary alam maya (blog) yang perlahan mati suri karena tak pernah diisi lagi, maka keinginan untuk menulis dan merampungkannya menjadi tulisan siap tayang menjadi makin menantang. Tweet, Buzz, atau pasang status di FB itu benar2 jadi bius yang perlahan mematikan keinginan untuk menulis serius :-)
Yang saya khawatir hanyalah waktu habis terbuang menuliskan hal-hal yang belum tentu berguna bagi pribadi apalagi bagi orang2 yang kebetulan singgah membacanya.
Mudah2 an Allah melindungi niat saya dalam memulai menulis dan juga tiap tulisan yang dihasilkan dari hal2 yg bersifat ghibah, fitnah, kesia-siaan, dan kesesatan.
Dec 20, 2010
Waktu Shalat di Bangalore
Keterkejutan ini berbeda dibandingkan saat kami umrah Juni 2005 di Madinah. Saat itu azan, yg kami kira sudah Subuh, justru terdengar lantang satu jam sebelum jadwal sebenarnya. Rupanya itu tradisi di Masjid Nabawi, utk membangunkan jamaah menegakkan qiyamul lail.
Hari2 esoknya saya usahakan menunaikan Subuh setelah azan krn tentunya lebih tepat mengikuti masjid setempat. Selain utk menghindarkan keraguan bahwa saya shalat terlalu awal, toh di luar sana langit masih kelam. Setelah ada kesempatan untuk mengunjungi masjid lokal di bbrp tempat di sini dan memfoto jadwal shalat (shalat disebut Namaz dalam bahasa Urdu) yg terpajang di mesjid barulah dapat dijelaskan.
Bahwa memang terjadi perbedaan sekitar 30 hingga 60 menit dari jadwal yg didapat dari internet, baik dari azan islamicfinder maupun applikasi Accurate Times yang dibuat Mohammad Odeh (Islamic Crescents' Observation Project, Juni 2010), dengan jadwal yg dipakai di masjid. Hal ini juga terjadi utk shalat2 lain kecuali shalat Maghrib. Selalu mundur setengah hingga satu jam dari jadwal yg ada pada saya.
- Utk shalat Jumat, ini mirip dengan praktek shalat Jumat di masjid2 yg diurus orang India di Singapura (macam masjid Angulia di Little India atau Maulana Ibrahim di bawah gedung UOB Raffless Place), yaitu mundur satu jam dari jadwal MUIS. Biasanya ada seorang ustadz yang akan mengisi ceramah selama satu jam dari jadwal "normal" hingga azan shalat Jumat dikumandangkan. Selanjutnya jamaah menunaikan shalat sunnah qabla Jumat, lalu khatib naik mimbar utk khutbah (bukan ceramah). Khutbah ini biasanya singkat, kombinasi 7 + 3 menit alias 10 menit.
- Utk shalat Zuhr, azannya molor 1 jam. Berbeda dengan di Singapura dimana azan nya mengikuti jadwal internet/MUIS namun pelaksanaan shalata berjamaah nya 30 menit kemudian. Menurut saya ini hanya untuk menunggu jamaah berkumpul, dapat dimaklumi untuk memberi toleransi bagi orang2 berkumpul dari rutinitas kerja harian.
- Utk shalat Ashr terjadi dua versi. Mengikut mazhab Syafii maka kita shalat sesuai jadwal yg dipakai di internet/MUIS sementara mengikut mazhab Hanafi (mayoritas di India ini) maka waktu Ashr itu satu jam kemudian.
- Utk shalat Isya, waktunya mundur satu jam. Ini saya pun tak tahu alasannya, padahal azan Maghrib nya kan tepat waktu :-)
catatan:
jadwal shalat di sebelah kiri atas dari islamic finder, kiri bawah dari masjid kecil dekat hotel, dan sebelah kanan diambil dari masjid jami terbesar di pusat kota (KR Market).
Dec 19, 2010
Bangalore Bus Conductor
At the same time, money need to collect or changed (see how the conductor fingers fit nicely with each Rupees notes), tickets need to be void, passengers need to alight, reaching the passenger that has not paid the ticket, remembering ticket price from this station to the destination (it means he/she is holding to the different sets of tickets), make sure that season pass used by the passenger is still valid, and sometimes I see them writing records of how many tickets are sold and how much money he/she collect. That is why they need this classic leather sling bag complete with notes, pen, coins inside.
