Jun 26, 2008

Menanti notebook dengan DDR3 DRAM

Mengikuti trend penutup tahun lalu, dua kuartal pertama tahun 2008 ini mencatat harga memori (DRAM) untuk kebutuhan PC dan notebook cenderung tetap pada level terendah dan belum ada tanda-tanda kenaikan. Setiap perusahaan penghasil DRAM banting harga dan ini menguntungkan konsumen. Mayoritas modul DRAM yang terpasang pada PC atau notebook baru saat ini berasal dari keluarga chip DDR2 dengan frekuensi operasi maksimum dari 533 hingga 1066 MHz (PC4200 - PC8500). Khusus untuk notebook gres di pasaran baru dilengkapi DDR2 667 atau paling keren 800 MHz.

Mengapa produsen notebook belum mempromosikan pemakaian DDR3 dalam produksi baru mereka, sementara memori generasi ketiga ini telah eksis lebih dari 1 tahun di pasaran ?
  1. Faktor ekonomi mungkin menjadi alasan utama: inflasi tinggi, dollar AS yang melemah, harga minyak dunia melangit, inventori lama yang belum habis karena daya beli masyarakat menurun dll.
  2. DDR3 lahir sebelum waktunya (DDR3 was too far ahead of it's time to be adopted early on -- komentar Olin Coles,Mai 2008). Untuk memanfaatkan kecepatan maksimum dari DDR3 tentu dibutuhkan kelas papan induk (motherboard) yang mendukung kecepatan bus (FSB) minimal 800 MHz. Ini menyebabkan harga produk akhir menjadi tinggi dan hanya "dianggap wajar" oleh para gamer serius pemakai Alienware Area-51 atau penggemar overclocker sejati saja. Mayoritas pemakai umum untuk bekerja di rumah atau kantor belum membutuhkan kinerja ini.
  3. Harga masih tinggi. Sebagai perbandingan harga modul DDR3 notebook merek Crucial dengan specs DDR3-1066/PC3-8500 dijual dengan harga USD 85 (1GB) dan USD 145 (2GB), sementara DDR2-800/PC2-6400 dilepas dengan harga jauh lebih murah yaitu USD 26 (1GB) dan USD 55 (2GB). Di Singapura sendiri harga untuk Kingston DDR2-667 berkisar antara SGD 32-35 (1GB) dan SGD 62 - 65 (2GB). Sementara untuk versi 800 MHz hanya lebih mahal sekitar SGD 5 - 10 saja per GB. Namun fenomena ini relatif mengikuti hukum pasar saja, menunggu sampai DDR3 menjadi komoditas semacam DDR2.
  4. DDR3 akan terasa lebih efektif jika disandingkan dengan CPU dan sistem operasi 64 bit. Pangsa pasar 64 bit saat ini ada dua diantaranya: (1) high-end server untuk aplikasi dan penyimpanan (2) piranti network kakap semacam application gateway, core/distribution router, dan datacenter-class switch.
HP dengan notebook gaban HDX series yang memakai Intel Core 2 Extreme X9000 (2.8 GHz) belum merasa perlu untuk menggunakan DDR3. Demikian pula dengan notebook mahal Fujitsu Lifebook E8410 yang hanya menyandingkan DDR2-667 dengan Intel Core 2 Duo T9300 (2.5 GHz). Memang mempopulerkan DDR3 pada notebook membutuhkan waktu lebih lama karena belum tersedianya chipset yang optimal untuk mendukungnya.


Tiga Keunggulan DDR3
3. Hemat energi
Dengan energi yang lebih hemat maka disipasi panas ke lingkungan akan berkurang sehingga kebutuhan pendingin udara pun berkurang. Ini amat dirasakan di ruang-ruang server semacam datacenter (server-server aplikasi web/email/ERP/database skala menengah hingga tinggi) ataupun network operation control (NOC) yang disesaki server, router, switch, firewall, IDS dll. Sebagai contoh satu server berbasis Intel Xeon Quad 64bit membutuhkan daya tak kurang dari 500W pada operasi normal, bayangkan panas yang terbuang ke ruangan kalau ada 100 server macam itu bekerja bersama. Panas yang dilepas itu tentunya harus dikompensasi dengan pengaliran udara dan pendinginan (HVAC) yang tepat. Semuanya membutuhkan energi, yang jelas akan berdampak pada naik turunnya tagihan listrik di akhir bulan nanti.