Everyday ! It is a tough skill indeed !
Sometimes it is just wise passengers that does not cheat and proud of paying the correct fare. Sometimes passengers also get frustrated because the change is not ready yet handed over by the conductor and he/she has to get off the bus soon. If bus operator operates automatic machine to sell ticket like in Singapore or other modern cities then this job will be vanished slowly. Kind of dilemma though since it means unemployment of thousands of this loyal workers.
Outstation Sunday Morning
- stack of paper work, I promised to do that on weekend [sigh ...]. Let see if it is really happening
- some books I plan to read during flight and still not finished :-(
- ... and new books bought here, simply can't resist temptation of not-buying-anything from Higginbothams or Gangaram book house in prominent Mahatma Gandhi Rd (MG Road).
- screening sunday papers ... this one can be really fast, believe me, nothing serious at all, just repetition of weekdays news.
- killer gadget ... a remote control. Luckily no interesting program in the morning rather than 30% of the channel shows prayer towards different believe or gods. However it is really a lot from nothing back in Singapore to 100 flat screen channels. It is really overdosed.
Still need to squeeze in 40 mins treadmill and catch up with breakfast schedule which is quite tight for a lazy sunday morning :-)
Dec 16, 2010
Sebulan Telah Berlalu
Adzan yg sama dimanapun berada, baik 1432 tahun y.l, setahun yg lalu atau hari ini, insya Allah senantiasa berkumandang di muka bumi ini. Menyatukan hati untuk menggapai ridha Allah, tabah dan sabar menjalani kehidupan, dan berharap akan surga Nya.
Semoga Allah menerima ibadah, amal baik, dan mengampuni dosa dari dua saudari kami di sini:
- Alia P. Nur (16 Des 2010)
- Raphita Sari (17 Nov 2010)
Semoga keluarga (terutama suami dan kedua orang cahaya mata) yg ditinggalkan diberi ketabahan dan bimbingan selalu oleh Nya.
Mengiringi doa dari jauh
(BLR 10 Muharram 1432)
*foto mesjid jami' yg ada 2 km di kiri hotel
Dec 15, 2010
Tangga Air
Seperti yg pernah saya tulis sebelumnya, otoritas air di negeri ini tahu kemana tiap tetes air yang masuk ke pulau ini. Kalau tidak meresap ke tanah, tentunya segera dialirkan masuk ke reservoir (waduk buatan utk penyimpanan), dan diupayakan seminim mungkin yg terbuang sia-sia ke laut. Water is very precious. Meski kadang selokan/kanal tak mampu secepat itu menampung debit air yg tercurah dari langit sehingga "luberan" atau genangan dan bahkan banjir pun dapat tercipta. Negeri ini pun perlu melindungi dirinya dari ancaman air laut yg lebih tinggi dari permukaan daratan seperti saat gerhana bulan ataupun di saat guyuran hujan yg amat lebat sehingga perlu membangun dam berikut pompa-pompa raksasa di pintu air Marina.
Dokumentasi membangun kanal atau saluran pembuangan air dapat dicontoh di sini.
Dec 11, 2010
radiopengajian.com
No lonely feeling that you may miss the live dialog/preaching of Islam as they are aired virtually through online radio like radiopengajian (while they also have collections of previous programmes), we can dig/post/listen/watch to the huge repository of knowledge/lecture/howto/DIY in jukebox like youtube/y!video/googlevideo, or just skim through documents/slides posted in the slideshare/4shared, etc.
For those having the power of interconnectivity, now the responsiblity is yours.
To utilise this technology miracle in the way Allah loves :-)
Some of the nice things I found :
+ "Why and How to We Learn Arabics" by Nouman Ali Khan.
+ Inst. of Language of Quran Toronto that posts video on google as well.
+ Khan academy is one example of lecture on youtube EDU.
+ TEDtalks conference, one recent sample in The99.org.
+ Termasuk arsip tulisan sendiri tentang peti sejuk di sini.
Alhamdulillaahirabbil'alamiin
Dec 6, 2010
Dilema Tak Layak Meminjam
Lho koq hanya suka gambarnya ?
Padahal dikirimkannya kk ini dengan tujuan memperkenalkan sistem keamanan terbaru yg sudah jadi standard di dunia, chip EMV (Euro Master Visa card). Memang sudah terlambat sih, kk saya yg lain sudah punya fitur ini sejak 3 tahun y.l. Ah ... urusan keamanan nomor 16 deh, alhamdulillaah selama ini kk lama, yg masih memakai strip magnet, tak pernah mengecewakan. Mungkin karena kk biru ini memang jarang dipakai kecuali utk pembayaran rekening listrik/air bulanan (otomatis) dan jika berbelanja di Carrefour (itu pun setahun sekali kalau mampir ke Suntec saja).
Berbicara keamanan kk, memang tak perlu banyak berharap. Selain chip berwarna perak di sisi kiri muka tidak ada hal lain yg baru. Tanda tangan pemilik dan tiga angka sakti di sisi belakang (CVC2) tetap ada. Kasir yg sibuk jarang memperhatikan tanda tangan tsb, dibuat ngawur juga sah saja transaksi tsb. Sekali kk hilang atau berhasil dipegang orang jahat, tetap harus segera melapor. Kartu hilang artinya identitas nama, nomor, kode CVC/CVV/CID, tanda tangan beserta the hopeless chip memory sudah berpindah tangan. Pada saat itu mudah bagi orang jahat utk memakai kartu utk bertransaksi online. Tidak diperlukan PIN sama sekali, karena biasanya PIN ini dipakai saat akan menarik uang di ATM. Ada juga satu proteksi terakhir yaitu alamat rekening (billing address) meski tak semua toko maya (virtual merchant) memeriksa nya.
Lihat expiry date nya, ternyata diperpanjang otomatis tiga tahun dari tahun yg ada sekarang. Tanpa biaya perpanjangan, si bank menganggap saya tetap layak sebagai pengutang (yg masih dipanggil Dear Valued Customer) hingga 2014. Orang mau berhutang dipermudah asalkan level kelayakannya disetujui bank. Trik lama yg dapat dipandang sebagai anugrah atau sebagai bencana.
Wah senang dong jadi orang yg dianggap layak berhutang. Malah dianjurkan untuk sering2 berhutang, meningkatkan credit limit bila perlu. Kesulitan membayar tagihan krn kebanyakan belanja tak perlu khawatir asal memiliki kk serep (cadangan) dari bank lain. Bank-bank lain senang menerima limpahan hutang tadi. Si pengutang cukup menunggu dalam 3x24 jam utk mengecek permohonannya disetujui (fund/balance transfer). Ada yg mengenakan ongkos admin 3%, ada juga yg free asalkan hutang minimal $500. Sbg gambaran ada bank yg "berbaik hati" memberi bunga rendah 3%, 6%, dan 8% per tahun utk masa hutang (atas fasilitas fund transfer tadi) dalam kurun pengembalian 6, 12, dan 18 bulan. Bayangkan kalau pengutang tetap berada pada bank yg sama, ia harus membayar bunga 24%/tahun yg jelas bukan sedikit, sementara ia benar-benar belum mampu membayar lunas hutang kreditnya.
Dengan siluet kompleks hiburan MBS di sisi depan, makin jelas bahwa bank ingin pengguna kk menggesek sebanyak mungkin. Mau merasakan nyamannya bermalam di hotel terbaru itu, menikmati atraksi hiburan kelas dunia, memuaskan nafsu makan dan berbelanja di restoran atau kedai-kedai mahal di sana, dan apapun kegiatan yg dapat ditalangi sementara oleh kk tsb. Malah bagi orang lain kk ini berfungsi lebih banyak lagi, setinggi batas kredit yg mereka miliki, mereka dapat menarik uang tunai utk mengadu nasib di kasino mewah, di gedung tiga pilar yg memiliki 55 lantai hotel dan 2500 lebih kamar tsb.
*****************
Kalau ada yg dianggap layak berarti ada juga individu yang didakwa tidak layak berhutang (terutama bagi mereka yg pernah punya sejarah kredit yg jelek atau pernah divonis bangkrut). Bank atau kantor pos memberi syarat2 spt slip gaji atau bukti pembayaran pajak/kontribusi CPF dll. Saat ini batas minimum yg diatur pemerintah utk bank adalah: gaji minimum per tahun $20k (bergaji $1700 per bulan), max. pinjaman setara gaji sebulan, dan bunga minimum 18%/thn.