2. Umur batere lebih lama
DDR3 yang dicatu tegangan 1.5V adalah 17-30% lebih hemat pada operasi normal dibandingkan DDR2 yang dicatu 1.8V. Contoh lebih ekstrim jika membandingkan DDR2-1066 yang dicatu tegangan lebih tinggi lagi yaitu 2.2V, akan diperoleh 32% penghematan dibandingkan DDR3-1600. Ini adalah keuntungan yang sama dirasakan pada saat konsumen bertukar dari DDR ke DDR2 lima tahun yang lalu, dimana catu tegangan turun dari 2.5 V (DDR) ke 1.8 V. Penghematan energi yang terpakai akan memperpanjang daya tahan batere selama notebook dipakai mobile (menurut Samsung umur batere akan lebih lama 20 menitan dibanding DDR2).

1. Kinerja Dobel
Dengan kemampuan transfer data dua kali lebih banyak (8 bit prefetch architecture) dibandingkan DDR2 (4 bit prefetch architecture) tentunya menghasilkan kinerja yang meningkat minimal dua kali lipat. Sistem yang dikombinasikan dengan tepat antara CPU (external clock speed, ukuran L2 cache, dan dual-channel memory access), chipset (kecepatan FSB speed), dan DRAM (kecepatan max system) akan menghasilkan peningkatan kinerja yang istimewa. Utilitas CPU-Z mudah dipakai untuk mengidentifikasi spesifikasi notebook yang Anda pakai saat ini. Sebagai contoh "versi pemula" dari PC Alienware Area-51 di atas dibangun oleh Intel Core 2 "Penryn" dengan 6 MB L2-cache (Duo), 1333 MHz FSB, dan 4 GB DDR3-1333.

Penghasil DDR3
Manufaktur modul DRAM terkenal untuk desktop PC (soket 240 pin DIMM) dan notebook (soket 200 pin SO-DIMM) yang dibandingkan adalah Kingston, OCZ, Corsair, dan Crucial (info lengkap baca di Toms Hardware). Produksi chip DDR3 saat ini dikuasai oleh pemain-pemain besar seperti Samsung, Hynix, Qimonda, dan Micron. Diperkirakan pasar komputer dengan DDR3 baru akan ramai pada pertengahan tahun 2009 sementara untuk notebook akan datang lebih lambat lagi. Intel hadir dengan chipset Bearlake-X sementara AMD hadir dengan soket AM3 untuk mendukung DDR3 (awal 2008) sesuai tulisan di EETimes pertengahan tahun lalu.

Mengenal label DDR3
Sebagai informasi, keluarga DDR DRAM memiliki kode yang diatur oleh JEDEC standard dengan simbol penamaan DDRn-xxxx/PCn-yyyy. Kode dibaca sbb.: n adalah generasi DDR chip 1/2/3, xxxx adalah frekuensi operasi maksimum tiap chip yang terpasang dalam keping DRAM, dan yyyy adalah kode untuk keping modul DRAM secara kesatuan yang menyatakan kecepatan transfer maksimum data dalam satuan megabyte/detik (MB/s). Sebagai contoh sekeping modul memori untuk notebook (SO-DIMM) dengan label DDR2-667/PC2-5400 akan memiliki spesifikasi sbb :
  • Merupakan generasi kedua dari DDR
  • Dapat dipaksa bekerja hingga frekuensi maksimum 667 MHz (kecepatan clock internal nya hanya 50% dari frekuensi maksimum ini yaitu 333 MHz).
  • Angka 5400 menunjukkan kecepatan transfer data dalam megabyte per detik, dalam contoh ini DDR2-667 dapat melakukan 5336 MB/s (dan dibulatkan 5400)*.
Jadi bagaimana kesimpulannya, apa perlu bersabar menunggu notebook kelas rakyat dilengkapi DDR3 ? Apa kinerja DDR3 benar-benar dibutuhkan mengingat harga premium yang dibayarkan dan keperluan notebook hanya untuk pemakaian di rumah sahaja: surfing di internet, pengolah kata, nge-blog, presentasi, mendengarkan MP3, menonton DVD/Youtube, chatting, ... Mau nunggu upgrade sampai kapan ! :-)

Catatan:
*The maximum transfer rate for a memory module can be calculated thru the following formula:
DIMM modules transfer 64 bits or 8 bytes at a time, we can simplify this formula to:
Maximum Theoretical Transfer Rate = clock x 8

Grafik berasal dari halaman Samsung DDR3

No comments:

Post a Comment