Nah bgm dengan mereka yg bergaji lebih rendah atau mereka yg bekerja serabutan, commision based staff, part timer, syarat2 di atas tentu sulit dipenuhi. Mau datang ke keluarga dekat atau teman sekerja biasanya mereka malu ketahuan sedang bermasalah. Alih-alih mencari jalan keluar yg aman, banyak yg pergi ke agen peminjaman uang (money lender) baik yg legal maupun ilegal (rentenir/lintah darat). Agen yg legal biasanya memberi "bantuan" pada orang2 yg bergaji bulanan namun krn bbrp sebab bank/kantor pos menolak permohonan mereka. Agen ilegal biasanya didatangi oleh bukan orang gajian dan mereka hanya meminjamkan berdasarkan referensi.
Kejelekan kedua tipe agen ini ada yg tidak disadari si peminjam. Misalnya ongkos admin bila pinjaman disetujui (cukup signifikan dari persentase uang yg dipinjam), pembayaran harus dilakukan mingguan/2-mingguan dengan bunga tinggi (spt 5.88% per minggu), jika gagal bayar maka bunga pastinya akan berakumulasi dan ada juga yg mengenakan penalti spt total pinjaman bertambah 15% dari pokok pinjaman awal. Meminjam dgn rentenir tidak ada biaya admin, namun bunganya juga mencekik semisal 20-30% per bulan, dan jangka waktu pembayaran ada yg harian. Jika gagal bayar, bersiap2 utk dipermalukan, ancaman2 fisik atau diteror anggota keluarganya.
Begitulah kiranya masa depan yg perlu disiasati dengan baik: ukur panjang bayang-bayang, jangan besar pasak daripada tiang. Jaga kesehatan, berikhtiar dengan benar, dan hindari sikap mudah berhutang. Punya lima kk di dompet bukan berarti buying power seseorang meningkat lima kali atau sepuluh kali dari penghasilan bulanannya :-)
Credit cards what you should know
Dec 4, 2010
Rayakan Qurban di Negeri Mapan
Sekitar tahun 1999 saya pernah membantu pembagian daging qurban di Masjid Darussalam Clementi. Pengalaman pertama heran ! Profil pengantrinya itu loh, berbeda dengan penampakan pengantri di masjid2 Jakarta. Malah bbrp penerima derma justru berpenampilan mapan jauh dari kesan orang kurang materi. Bukan macam orang2 yg memang "deserved for the meat" :-)
Sebelas tahun kemudian tepatnya idul adha 1431H kemarin, kami berniat berhari raya di sini. Saya shalat di masjid dekat rumah. Halaman masjidnya kecil sementara biri-biri tampak berdesakan di sebidang tanah kecil yg disediakan luar wilayah masjid. Wah bagaimana prosesi penyembelihannya nanti ya, raguku dalam hati. Seusai shalat tampak orang2 yg sibuk mulai memasang tenda, tali temali, dan mengasah pisau/golok yg akan dipakai. Ambil sepeda, saya langsung kabur pulang.
*****
Eh setiba di rumah, Elwis punya agenda khusus rupanya. Ingin melihat penyelenggaraan qurban di sini, apa dan bagaimana sih. Tadinya mau ke masjid tadi saja, tapi saya ingat kurang selesa rasanya menyaksikan (beramai-ramai) di tempat yg sempit. Akhirnya kami putuskan pergi ke Darul Ghufran (DG) yg berlokasi di Tampines, mesjid terbesar yg ada di timur Singapura. Hari sudah menunjukkan pukul 11 pagi.
Benar saja di DG suasananya jauh lebih lega, rapi, dan profesional. Mendekati TKP, sudah mulai tercium bau hewan qurban :-) Di padang rumput belakang mesjid tampak dua kemah besar: Kemah satu utk keluarga orang yg berqurban dan penerima qurban resmi (maksudnya pegang kupon yg diberi pihak mesjid), Kemah dua utk penerima UMUM. Wah ... ada toh model begini. Hmm .. dikenang peristiwa sebelas tahun y.l mungkin penerima umum ini yg dulu ikut antri daging qurban yg saya bagikan. Makanya penampilan lebih lawa (elok, keren) he..he.. Sebenarnya penerima qurban ini boleh siapa saja, tapi adabnya (sesuai niat awal si penderma) tentulah didahulukan orang yang kurang mampu (miskin, fakir), pekerja qurban, penderma sendiri, dan ada sisanya baru dibagikan kepada umum.
Jadi tidak ada salahnya jamaah dari kalangan umum menerima qurban. Tanpa kupon resmi, mereka hanya cukup menunjukkan kartu tanda pengenal utk memperoleh satu plastik asoy daging biri-biri Australia segar (sekitar 1/2 kg beratnya). Waktu pengambilan bagi mereka pun dibatasi dan selalu mengikut "While Stock Last".
Sekilas saya mencatat beberapa poin perbedaan prosesi qurban di negeri mapan ini:
- Antrian pendek: baik antrian yg sangat berhak menerima, apalagi antrian umum. Pencatatan tetap perlu baik kupon atau ktp.
- Pelaksanaan bersih (alat-alat, plastik kotoran, sampah, penampungan darah) dan tidak menghabiskan air. Hanya saja memang banyak plastik hitam (utk pembuangan) yg terpakai.
- Hewan biri-biri saja. Ini benar2 hewan terkalem yg saya tahu, tidak meronta, tidak ramai mengembik, dan lebih labil. Mgkn karena kecapekan diterbangkan dari jauh. Serupa ungkapan "Silence of the Lamb" cocoknya. Sapi tidak ikut serta, menurut info yg saya terima, ini utk menjaga perasaan orang Hindu (India) yg juga warga di sini.
- Paling top adalah penanganan sampahnya. Gerobak pembawa sampah cukup dan bak sampah (waste container) yg dapat diangkut langsung oleh truk sampah sudah nangkring (standby) di sebelah kiri mesjid (lihat gambar). Luar biasa, tak heran kalau harga qurban 1 biri-biri di sini memang mahal, termasuk dalamnya ongkos prosesi ini mungkin sekitar $30-50 per kepala. Ongkos tadi bukan untuk gaji pekerja, krn mereka umumnya sukarelawan/wati mesjid, melainkan untuk membeli/menyewa alat-alat yg diperlukan tadi. Kalau saja di mushalla depan rumah saya sewa bak sampah tadi, sudah pasti satu jalan tertutup :-)
- Dan terakhir, antrian rapi. Jelas saja, di kepala masing2 orang sudah ada keyakinan bahwa tiap orang pasti dapat jatah ! Tidak perlu berebut. Petugas qurban pun bekerja cepat - qurban dikuliti, dagingnya dicincang dipisahkan dengan tulang, dimasukkan ke dalam plastik, masuk ke kontainer besar, dan ditaburi potongan es batu di atasnya. Nanti sukarelawan akan membawa kontainer itu dengan gerobak ke kemah 1 atau kemah 2. Daging diterima dalam keadaan fresh.
Alhamdulillah tanpa menunggu lama dan dengan memberanikan diri bermodalkan si kartu biru saya ikut mengantri di kemah nomor dua. Dan benar ampuh, tiada banyak tanya jawab, KTP ditunjukkan pada petugas dan dicatat. Sebagai tukarannya, kami dapat seplastik merah daging qurban, yg digulai beberapa hari kemudian. Hmm yummy, malah dapat sumsum tulang pula ! Hitung2 membantu panitia menghabiskan stok daging sebelum jam 3 sore dan tentunya pahala akan mengalir bagi para peserta qurban. Amiin.
Videonya ada juga di sini dan di sini.
Dec 3, 2010
Lingkaran Syukur dan Ibadah
Adalah suatu hari di bulan Ramadhan 1431H, di sebuah rumah nan asri, di pelukan raksasa Marapi dan Singgalang, Bukittinggi, Sumatra Barat. Sudah beberapa hari itu langit berat menanggung beban air hujan namun ia masih bersabar tidak menumpahkan sederas-derasnya, cukup gerimis disertai hembusan angin dingin. Di salah satu kamar di sudut rumah, kami sedang bergelut dgn flu yg cukup merepotkan. Sahut bersahut bunyi2an dari hidung dan mulut dengan istri yg juga terbaring diterpa serangan virus influenza terparah tahun ini. Hari-hari libur di akhir Ramadhan yg sejak jauh hari sudah direncanakan untuk menggandakan kuantitas ibadah sepertinya akan tinggal rencana di atas kertas. Padahal skenarionya tak keliru, suasana kampung yg sejuk dan tenang plus iming2 menu sahur berbuka yg spesial tentu membuat rangkaian sepuluh hari terakhir ini istimewa. Tapi kenyataan kadang berbalik arah tanpa diduga.
DI hari perjalanan non-stop melintas tiga negara selama tujuh jam CHG-KUL-PDG- BKT merontokkan stamina yg mulai menipis di etape terakhir Ramadhan. Kondisi Elwis ambruk saat transit di LCCT KUL namun masih memaksakan diri utk dapat mencontreng shaum penuh di hari itu. Alhamdulillaah dapat ifthar saat azan Magrib di Panji. Sementara saya tetap berfikir positif utk tetap melanjutkan hingga hari ke-30 meski kondisi tubuh antara sehat dan tidak. Mungkin tertular kawan sekamar yg perlu menghadap dokter tiga hari kemudian :-(
- Mau tilawah, pilek dan suara serak.
- Mau shalat malam, otot dan otak terasa berat utk dibangunkan.
- Mau ikut tarawih di mesjid (yg lumayan 500 meter dari rumah), kurang nyaman krn hujan gerimis hadir tiap malam dan udara pun dingin.
- Mandi pun ikut2 an menjadi kegiatan yg mahal krn badan yg ringkih ini tak tahan ditampar air dingin dari gunung itu.
Alhamdulillaah cukup ramai yg tinggal di rumah (maksudnya tim wanita he..he.) sehingga dapat mengusahakan shalat berjamaah. Imam pun sudah siap. Tilawah utk mengejar target juz demi juz pun dapat dipaksakan di malam hari baik dengan suara ON atau dalam hati saja. Sementara itu parasetamol, OBH, dan segala macam balsam/minyak kayput turut berpartisipasi utk membantu penunaian qiyamul lail. Kadang2 di pagi hari, surya memancarkan kehangatannya dan udara pegunungan yg segar memenuhi rogga dada kami utk memacu pemulihan. Malam takbiran pun finally tiba, esok paginya langit cerah, menyambut 1 Syawal 1431H hingga malam hari.
Memang tiada yang lebih nikmat dibandingkan beribadah dalam kondisi tubuh sehat walafiat. Tubuh sehat itu nikmat yang wajib disyukuri karena dengan kesehatan itu kita dapat beribadah dengan nikmat dan meningkatkan lagi raya syukur kita.
catatan:
(1) Disalin dari Abu Umar Basyir: Samudra al Fatihah (Insan Cemerlang, 2004)
Dec 2, 2010
Rindu Masa Lalu
Rindu pada masa lalu itu ...
Rindu apanya ?
Pada masa perkasa, tanpa selulit dan uban, six-packs tummy.
Pada zaman kejayaan menang lomba cepat tepat P4 antar RT.
Pada ketika tivi hanya satu kanal saja TVRI dari senin-minggu.
Pada kurun belum memakai sabun cair Luks dan sikat gigi elekrik Or*lB.
Pada waktu sembako murah, angkot cepek, zaman mas Harto gitu lah ...
Apakah kerinduan itu disebabkan karena ?
- kita pernah berada pada zaman itu, sehingga mau bernostalgia, back to 60s 70s 80s ?
- negeri kita berubah status dari berkembang ke arah maju kebablasan saat ini,
- kita pernah hidup masa repelita Suharto, sebelum ada RCTI dgn sinetron bejibun, atau sebelum maraknya internet yg bercampur antara nikmat, syubhat, maksiat,
- nasib kita hidup di negeri yg pemerintahnya suka lupa nasib rakyat,
- alasan pribadi seperti saya lahir dulu dari keluarga kaya, gemah ripah loh koq begini kini ?
Setelah membaca ayat2 tsb masih perlukah kita rindu pada masa lalu ?
************
Jawaban seharusnya adalah TIDAK.
Ada hadits yg sangat populer (meski bbrp buku menyebutnya dhaif/lemah):
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Hari esok perlu lebih baik dari hari ini.
Inilah fitrah manusia sesuai manual Sang Pencipta nya. Semua mau jadi lebih baik.
Hanya saja manusia suka berimprovisasi sendiri, tanpa ilmu dan iman, sehingga keluar dari fitrahnya sebagai mahluk berderajat tertinggi. Ia pun lupa, bahwa tiap individu yg baligh dan berakal, bertanggungjawab utk kebaikan manusia dan alam sekitarnya.
Akibatnya kita rindu masa lalu ...
- Masa belum ada polusi, limbah BBB, global warming. Masa manusia masih tahu mana milik sendiri, apa itu korupsi, punya hati nurani utk tidak merampok hak-hak orang lain.
- Masa dimana nilai uang adalah riil bukan uang semu yang membuat sang kapitalis rakus mengeruk keuntungan sebesar2nya sebagai imperialisme abad 21.
- Masa dimana peperangan bukanlah solusi perdamaian, namun hanya memperkaya si pembekal senjata.
- Masa dimana media menjadi sumber informasi terpercaya dan mencerahkan.
- Masa dimana wanita masih malu berbaju ketat, rok mini/celana pendek, tato di pinggang dll ... sehingga memancing dosa yang tak perlu (baca: pornografi, perzinahan).
Padahal sebenarnya itu tak perlu jika masa depan selalu lebih baik dari masa lalu.
****************
Fitrah manusia selalu ingin menjadi lebih baik (ilmu, hubungan individu, ekonomi, status sosial, dll). Ini jelas sesuai dengan semangat hari esok yg lebih baik dari hari ini. Inilah intisari yg membuat orang tak perlu merasa rindu masa lalu.
Jadi jika ada orang rindu akan sungai yg bersih seperti masa ia kecil dulu, itu artinya krn kini banyak manusia yg tak peduli dengan fitrahnya yg cinta kebersihan, buang sampah di mana saja. Andaikan sungai dijaga tetap bersih, tak akan ada orang yg rindu masa-masa itu.
Naik sampan bermotor atau jet boat di venesia itu menyenangkan ... airnya bersih dan jelas lebih banyak pulau2 kecil yg terjangkau dibandingkan naik gondola yg didayung otot manusia. Artinya tidak perlu kita rindu dengan perahu bertenaga otot di masa sekarang.
Dulu sungai2 di Seoul itu kotor macam Jakarta, tapi pemerintah Korea punya visi sungai bersih. Nah sekarang benar2 bersih dan jadi tempat wisata. Mana ada lagi yg rindu kembali ke masa lalu dgn sungai kotor.
Singapura dulu becek, banjir, rawa penuh najis dimana2 ... lalu MM LKY rombak besar2an, tangan besi utk menegakkan aturan. Tanya deh siapa yg rindu masa lalu di Singapura ini ? Mgkn rindu krn masih banyak lapangan rumput utk main layang2 ya :-) But ask children nowadays, they never want to go back to slump dirty Singapore as it was 50 years ago.
Sebagai penutup ...
CO2 yg dihembuskan tiap nyawa yg hidup dapat diolah tanaman utk dibuat O2 lagi, asalkan pohon2 nya tidak digunduli semaunya. Sampah rumah tangga tidak dibuang ke sungai, melainkan diolah menjadi kompos atau daur ulang utk disulap menjadi barang lain. Transportasi publik dibuat sehingga waktu menjadi efisien, rendah polusi, dan merapatkan hubungan keluarga. Media cetak dan visual sarat informasi dan hiburan yg membawa energi positif. Kontributor tulisan dan media audio visual di internet berpedomankan nilai2 agama dan norma/etika/moral sehingga dunia maya jauh dari kapitalisme, penipuan, kekerasan, dan maksiat. And the list can go as far as we want ... sehingga kita akan selalu rindu masa depan yg lebih baik dari masa kini.
*catatan:
Ditulis oleh pelaku sejarah yg baru hidup selama 31++ tahun di dunia.
Jadi ini bukan nostalgia 65 tahun yg lalu, atau andaikan pelaku pernah hidup di masa Khalifah Umar bin Abd Aziz, ataupun terlahir 1431 tahun yg lalu :-)
Indonesia pun Bosan Kalah
http://www.youtube.com/watch?v=v6GMwy44jUE
Tapi nontonnya habis jam kerya ya :-)